Assalamu Alaikum Warohmatullah 
Salam sejahtera dan semga kita senantiasa dipersaudarakan dalam kebenaran dan keberkahan dalam menjalani hidup.
Quote:
Sebelumnya saya mohon ma'af yang sebesar-besarnya, jika trit saya ini tidak berkenan buat agan, ane rela di kasih

karena saya sadar, saya hanya orang awam yang sangat tidak pantas rasanya dan jauh dari memenuhi syarat untuk berbicara tentang kebenaran (lha wong saya ga ngerti dalil-dalil dan juga ga ada basic Mondok di Pesantran). Trit ini saya tulis bukan untuk menasihati apalagi menggurui agan-agan semua, namun lebih tepatnya hanya sekedar berbagi pengalaman dalam pergolakan pemikiran saya sebagai orang awam yang miskin tentang ilmu (khususnya Agama). Jika trit ini baik menurut agan saya sangat berterima kasih sekali jika agan berkenan memberi saya

atau

Quote:
Riya adalah salah satu penyakit hati yang hampir seluruh manusia memilikinya hanya kadarnya yang berbeda, sungguh sangat-sangat bahagia orang yang telah mampu menyingkirkan penyakit hati ini sehingga di anugerahi Hati yang Ikhlas dalam berbuat kebaikan/amal sholeh/ibadah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa syarat diterimanya Ibadah adalah adanya ke Ikhlas-an di hati pengamalnya. Lalu bagaimana Orang yang beramal namun ada RIYA di hatinya ???
Sepanjang yang saya fahami, Ikhlas itu adalah anugerah TUHAN bagi orang-orang yang istiqomah melakukan amal kebaikan. Manusia pada dasarnya tidak akan pernah bisa untuk berbuat ikhlas kecuali telah di ANUGERAHI di dalam hatinya ke-IKHLAS-an. Orang-orang yang telah memiliki ke-ikhlas-an di dalam hatinya itu juga tidak serta-merta IKHLAS begitu saja, mereka juga pernah RIYA di dalam hatinya ketika awal-awal beribadah/beramal. Jadi pada intinya.. Kita tidak akan pernah bisa IKHLAS tanpa melatih diri dan istiqomah dalam mengerjakan amal sholeh. Kembali pada pertanyaan diatas, Bagaimana Orang yang beramal namun ada penyakit RIYA di dalam hatinya??
Yang penting adalah kesadaran kita tentang penyakit hati tersebut di dalam dada kita, Setelah kita menyadari bahwa dalam beramal masih ada sifat RIYA di dalam hati kita maka perhatikan beberapa tips berikut :
1. Istighfar sebanyak-banyaknya baik secara lisan atau dalam hati ketika kita menyadari adanya RIYA (ingin dilihat orang dalam beramal) di hati kita.
2. Coba untuk tetap istiqomah dalam beramal, Meski ada riya di hati kita namun tetaplah beramal. (kalo RIYA kan ga di terima ??? Bagaimana mungkin perbuatan baik tidak di terima oleh TUHAN YANG MAHA BAIK!!selama kita sadar akan kebusukan hati kita dan juga memperbanyak istighfar serta berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya, Insya ALLAH amal yang kita lakukan akan tetap bernilai ibadah pada saatnya nanti ketika kita sudah lupa akan amal yang kita lakukan "LUPAKAN AMAL YANG PERNAH KITA LAKUKAN")
3. Belajar untuk menyembunyikan Amal. Contoh : dengan mendoakan orang yang sedang berjualan yang lewat di depan rumah kita tanpa di ketahui oleh orang yang kita do'akan, Bersedekah tanpa harus orang lain melihatnya
4. Berbuat baik dengan sesuatu yang sulit bagi kita untuk melakukannya, contoh : sehabis sembahyang biasanya nafsu kita senantiasa memaksa kita untuk menyegerakan/mempercepat sembahyang kita agar segera selasai (karena pada dasarnya Nafsu yang buruk itu tidak betah jika di ajak beribadah) cobalah untuk memperlama sembahyang agan, dan setelah salam jangan buru-buru untuk meninggalkan tempat sembahyang agan, tapi isilah dengan berdoa, membaca Qur'an atau Berdzikir dengan waktu yang lebih lama dari biasanya...
Semoga trit ini ada manfaatnya, mohon ma'af jika ada salah-salah kata mengingat saya masih sangat awam. Saya sangat berharap agan-agan mau memberi saran atau tambahan pada trit ini. Terima kasih
