Selasa, 11/12/2012 17:10 WIB




Jakarta - Asep Kurnia Jaya dan Aceng Fikri sepakat berdamai. Aceng merogoh koceknya Rp 400 juta untuk membayar kerugian Asep, yang mengaku ditipu karena tak jadi mendapat posisi wakil bupati Garut. Perjanjian damai ditandatangani. Apa kata polisi soal perdamaian ini?

"Penipuan bukan delik aduan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul saat dikonfirmasi, Selasa (11/12/2012).

Martinus menjelaskan, sesuai ketentuan KUHAP, perkara delik penipuan tidak berhenti karena alasan perdamaian. Martinus merinci sejumlah alasan penghentian kasus:

1. Perkara tersebut bukan merupakan tindak pidana.
2. Perkara tersebut tidak cukup bukti.
3. Demi hukum, karena :
a. Tersangka meninggal dunia.
b. Kedaluwarsa.
c. Nebis in idem (sudah dilaporkan di tempat lain)

Polisi rencananya akan memanggil kembali Aceng pada Jumat (14/11). Martinus juga menegaskan, status Aceng belum tersangka. "Masih saksi," imbuhnya.

Sebelumnya kepada wartawan, Aceng menjelaskan pertemuan damai dengan Asep berlangsung usai pemeriksaan di Mapolda Jabar, Senin (10/12/2012) malam hingga Selasa dinihari. "Selain saya, pertemuan damai dihadiri pelapor, Cep Maher, Mahmud, dan Isur. Semua sudah clear, dan damai," ucap Aceng.

Ditambahkan pengacara Aceng, Ujang Sujai, surat yang dibuat Asep akan disampaikan kedua belah pihak kepada Polda Jabar dalam waktu dekat. "Asep (pelapor) bersedia melakukan pencabutan laporan polisi. Tadi malam kedua pihak bersepakat islah. Jadi kedua pihak dan saksi-saksi sudah menandatangani surat perdamaian," kata Ujang.

[url]http://news.detik..com/read/2012/12/11/171021/2115632/10/asep-aceng-berdamai-polda-jabar-tetap-usut-kasus-penipuan?9911012[/url]

Komenya :

Usat usut sampai kusut