Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima tamu Duta Besar Turki Zekeriya Akcam. Keduanya bertemu untuk membahas berbagai kerjasama pembangunan kota.
Dalam pertemuan tertutup itu, Akcam memberikan masukan pada Jokowi kalau dukungan dari masyarakat pada pemimpinnya ketika membangun sebuah daerah sangatlah penting. Sekalipun kebijakan itu radikal, jika rakyat mendukung demi kondisi perkotaan yang sehat pasti program itu akan berhasil.
"Dulu wali kotanya Istanbul itu sukses karena ada dukungan dari masyarakat. Kebijakan-kebijakan radikal itu didukung dari rakyatnya," ujar Jokowi usai bertemu Akcam di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/12).
Jokowi sadar dukungan masyarakat kunci utama keberhasilan sebuah pemerintahan. Melihat kesuksesan Turki dengan program-programnya, Jokowi berencana mencontek model pembangun sekolah dan rumah sakit.
"Nanti yang mau saya konkretkan pertama sekolah, kemudian yang kedua rumah sakit, bidang kesehatan. Itu saja, dua itu saja. Kalau nanti itu lebih konkret, Istanbul mau ngirim timnya ke sini," jelasnya.
Jokowi sebenarnya kaget dengan kedatangan Akcam. Karena dia tak tahu jika selama ini Jakarta dan Istanbul, Turki, merupakan saudara kembar (sister city).
"Ternyata Jakarta ini ada sister city dengan Istanbul. Saya baru tahu ini tadi. Sejak 2007, Ya kita ingin itulah mengkonkretkan dari kerjasama itu," kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Akcam mengaku bangga dengan pertemuan ini. Keduanya membahas berbagai pembangunan dan pembenahan di Jakarta.
"Kita hanya sharing pengalaman di Istanbul tentang development city. Misalnya soal transportasi, soal korupsi, soal transparansi, dan soal akuntabilitas," kata Akcam.
Pak Jokowi tenang aja, rakyat DKI dan seluruh Indonesia senantiasa mendukung program2mu. Seradikal apapun, asal baik bagi kepentingan rakyat ramai, pasti akan selalu didukung
Spoiler for "Komen Ngawur Pasukan Nasi Bungkus":
Quote:
wah bisa gawat kalau bapak ingin radikal seperti Rusia. Mau jadikan Jakarta sarang Nuklir?
[img][/img]
Quote:
Radikalisme (historis), sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur dengan tujuan mencapai kemerdekaan atau pembaruan electoral yang mencakup mereka yang berusaha mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi hak milik dan kebebasan pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme.