Sering nggak Anda mendengar orang berkata, "Mereka miskin karena mereka malas."
Apa yang sebenarnya dimaksudkan umum adalah bahwa butuh kerja keras untuk menjadi kaya. Masalahnya adalah bahwa itu hanya setengah benar. Dibutuhkan kerja keras untuk menjadi kaya, tetapi juga membutuhkan kecerdasan finansial.

Saya juga tahu bahwa sebagian besar pekerja keras itu juga termasuk adalah orang yang paling malas.

Kenapa begitu ?

Kita semua sering mendengar cerita tentang pengusaha yang bekerja keras untuk mendapatkan uang, menghabiskan waktu berjam-jam di kantor dan masih membawa pulang pekerjaan pada akhir pekan, pada akhirnya hanya membuat istri dan anak-anak meninggalkan dia. Orang orang yang terlalu sibuk meluangkan waktu untuk keluarga, mendingan cari uang, itu kata mereka.

Saya sering bertemu orang-orang yang terlalu malas untuk mengurus uang mereka, kesehatan mereka dan keluarga mereka atau mendapatkan pendidikan finansial. Mereka semua adalah pekerja keras di bidangnya masing-masing, tapi sebenarnya itu hanya sebuah kedok untuk tetap sibuk sehingga mereka tidak harus menghadapi hal-hal ini. Mereka malas.
Tidak ada yang harus memberitahu mereka. Padahal Jauh di lubuk hati mereka tahu, dan jika Anda mencoba memberi tahu mereka akan merasa kesal.

Dan jika mereka tidak sibuk dengan pekerjaan, mereka sibuk dengan TV, memancing, bermain golf belanja, atau. Mereka tetap sibuk untuk menghindari hal-hal penting dalam hidup.

Jika itu fakta benar untuk Anda, sangatlah penting bagi Anda untuk dapat mengatasi kemalasan agar dapat menjadi kaya baik dari segi uang dan kehidupan pribadi. Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana Anda mengatasi kemalasan?

Jawabannya: dengan sedikit keserakahan

Lepaskan perasaan bersalah

Aku tahu apa yang Anda mungkin berpikir, "Bukankah keserakahan buruk?" Banyak dari kita dibesarkan untuk berpikir dengan cara ini. "Orang serakah adalah orang jahat," digunakan ibu saya untuk mengatakan. Namun, jika kita jujur, kita semua menginginkan hal-hal yang menyenangkan, hal-hal baru atau yang menarik hati.

Untuk menekan keinginan yang out of control, para orang tua ( termasuk orang tua saya ) sering menggunakan cara yang membuat anak kita merasa rasa bersalah. "Kamu hanya berpikir tentang diri sendiri," adalah salah satu favorit ibuku. "Kau ingin aku membeli apa untuk Anda Apakah Anda Berpikir kita terbuat dari uang?" itu adalah perkataan ayah saya.

Tetapi kenyataannya adalah bahwa tidak ada yang salah dengan keinginan baik, hal-hal baru, atau menarik. Satu-satunya hal yang salah adalah bagaimana cara Anda mencapai keinginan tersebut. Apakah Anda mau menjadi malas dan menghancurkan masa depan keluarga Anda dengan meminjam bad debt ( hutang buruk ) dan menghabiskan semua uang Anda membayar hutang, atau akankah Anda meningkatkan kecerdasan finansial Anda dan menemukan cara untuk membangun kekayaan Anda sehingga Anda dapat menikmati hal-hal lain yang baik dalam hidup? Apakah Anda berkata, "Saya tidak bisa membelinya," atau akankah Anda bertanya, "Bagaimana cara saya membelinya?"

Bagaimana Anda bisa membelinya?

Ayah saya yang kaya melarang kata-kata, "Saya tidak bisa membelinya," di rumahnya. Padahal di rumah saya yang sebenarnya, itu semua pernah saya dengar. Sebaliknya, Rich Dad selalu mendorong anak-anaknya untuk bertanya, "Bagaimana saya bisa membelinya?"

Kata-kata, "Saya tidak bisa membelinya," menutup pikiran Anda untuk kemungkinan-Anda tidak perlu berpikir. Ini adalah pola pikir yang buruk dan malas. Kata-kata, "Bagaimana saya bisa membelinya," membuka pikiran Anda, memaksa Anda untuk berpikir dan mencari jawaban. Ini adalah pola pikir yang kaya dan kreatif.

Yang paling penting, jika kita bertanya, "Bagaimana saya bisa membelinya," kalimat ini akan melepaskan potensi jiwa manusia Anda untuk Bertempur dan melawan Pola pikir malas.

Kebanyakan orang berpikir menggunakan kata-kata, "Kita tidak mampu membelinya," sebenarnya mengajarkan mereka untuk tidak serakah, tapi yang benar-benar terjadi adalah kita malah mengajarkan anak-anak untuk pandai mencari alasan,dan ini semua mengarah ke KEMALASAN.

Tune in ke WII-FM ( WHAT'S IN IT FOR ME ? - Apa Untungnya bagi Saya ?)

Saya memiliki sebuah stasiun radio yang favorit saya. Ini disebut, "Apa untungnya bagi saya?" Atau WII-FM. OK, itu bukan stasiun nyata, tapi itu cara mudah bagi saya untuk mengingat sesuatu yang penting.

Kita perlu sering duduk dan mengajukan pertanyaan seperti, "Apa yang akan saya lakukan jika saya tidak pernah bekerja lagi?" "Apa yang akan saya lakukan jika saya memiliki semua uang yang saya butuhkan?"
dan Tanpa keinginan untuk memiliki sesuatu yang lebih baik, kemajuan tidak pernah dibuat. Dan menginginkan sesuatu yang lebih baik, apakah kita mengakuinya atau tidak, membutuhkan sedikit keserakahan. Ini berarti bertanya, "Apa untungnya bagi saya?"

Dunia kita berkembang karena kita semua menginginkan kehidupan yang lebih baik. Penemuan baru dibuat, kita pergi ke sekolah dan belajar keras dan kami berkorban, semua karena kami ingin kehidupan yang lebih baik. Jadi setiap kali Anda menemukan diri Anda menghadapi sesuatu yang begitu keras bahwa Anda lebih memilih untuk menghindarinya dan menjadi malas, bertanya, "Apa untungnya bagi saya?" Jadilah sedikit serakah. Ini adalah obat terbaik untuk kemalasan.

Jangan terlalu serakah

Hati Hati. Jangan terlalu serakah, karena semua hal yang berlebihan, jelas tidak baik.
Tapi, Jangan pernah merasa bersalah jika menginginkan kehidupan yang lebih baik dan bekerja keras untuk mencapainya, tetapi juga jangan menjadi bersalah dengan mengorbankan hal yang paling penting dalam hidup, keluarga Anda, kesehatan, dan integritas, untuk mencapai kekayaan. Karena pada akhirnya, uang hanya penting jika Anda bisa menikmatinya dengan orang yang Anda cintai dan dengan hati nurani yang bersih.

Apakah Anda malas? Apa yang akan Anda lakukan tentang hal itu?
Join Facebook Group kita disini
https://www.facebook.com/groups/cashflowjakarta/

atawa Join di Kaskus Groupee - Cashflow Club Jakarta