Google Maps untuk iPhone diluncurkan


Aplikasi iPhone dari Google menawarkan foto 2D, 3D dan jalan kota

Google telah meluncurkan versi asli aplikasi peta (maps) untuk iPhone.

Sebelumnya Apple sempat memutus layanan peta Google dan menggunakan piranti lunak peta mereka sendiri.

Namun aplikasi Apple itu mendapat cibiran karena peta dinilai tidak berfungsi.
Aplikasi baru Google untuk iPhone memperkenalkan sejumlah fungsi yang awalnya hanya dibatasi untuk instrumen Android saja.

Seorang analis mengatakan aplikasi itu akan meraih popularitas, namun menambahkan bahwa Nokia masih akan menjadi ancaman.

Perusahaan Finlandia itu baru-baru ini meluncurkan aplikasi peta gratis untuk iPhone.

Nokia dimotivasi oleh keinginan untuk mengumpulkan data yang dihasilkan secara otomatis oleh telepon genggam dengan menggunakan piranti lunak mereka, serta masukan dari pengguna sendiri.

Hal itu memungkinkan mereka memperbaiki layanan mereka dan meningkatkan akurasi sejumlah fitur seperti laporan lalu lintas.

Ground Truth


Aplikasi Google memungkinkan pengguna melihat detil dan resensi lokasi serta melihat foto interior

Satu area dimana piranti lunak Apple masih unggul adalah integrasi Flyover yang menawarkan foto interaktif kota-kota tertentu menggunakan grafik 3D di aplikasi peta.

Google menawarkan fasilitas yang sama melalui Google Earth yang dipromosikan di aplikasi peta utama mereka, namun pengguna harus masuk ke program terpisah.

Tetapi bagi banyak pengguna, fitur kunci adalah tingkat akurasi yang ditawarkan Google.

Sejak 2008, proyek Ground Truth Google menyatukan data berlisensi dengan informasi yang dikumpulkan oleh maskapai mobil dan sepeda Street Views mereka.

Gambar dan data sensor yang dikumpulkan dianalisa oleh komputer dan manusia untuk mengidentifikasi rambu-rambu jalan raya, nama bisnis, persimpangan jalan dan fitur-fitur kunci lainnya. Saat ini lebih dari delapan juta km jalan di 45 negara telah masuk data.

Informasi ini diberikan oleh masyarakat. Pengguna iPhone didorong untuk melakukan hal yang sama.

"Google Maps, seperti juga aplikasi peta lainnya, hidup dari data yang kami terima," kata manajer proyek Kai Hansen.

"Jika satu jalan ditutup selama enam bulan mendatang, atau satu jalan baru dibuka dua hari yang lalu, itu adalah hal yang langsung diketahui oleh mereka yang tinggal di sana, namun jika anda tidak berada di sana maka hal itu sulit diketahui."

"Semakin banyak kami bisa memberi anda kemampuan untuk memberitahu kami perubahan-perubahan di peta, semakin banyak keuntungan yang bisa dirasakan pengguna lain dari informasi terkoreksi itu."

Ia menambahkan bahwa sekali operator memverifikasi laporan tersebut, perubahan dapat dilakukan "dalam hitungan menit, dan bukan jam."

Apple juga mencari jalan untuk meningkatkan kualitas data mereka melalui respon pengguna.

Sempat ada spekulasi bahwa Apple akan menolak aplikasi Google dari toko mereka.

Namun karena penjualan iPhone adalah sumber utama pemasukan Apple, Apple kemungkinan besar akan berpendapat bahwa mereka justru akan lebih dirugikan jika mengizinkan Android menawarkan aplikasi yang tidak mereka miliki.

sumber

===============================

seperti yang selalu saya katakan, bisa apa Apple tanpa Steve Jobs?