Liputan6.com, Garut : Massa dari dua kubu, yang mendukung Bupati Garut Aceng Fikri dan yang memintanya turun dari jabatan berunjuk rasa bersamaan di dua tempat terpisah. Dalam aksinya, massa yang mendukung Aceng tetap memimpin Garut, sempat berperilaku anarkis dengan memukul kamera seorang wartawan.

Insiden itu terjadi saat pengunjuk rasa pro-Aceng hendak merangsek ke kawasan Gedung DPRD Garut, Jawa Barat, Kamis (6/12/2012). Namun situasi berhasil dikendalikan mengingat di lokasi juga dipasang kawat berduri. Pemukulan terhadap awak media dari Anteve bernama Adit itu dilakukan pendukung Aceng tanpa alasan yang jelas.

Demonstran dari kubu pendukung Aceng berunjuk rasa di Gedung Pemerintah Kabupaten Garut. Sebaliknya massa yang menolak Aceng berkumpul di depan Gedung DPRD Garut yang lokasinya berdekatan dengan Pemkab Garut.

Untuk mengamankan aksi kedua kubu, petugas Brigade Mobil (Brimob) dibantu jajaran Kepolisian Daerah Jawa Barat bekerja ekstra keras menjaga agar kedua kubu tidak bentrok. Petugas khawatir pertemuan kedua kubu ini akan menimbulkan gesekan.

Sebelumnya pengunjuk rasa datang ke lokasi menggunakan beragam kendaraan. Massa pro-Aceng berorasi menyampaikan dukungan dan menuntut agar panitia khusus (Pansus) DPRD yang hendak memanggil Aceng segera dibubarkan. Sedangkan yang kontra meminta Aceng segera mundur.

Sampai sekarang massa pro-Aceng masih bertahan di depan kantor Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Garut berdekatan dengan Gedung DPRD Garut. Sementara di Gedung DPRD Garut masih berlangsung unjuk rasa menuntut Aceng lengser.

Liputan6