Jika ada peringatan bahwa makan cokelat akan membuat tubuh seseorang gemuk, tampaknya hal itu tidak berarti banyak terhadap perempuan. Justru peringatan itu mendorong beberapa perempuan untuk makan lebih banyak.

Penelitian gabungan yang dilakukan oleh University of Western Australia (UWA) dan University of Strathclyde di Skotlandia menemukan bahwa justru ada dorongan kuat untuk makan cokelat kendati ada pesan negatif, termasuk peringatan bahwa cokelat dapat menyebabkan obesitas. Demikian dilaporkan news.com.au dan dikutip oleh Times of India, Rabu (12/12/2012).

Perempuan yang sedang diet juga rentan memberontak terhadap upaya 'menakut-nakuti' mereka akan cokelat. Apalagi iklan cokelat menampilkan model-model yang langsing. Ditampilkannya para model langsing dalam iklan cokelat meningkatkan keinginan untuk makan cokelat. Namun di sisi lain ada pula perasaan ingin menghindari cokelat pada beberapa perempuan yang sedang diet.

Profesor Kevin Durkin yang terlibat dalam penelitian mengatakan reaksi peringatan memiliki efek sebaliknya. Hal ini dikenal sebagai 'reaktansi'. Menurut Profesor Durkin, reaktansi bisa ditandai dengan rendahnya upaya menahan diri (untuk makan cokelat) pada partisipan.

Sebab mereka umumnya kurang berupaya mengatur asupan makanannya dan karenanya saat ada upaya eksternal untuk campur tangan secara bebas dampaknya menjadi berkebalikan. Itu makanya perempuan tidak takut dengan peringatan 'cokelat bisa membuat gemuk'.[URL="http://health.detik..com/read/2012/12/12/065525/2116050/763/hmm-perempuan-tidak-takut-dengan-peringatan-makan-cokelat-bikin-gemuk"]link[/URL]