Kaskus

Entertainment

r.c.t.i.o.kAvatar border
TS
r.c.t.i.o.k
Temukan Pasangan Hebat agar Jadi Orang Tua Hebat
Temukan Pasangan Hebat agar Jadi Orang Tua Hebat

Setiap orang akan berupaya mati-matian untuk menemukan pasangan hidup yang terbaik. Menurut sebuah studi kriteria pasangan yang baik adalah pria atau wanita yang sensitif, kooperatif dan suportif. Namun tak hanya itu, ternyata ketiga karakteristik inilah yang ikut menentukan sukses tidaknya Anda dan pasangan sebagai orang tua.

Secara rinci studi ini mengungkapkan bahwa pasangan yang memiliki ketiga karakteristik di atas akan menjadi orangtua yang baik. Sebaliknya, orang yang merasa tidak aman (insecure) dalam hubungannya juga akan cenderung memakai gaya pengasuhan yang tidak begitu ideal.

Millings dan rekan-rekannya mendasarkan studinya pada keterikatan (attachment), sebuah konsep psikologis yang menggambarkan hubungan seseorang dengan orang lain. Konsep ini menjelaskan ada beberapa orang yang menganut 'attachment avoidance' yang cenderung menghambat jalannya hubungan dan menyangkal kebutuhannya untuk dekat dengan si pasangan.

Sebaliknya ada juga orang-orang yang menganut attachment anxiety yang cenderung terlalu perhatian pada pasangan dan merasa hubungannya tak aman hingga selalu yakin akan ditinggalkan oleh pasangannya.

Solusinya adalah secure attachment di mana kedua pihak tidak melakukan penghindaran (avoidance) maupun rendah kecemasan (anxiety). Orang yang merasa aman dengan keterikatannya pada seseorang cenderung independen dalam menjalankan suatu hubungan sekaligus yakin pasangannya itu akan selalu ada untuknya.

Karena keluarga terdiri dari berbagai jenis hubungan yang dinamis maka dalam studi ini Millings dan rekan-rekannya mencari tahu apakah keterikatan orangtua terhadap satu sama lain akan mempengaruhi gaya pengasuhan (parenting) mereka. Untuk itu peneliti meminta 125 pasangan dari Inggris yang memiliki anak berusia 7-8 tahun untuk mengisi survei tentang keterikatan antarpasangan dan gaya pengasuhan anak mereka.

Para psikolog pun membagi gaya asuh orangtua menjadi tiga kategori: otoritarian yang menganggap disiplin tinggi sebagai cara terbaik untuk membesarkan seorang anak; permisif yang memberi sejumlah batasan pada anak; dan ketiga otoritatif yang memberikan batasan tapi dalam lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang.

Gaya asuh otoritatif pun dianggap sebagai cara ideal karena dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental dan anak-anak yang lebih berhasil ketika beranjak dewasa.

Studi ini juga memastikan bahwa orang tua yang cenderung menghindar dari pasangan atau cemas dengan hubungannya sendiri akan kurang mampu memaparkan gaya asuh otoritatif.

Sebab orang tua semacam ini takkan terlalu mempedulikan satu sama lain, kurang bisa bekerja sama sekaligus kurang sensitif terhadap mood dan kebutuhan satu sama lain. Padahal kurangnya perhatian terhadap pasangan ini akan berakibat pada munculnya gaya asuh otoritarian atau permisif, termasuk rendahnya kemungkinan untuk menggunakan gaya asuh ideal yaitu otoritatif terhadap anak mereka.

"Jika Anda bisa mengasuh anak secara responsif (responsive caregiving), Anda dapat berpasangan dengan berbagai jenis orang. Pengasuhan responsif itu di antaranya bersikap kooperatif terhadap pasangan tanpa menjadi bossy serta tahu kebutuhan pasangan dan kapan harus memberikan dukungan pada pasangan," terang peneliti Abigail Millings dari University of Bristol.

"Tapi jika tidak, hal ini bisa disiasati dengan berlatih menjadi sensitif dan responsif, misalnya belajar mendengarkan dan berpikir dengan menggunakan perspektif pasangan. Hal-hal seperti ini akan membantu meningkatkan kemampuan kita untuk mengasuh anak," pungkasnya seperti dikutip dari livescience, Rabu (12/12/2012).[URL="http://health.detik..com/read/2012/12/12/100036/2116185/763/temukan-pasangan-hebat-agar-jadi-orang-tua-hebat"]link[/URL]
0
1.1K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan