Mudah-mudahan bukan
Agak BB+
Di sebuah barak, ada seorang pejuang Taliban yang terluka parah dan sedang dirawat. Lukanya cukup parah dan ajalnya sudah hampir tiba. Dia dirawat bersama beberapa pejuang Taliban oleh seorang perawat yang cantik. Karena tempat tidurnya berdampingan, setiap kali perawat itu menunduk, roknya tersingkap keatas dan kelihatan ada tatoo bendera Taliban di pantatnya. Juga, perawat itu lupa memakai celana dalam. Kemudian si pejuang memanggil perawat tadi.
P= pejuang.
S=suster.
P: ”suster....suster, bisakah suster membantu saya?”
S:”apa yg bisa saya bantu?”
p: ”hanya satu permintaan, boleh nggak?”
s: ”boleh saja, tapi kamu beritahu saya dahulu”
p: ”mungkin suster keberatan, soalnya permintaan ini cukup berat. Bolehkan saya mencium bendera Taliban yg ada di pantat suster?”
s: ”tidak boleh”.
P: ”tapi tolonglah, saya mungkin sebentar lagi sudah mati. Hanya sekali cium saja.”
Lalu suster itu mulai menimbang-nimbang. Antara mau atau tidak, tapi akhirnya dia terima. Toh orang tsb sebentar lagi sudah mati. ”okelah”, kata suster. Tanpa menunggu lama, perawat itu mulai menyingkap roknya dan dengan ganas pejuang yang sedang sekarat itu langsung mencium tatoo bendera Taliban.
p: ”suster, satu permintaan lagi boleh nggak?”
s: ”apa lagi mau mu?”
p: ”sekalian saya juga ingin mencium Osama”.
(Tampang Osama memang brewokan mirip isi dalam celana perawat).
S: (dalam hati) ”enak saja, memangnya itu Osama. Wah, harus saya cukur neh..”