LIMA, KOMPAS.com — Para pakar dari Universitas Utah Valley berhasil merekonstruksi wajah seorang pendeta perempuan Peru yang sangat berkuasa di zamannya. Wajah pendeta perempuan ini diungkap dalam sebuah presentasi di Museum Bruning, Lambayeque, Peru.
Di masa lampau, pendeta perempuan adalah sosok berkuasa di Peru. Sosok yang diungkap ini diyakini memerintah Peru pada sekitar tahun 1200.
"Wajah ini kemungkinan besar adalah orang paling berkuasa di Lambayeque 800 tahun lalu. Dia adalah sosok sentral dalam struktur politik dan keagamaan," kata salah satu peneliti proyek ini, Haagen Klaus.
Sisa jenazah pendeta perempuan yang dimumikan ditemukan dalam sebuah makam tahun lalu di dekat kota Lambayeque, tepatnya di situs arkeologi Chotuna Chornacap.
Direktur proyek Chotuna Chornacap, Carlos Wester, menegaskan, timnya bekerja keras untuk mewujudkan rekonstruksi wajah pendeta perempuan itu.
"Rekonstruksi wajah ini membutuhkan waktu sekitar lima atau enam bulan kerja keras dari rekan-rekan kami di Universitas Utah Valley," kata Wester.
"Kami harus melihat area lain, tak hanya benda-benda berharga, tetapi juga untuk melihat bentuk fisik manusia saat itu, seperti yang kita bisa lihat saat ini," tambah Wester.
Rekonstruksi wajah ini diperoleh dari kombinasi mumi jasad sang pendeta perempuan, foto-foto lama wajah perempuan di kawasan itu, dan citra komputer.
Para peneliti yakin pendeta perempuan ini baru berusia 30 atau 40 tahun saat meninggal dunia.
Sumber :
Sky News
Editor :
Ervan Hardoko
Quote:
gak peduli HT, gak peduli cendol yg penting halal dan bermanfaat buat kaskuser semuanya