- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Antoine Valenza, Remaja 22 Tahun Keliling Dunia tanpa Uang


TS
Attoz
Antoine Valenza, Remaja 22 Tahun Keliling Dunia tanpa Uang

Quote:
Makan di Kuil, Tidur di Stasiun Kereta
ANTOINE Valenza 22, meninggalkan negerinya delapan bulan lalu untuk berkeliling dunia, termasuk ke Antartika. Ia telah melintasi 14 negara tanpa biaya transportasi, karena dilakukan dengan cara menumpang dari satu mobil ke mobil lain. Kadang ia juga harus berjalan kaki. Makan dan tempat untuk tidur pun ia peroleh secara gratis.
Transportasi tumpangan bukan hanya ia dapat melalui jalur darat, melainkan juga udara. Bantuan itu ia peroleh saat berada di Iran, ketika mengajukan visa untuk masuk ke India, setelah permohonan visanya ke Pakistan ditolak.
Pada saat berada di Kedubes India di Teheran itulah salah seorang staf Kedubes India menawarinya tumpangan menggunakan pesawat negara Bollywood itu. Tanpa pikir panjang, ia pun terbang ke negeri Sharukhan dan tinggal di sana hampir tiga bulan dari izin berkunjung lima bulan yang diperolehnya.
Pria yang mahir memainkan alat musik gitar dan bass serta pandai menyanyi itu mengaku betah tinggal di negara tersebut. Oleh karena itu, ia menyempaikan diri berkunjung ke sejumlah wilayah. Untuk tidur, ia biasanya memanfaatkan terminal bus, stasiun kereta, bahkan kuil.
Jika tidak mendapatkan tempat tersebut, ia pun berkemah. Banyaknya kuil juga mempermudahnya mendapatkan makanan, karena setiap berada di sekitar tempat ibadah itu, ada saja yang mengantarkan makanan untuknya.
Puas berpetualang dan mempelajari budaya India, ia berniat melanjutkan perjalanan ke Myanmar. Sayang, visa menuju negara yang terkenal dengan wanita pejuang demokrasi, Aung San Suu Kyi, itu tidak bisa diperolehnya. Akhirnya, dengan bantuan pesawat India pula ia meninggalkan negeri itu menuju Negeri Gajah Putih, Thailand.
Kurang dari satu bulan di Thailand, ia melanjutkan perjalanan ke Malaysia, dan tinggal di Negeri Jiran itu sekitar satu bulan. Puas di Malaysia, ia kemudian menyeberang ke Indonesia melalui Pelabuhan Kota Dumai, Riau. Dari sana pulalah ia memulai lagi berpetualang dengan menumpang dari satu truk ke truk lain. "Pernah beberapa kali kehujanan saat menumpang di bak truk, hingga dingin menggigil,'' kenangnya, sambil tersenyum.
Dalam perjalanan ia singgah di beberapa daerah seperti Duri dan Kota Pekanbaru di Riau; Bukittinggi dan Solok, Sumatra Barat; Lahat, Sumatra Selatan, hingga di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Bahkan, di Sumatra Barat ia sempat mendaki Gunung Marapi bersama kelompok pecinta alam yang baru dikenalnya di daerah itu.
Menjelang memasuki Pelabuhan Bakauheni, Lampung, antrean truk tujuan Pulau Jawa yang panjang membuatnya terpaksa meninggalkan truk yang ditumpanginya sejak dari Sumatra Selatan. Setelah berterima kasih kepada pengemudi, ia pun pindah dan menumpang pada truk yang berada di antrean terdepan menuju kapal penyeberangan. Dalam beberapa jam kemudian, ia tiba di Jakarta.
Quote:
Remaja 22 tahun keliling dunia tanpa uang tiba di Bali

Pemuda asal Prancis, Antoine Valenza (22), berupaya mewujudkan mimpinya berkeliling dunia tanpa membawa uang untuk makanan, biaya transportasi, dan akomodasi.
"Uang yang saya bawa ini hanya untuk visa," katanya saat singgah di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Rabu (18/7).
Valenza mengungkapkan bahwa dirinya memulai perjalanan dari Prancis sejak 22 Oktober 2011. Mahasiswa Universitas Lyon Lumiere 2 itu hanya membawa uang 200 Euro yang digunakan untuk pengurusan administrasi visa. Uang itu didapatkannya dengan bekerja di salah satu pabrik di negaranya.
Dari Prancis, ia telah melakukan perjalanan ke beberapa negara, seperti Italia, Slovenia, Kroasia, Albania, Yunani, Turki, Iran, India, Thailand, dan Malaysia. "Indonesia adalah negara ke-14 yang saya kunjungi," katanya dikutip antara.
Untuk bepergian lintas negara, ia juga tidak mengeluarkan uang. Valenza naik mobil, truk, atau kendaraan lain yang dapat memberinya tumpangan gratis, termasuk saat naik kapal barang dan kapal feri.
Sementara itu, dia tiba di Indonesia melalui Dumai, Riau, pada 22 Juni 2012. "Saya telah mengunjungi Bukit Tinggi, Pekanbaru, Padang, Solok, Lumbuk Linggau, Lampung, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Dari Surabaya ke Bali saya naik bus juga dengan cara cuma-cuma," katanya.
Sedangkan untuk mendapatkan makanan, dia rela mengambil makanan dari tong sampah, memetik buah dari pohon, atau makan serangga. Sering pula dirinya pergi ke pasar tradisional untuk mengambil buah atau makanan lain yang tersisa di lantai.
"Tidak jarang saya ke restoran cepat saji, tetapi tidak untuk membeli makanan. Saya hanya ingin mendapatkan wifi gratis sehingga dapat berbicara dengan orang tua saya melalui internet. Di sana ketika orang pergi, mereka banyak meninggalkan sisa makanan. Kemudian saya mengambil makanan itu dan pergi ke toilet untuk mengambil tisu toilet yang digunakan membungkus makanan," ujarnya.
Ia menuturkan, selama di perjalanan dirinya tidur di berbagai tempat seperti di kuil, bangunan tua, masjid, dan banyak tempat lainnya. Bahkan terkadang harus bekerja untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal.
"Saya pernah bekerja di sebuah panti asuhan di India selama dua minggu. Dari sana saya akhirnya mendapatkan tempat untuk tidur dan makanan," ucapnya.
Dari Bali, Valenza berencana pergi ke Lombok dan Nusa Tenggara Timur, khususnya ke Pulau Komodo sebelum pergi ke Darwin, Australia. Dari Australia, dia berencana untuk pergi ke Selandia Baru dan Antartika yang menjadi tujuan akhirnya.
"Itu mimpi saya. Sebenarnya apa yang saya lakukan ini tidak terlihat gila. Buktinya, sampai saat ini dari Prancis ke Indonesia tanpa uang. Jadi, semuanya mungkin," ujar Valenza.
Ia tidak menutup kemungkinan untuk pergi ke negara lain seperti Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, dan akhirnya kembali ke Prancis.
Mantap jugaa......

0
4.4K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan