

TS
enojelita
Mereka yang memanggilku 'teman'
Mereka yang punya tangan,
Begitu mudah menggapai apa yang menjadi keinginan mereka.
Begitu mudah memetik hal tersulit sekalipun, menggenggamnya erat, dan kapan saja bisa mencampakkannya.
Mereka yang punya tangan,
Rakus mengupas bumi.
Mengambil apapun yang menurut mereka adalah hak,
Tanpa berpikir, tanpa berpikir, tanpa berpikir.
Mereka yang punya tangan,
Ganas mencakar semesta.
Mencekik nafas-nafas yang meronta,
Tanpa iba, tanpa iba, tanpa iba.
Mereka yang punya kaki,
Melangkah angkuh di padang kemurkaan-Nya.
Menginjak-injak hati yang bisu,
Yang terpasung dalam kehinaan dunia.
Mereka yang punya kaki,
Berjalan tersenyum di atas derita jiwa-jiwa yang beku.
Jiwa-jiwa yang sekarat,
Yang terbalut air mata darah, air mata nanah.
Mereka yang punya kaki,
Berlari mengejar harta,
Melompat meraih tahta,
Terpedaya indah yang fana.
Ah… mereka…
Yang selalu membuat air mataku jatuh sia-sia.
Mereka yang punya tangan-tangan keji dan mereka yang punya kaki-kaki kekejaman.
Mereka yang punya mulut,
Membentak, menggertak dan menghardik perasaan yang rapuh.
Mencela, menghina, dan menyuarakan caci maki yang mengguncang asa-asa yang kian padam.
Mereka yang punya mulut,
Berteriak memerintah siapapun yang menurut mereka adalah budak.
Tanpa berpikir dan tanpa rasa iba.
Mereka…
Mereka…
Mereka y
ang memanggilku ‘teman’ !
Begitu mudah menggapai apa yang menjadi keinginan mereka.
Begitu mudah memetik hal tersulit sekalipun, menggenggamnya erat, dan kapan saja bisa mencampakkannya.
Mereka yang punya tangan,
Rakus mengupas bumi.
Mengambil apapun yang menurut mereka adalah hak,
Tanpa berpikir, tanpa berpikir, tanpa berpikir.
Mereka yang punya tangan,
Ganas mencakar semesta.
Mencekik nafas-nafas yang meronta,
Tanpa iba, tanpa iba, tanpa iba.
Mereka yang punya kaki,
Melangkah angkuh di padang kemurkaan-Nya.
Menginjak-injak hati yang bisu,
Yang terpasung dalam kehinaan dunia.
Mereka yang punya kaki,
Berjalan tersenyum di atas derita jiwa-jiwa yang beku.
Jiwa-jiwa yang sekarat,
Yang terbalut air mata darah, air mata nanah.
Mereka yang punya kaki,
Berlari mengejar harta,
Melompat meraih tahta,
Terpedaya indah yang fana.
Ah… mereka…
Yang selalu membuat air mataku jatuh sia-sia.
Mereka yang punya tangan-tangan keji dan mereka yang punya kaki-kaki kekejaman.
Mereka yang punya mulut,
Membentak, menggertak dan menghardik perasaan yang rapuh.
Mencela, menghina, dan menyuarakan caci maki yang mengguncang asa-asa yang kian padam.
Berteriak memerintah siapapun yang menurut mereka adalah budak.
Tanpa berpikir dan tanpa rasa iba.
Mereka…
Mereka…
Mereka y

Diubah oleh enojelita 14-12-2012 16:58
0
873
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan