- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tata Cara Serta Istilah Dalam kimpoi Kontrak Melalui Nikah Siri
TS
gerakbumi78
Tata Cara Serta Istilah Dalam kimpoi Kontrak Melalui Nikah Siri
langsung aja k TKP!!
dan saya ga minta banyak, cuma
dan juga komennya y,,
Spoiler for istilah dalam nikah sirih nih GANNN:
wanita itu bernama Sarah. Usianya baru 21 tahun. Walau masih belia, wanita bertubuh sintal ini mengaku sudah lima kali kimpoi kontrak. Sarah menceritakan lika-liku soal kimpoi kontrak di kawasan Puncak Jawa Barat. Pernikahan yang seharusnya sakral tak ubahnya seperti prostitusi. Bedanya ada penghulu dan akad nikah, selebihnya tak jauh dari urusan ranjang.
“Ada istilah-istilah tertentu yang biasa kita gunakan. Biasanya yang dipakai kata jawas, istilah untuk kimpoi kontrak.
Jadi kalau ditanya mau jawas, ya berarti ditawarin kimpoi kontrak,” kata Sarah kepada merdeka.com pekan lalu di Puncak.
“Kita biasanya di awal tidak berhubungan sama pelanggan langsung. Ada biyong atau makelar atau mak comblang kimpoi kontrak yang menghubungkan kita ke pelanggan. Selebihnya ya dari mulut ke mulut aja. Tinggal telepon,’ beber wanita cantik ini.
Untuk biaya kimpoi kontrak, biasanya Sarah mendapat Rp 500 ribu per hari. Biaya ini sudah diluar ongkos untuk mak comblang. Sebulan Sarah bisa mendapat Rp 15 juta. Belum ditambah dengan hadiah atau tips dari suami kontraknya. Gadis ini pun kini sudah mampu membangun rumah sendiri di Puncak.
“kimpoi kontrak ada harga kesepakatannya. Tergantung sepakatnya berapa. Mau berapa hari kontraknya. Biyong, dapat 20 persen kalau dia yang mendapatkan suaminya, 80 persen untuk aku. Sehari rata-rata aku Rp 500 ribu,” aku Sarah.
Prosesi kimpoi kontraknya seperti apa?
“Akadnya kontrak ada dua saksi aja. Kontraknya berapa lama, uangnya berapa, terus uangnya dikasih semua di awal. Kalau sudah dikasih di awal aman, kalau terjadi sesuatu di belakang nggak masalah maharnya dah lunas,” jelasnya.
Setelah itu Sarah pun menjadi istri kontrak. Seperti istri lain dia punya kewajiban menemani suami, termasuk melayani nafsu suaminya. Setiap berhubungan, Sarah mengaku selalu menggunakan pengaman.
“Harus pakai kondom. Biasanya malah suami sendiri yang nyediain kondom. Karena sama-sama sadar dengan risikonya.”
Uang, wanita dan udara dingin Puncak. Tiga hal yang membuat bisnis birahi ini tak pernah mati. Seperti pernikahan umumnya ada juga mahar alias mas kimpoi bagi pelaku kimpoi kontrak. Makin cantik maharnya makin mahal. Apalagi jika si gadis masih perawan, harga yang dikeluarkan bisa puluhan juta.
Harga sebesar ini tak masalah bagi pria berkantong tebal. Demi menikah beberapa hari dengan perawan, tarif puluhan juta rupiah dinilai sepadan. Dari sini terlihat kimpoi kontrak tak ubahnya dengan prostitusi biasa. “Pernikahan pertama kalau masih perawan harganya beda. Kalau masih perawan kita dijatah mahar besar. Misalnya Rp 80 juta ya berarti di ijabnya ada mahar Rp 80 juta,” aku Sarah, seorang pelaku kimpoi kontrak, kepada merdeka.com pekan lalu di Puncak.
Sarah pun mengaku masih perawan saat pertama kali terjun ke bisnis ini. Dia menjual mahkotanya Rp 50 juta pada ‘suami’ pertamanya.
“Aku waktu itu 20 tahun. kimpoi kontrak pertama aku pas masih perawan, aku dapat Rp 50 juta. Tapi bukan untuk aku sendiri. Untuk aku bagi juga dengan makelarnya. Aku dapat 50 persen,” kata wanita yang menolak difoto wartawan ini.
