Margonda Macet Parah, Kebijakan Nur Mahmudi Dikecam

.
Selasa, 11 Desember 2012, 16:45 Desy Afrianti, Darmawan (Depok)

VIVAnews - Kebijakan Pemerintah Kota Depok 'One Day No Car' atau sehari tanpa mobil yang berlaku di lingkungan Balai Kota mulai mendapat kecaman warga. Selain dinilai nyeleneh, aturan itu juga dianggap sebagai biang kemacetan.
Setiap Selasa, Wali Kota Depok, Nur Mahmudi, menginstruksikan jajarannya agar tidak membawa mobil. Jika ada masyarakat yang akan berkunjung ke Balai Kota Depok, mobilnya diparkir di luar gedung.

Parkir bebas di pinggir jalan luar area Balai Kota membuat laju kendaraan di Jalan Margonda Raya menjadi terhambat. Kemacetan pun tak dapat dihindari.

Kasat Lantas Polresta Depok, Komisaris Kristanto Yoga, mengaku selama ini pihaknya tidak pernah diajak berkoordinasi atau duduk bersama mencari solusi terkait masalah tersebut.
"Itulah yang kami sesalkan. Kenapa Pemkot Depok tidak pernah melakukan upaya koordinasi. Akibatnya kan seperti ini, masyarakat yang kena imbasnya," kata Kristanto saat dihubungi VIVAnews, Selasa 11 Desember 2012.

Kemacetan bisa saja tak terjadi asalkan pemkot tidak memberlakukan larangan parkir di dalam lingkungan Balai Kota. Untuk mengurai kemacetan ini, dia mengaku telah mengerahkan personelnya. "Yang tidak boleh kan PNS-nya. Kenapa masyarakat yang berkunjung juga dilarang membawa mobil. Malah disuruh parkir di jalan."

Pantauan VIVAnews, sejak pagi kemacetan parah terjadi di depan Balai Kota Depok, Jalan Margonda 45. Kemacetan terpantau di jalur mengarah ke Jakarta. Kemacetan juga diperparah oleh adanya perbaikan gorong-gorong.

Kebijakan 'One Day No Car' diambil Nur Mahmudi, sebagai salah satu cara mengurangi penggunaan bahan bakar minyak atau penghematan BBM. Nur berharap, dengan adanya program Selasa 'One Day No Car', dapat mengurangi polusi sekaligus mengurangi dampak global warming. (umi)

http://nasional.news.viva.co.id/news...ahmudi-dikecam



Inilah kalo pemimpin dalam mengambil kebijaksanaan nggak dikordinasikan dengan fungsi-fungsi terkait. Polres Depok sendiri nggak dilibatkan sehingga yang jadi korban ya warga Depok sendiri