Suatu ketika, ada seekor tikus yang hidup di rumah seorang petani. Ia adalah seekor tikus yg bahagia, sebab bnyak makanan. Sungguh bagus punya tikus di rumah, karena karena itu artinya kita tidak memerlukan penyedot debu. Biar tikus saja yang memunguti remah-remah kecil dan mungil, tapi kalau kita bisa melatih si tikus untuk mengambil remah di tempat yang benar.

Masalahnya,petani pemilik rumah tak pernah menyukai tikus itu. Suatu hari ketika si tikus mengintip melalui retakan di tembok, ia melihat petani itu tengah membuka sebuah bungkusan. Saat ia melihat benda dalam bungkusan itu,ia ketakutan. Petani itu ternyata membeli sebuah perangkap tikus !!!

Begitu galaunya (bahasa sekarang) tikus itu langsung menemui sahabatnya, si ayam dan berseru, "Pak tani beli perangkap tikus! Ini mengerikan, ini bencana!"

Namun si ayam malah berkata,"Bukan masalahku.Tak ada hubungannya dengan ku. Itu urusan mu,Tikus!!! Pergi sana!"

Tikus itu tidak mendapat simpati dari ayam,jadi ia pergi menemui sahabatnya yang lain, Tuan Babi."Tuan Babi,Tuan Babi! Pak tani beli perangkap tikus.Ini berita mengerikan, aku tidak tahu apa aku bisa tidur nyenyak malam ini! Aku dalam bahaya!"

Tuan Babi pun berkata,"Gak ada urusannya denganku.Itu urusanmu! Perangkap tikus gak bisa menangkap babi. Kamu lagi sial aja, sanan pergi!!"

Tikus itu begitu kecewa dengan tuan Babi, maka ia menemui sahabanya yg lain,nyonya sapi.

"Nyoya sapi ! Tolonglah aku! Pak Tani sudah beli perangkap tikus! Aku begitu paranoid sekarang! kamu tahu kan tikus biasanya lari kesana kemari dan tak tahu lari menginjak apa. Aku bisa menginjak pernagkap itu dan aku bisa terbunuh,,,!"

Nyoya sapi berkata " Wah...wah itu pasti karma dari kehidupan lampaumu...Tapi sayangnya,tidak ada hubungan dengan ku."

Tikus itu tidak mendapat simpati dari satupun sahabatnya,dengan muram ia pulang ke liangnya. Malam itu, seekor ular menyusup ke rumah petani itu dan ekornya terkena perangkap tikus itu.

Ketika isteri petani datang untuk memeriksa apakah perangkap itu sudah menangkap tikus, ular itu mematuk isteri petani itu. Akibatnya , petani itu menderita sakit berat. Karena beratnya sakit sang isteri, petani itu berfikir," Apa ya yang bagus untuk orang sakit???Aaahh ....sup ayam!"

Maka petani itu mengambil ayam, memotong kepalanya, membuluinya dan merebusnya menjadi sup untuk isterinya. si ayam kehilangan nyawanya.

Isteri petani tak kunjung sembuh, sanak saudara datang untuk memastikan apakah isteri petani itu baik-baik saja. Karena banyak tamu berkunjung,petani tidak tahu harus menyediakan makanan darimana buat mereka. Jadi ia menangkap si babi,menjagalnya, lalu menyajikan sosis dan ham untuk tamu-tamunya. si babi pun kehilangan nyawanya.

Sekalipun telah melakukan segala upaya, isteri petani malang itu meninggal,,anda tahu betapa mahalnya upacara pemakaman, maka petani harus memotong sapi dan menjual dagingnya untuk membayar biaya upacara. Jadi pada akhirnya, si ayam mati, si babi kehilangan nyawanya, dan si sapi di jagal.......,,,,semua itu karena perangkap TIKUS.

Jadi, itu bukan hanya masalah si tikus tapi masalah semuanya.

Kita sering berpikir, "Ini tidak akan mempengaruhi ku, tak ada urusannya denganku. Ini masalah orang lain." Tapi kisah ini memberitahu kita ."Bukan !!! Ini bisa jadi masalahku juga "

Itulah sebabnya mengapa kita harus saling tolong menolong satu sama lain, walau kita tak tahu bagaimana hal itu berakibat kepada kita. Jika ada masalah dalam hidup anda , mohon jangan berpikir ini masalah anda, atau masalah dia. ALih-alih pikiran itu sebagai masalah kita, sebab kita semua berada di dalamya bersama-sama dan bagian yang indah dalam proses ini adalah berbagi dengan orang lain..

Kita akan menyelesaikan ini bersama-sama. Jika upaya kita berhasil dan mencapai akhir yg baik , luar biasa. Tapi meskipun tidak berhasil, hal yang paling penting adalah : kita bekerja bersama-sama. Pokok masalahnya bukanlah dalam menyelesaikan semua masalah kita, namun ada pada kenyataan bahwa kita tidak bekerja sama. Di situlah masalanya.

Jika kita belajar untuk saling bekerja sama, kita akan memiliki kehidupan spritual yang menakjubkan ini, dan kita tidak akan merasa begitu kesepian. Lalu, kita pun makin dekat dengan realistas bahwa kita semua ada di dalam perahu ini bersama-sama..

Itulah kisah yang mengajarkan kita bagaimana seharusnya manusia harus tolong menolong...

di sadur dari SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA 3 Karya AJAHN BRAHM

Ane newbie Gan
alo berkenan boleh dong