Setelah itu Sarah mengaku tak menyesal atau takut. Gadis belia ini menikmati profesi barunya sebagai pelaku kimpoi kontrak. Sarah tergiur lembaran uang yang bisa didapatnya dengan mudah. “Enggak. Cuma takutnya keluarga tahu aja,” ucap Sarah pelan.
“Ada istilah-istilah tertentu yang biasa kita gunakan. Biasanya yang dipakai kata jawas, istilah untuk kimpoi kontrak.
Jadi kalau ditanya mau jawas, ya berarti ditawarin kimpoi kontrak,” kata Sarah kepada merdeka.com pekan lalu di Puncak.
“Kita biasanya di awal tidak berhubungan sama pelanggan langsung. Ada biyong atau makelar atau mak comblang kimpoi kontrak yang menghubungkan kita ke pelanggan. Selebihnya ya dari mulut ke mulut aja. Tinggal telepon,’ beber wanita cantik ini.
Untuk biaya kimpoi kontrak, biasanya Sarah mendapat Rp 500 ribu per hari. Biaya ini sudah diluar ongkos untuk mak comblang. Sebulan Sarah bisa mendapat Rp 15 juta. Belum ditambah dengan hadiah atau tips dari suami kontraknya. Gadis ini pun kini sudah mampu membangun rumah sendiri di Puncak.
“kimpoi kontrak ada harga kesepakatannya. Tergantung sepakatnya berapa. Mau berapa hari kontraknya. Biyong, dapat 20 persen kalau dia yang mendapatkan suaminya, 80 persen untuk aku. Sehari rata-rata aku Rp 500 ribu,” aku Sarah.
Prosesi kimpoi kontraknya seperti apa?
“Akadnya kontrak ada dua saksi aja. Kontraknya berapa lama, uangnya berapa, terus uangnya dikasih semua di awal. Kalau sudah dikasih di awal aman, kalau terjadi sesuatu di belakang nggak masalah maharnya dah lunas,” jelasnya.
Setelah itu Sarah pun menjadi istri kontrak. Seperti istri lain dia punya kewajiban menemani suami, termasuk melayani nafsu suaminya. Setiap berhubungan, Sarah mengaku selalu menggunakan pengaman.
“Harus pakai kondom. Biasanya malah suami sendiri yang nyediain kondom. Karena sama-sama sadar dengan risikonya.”
Uang, wanita dan udara dingin Puncak. Tiga hal yang membuat bisnis birahi ini tak pernah mati. Seperti pernikahan umumnya ada juga mahar alias mas kimpoi bagi pelaku kimpoi kontrak. Makin cantik maharnya makin mahal. Apalagi jika si gadis masih perawan, harga yang dikeluarkan bisa puluhan juta.
Harga sebesar ini tak masalah bagi pria berkantong tebal. Demi menikah beberapa hari dengan perawan, tarif puluhan juta rupiah dinilai sepadan. Dari sini terlihat kimpoi kontrak tak ubahnya dengan prostitusi biasa. “Pernikahan pertama kalau masih perawan harganya beda. Kalau masih perawan kita dijatah mahar besar. Misalnya Rp 80 juta ya berarti di ijabnya ada mahar Rp 80 juta,” aku Sarah, seorang pelaku kimpoi kontrak, kepada merdeka.com pekan lalu di Puncak.
Sarah pun mengaku masih perawan saat pertama kali terjun ke bisnis ini. Dia menjual mahkotanya Rp 50 juta pada ‘suami’ pertamanya.
“Aku waktu itu 20 tahun. kimpoi kontrak pertama aku pas masih perawan, aku dapat Rp 50 juta. Tapi bukan untuk aku sendiri. Untuk aku bagi juga dengan makelarnya. Aku dapat 50 persen,” kata wanita yang menolak difoto wartawan ini.
Setelah itu Sarah mengaku tak menyesal atau takut. Gadis belia ini menikmati profesi barunya sebagai pelaku kimpoi kontrak. Sarah tergiur lembaran uang yang bisa didapatnya dengan mudah. “Enggak. Cuma takutnya keluarga tahu aja,” ucap Sarah pelan.
dan saya ga minta banyak, cuma
Spoiler for :
dan juga komennya y,,
0
2.2K
Kutip
8
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan