soiponAvatar border
TS
soipon
{Gara-gara Ical} Pemegang Saham Minoritas Siap Depak Grup Bakrie dari Bumi Plc
Pemegang Saham Minoritas Siap Depak Grup Bakrie dari Bumi Plc
Angga Aliya - detikfinance
Selasa, 11/12/2012 07:54 WIB

Jakarta - Pemegang Saham Minoritas Bumi Plc menolak tawaran Grup Bakrie untuk lepas dari perusahaan kongsinya dengan Nathaniel Rothschild, Bumi Plc. Para pemegang saham minoritas ini mewakili 21% saham perusahaan yang tercatat di Bursa London tersebut.

Para pemegang saham minoritas ini menolak dengan tegas tawaran Grup Bakrie untuk membeli kembali saham anak usahanya di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), senilai US$ 1,4 miliar (Rp 12,6 triliun) dari Bumi Plc.

Tawaran tersebut dilawan oleh Rothschild dengan proposal baru, dengan menyatakan konsorsium yang ia pimpin akan menyuntikkan dana hingga sebesar US$ 270 juta (Rp 2,5 triliun) kepada Bumi Plc jika dewan komisarisnya berani memutus hubungan dengan Grup Bakrie.

Seperti dikutip dari Wall Street Journal, Senin (10/12/2012), jika nantinya dilakukan voting, antara tawaran Grup Bakrie atau Rothschild, para pemegang saham minoritas ini akan memilih tawaran Rothschild.

Dengan demikian, dengan menguasai 21% saham Bumi Plc maka seluruh pemegang saham minoritas punya 28% hak suara dalam voting. Wall Street Journal melaporan mereka sudah menandatangani surat yang ditujukan kepada dewan direksi Bumi Plc mengenai dukungan terhadap tawaran Rothschild itu.

Investor asal Inggris yang sama-sama membentuk Bumi Plc bersama Grup Bakrie itu menawarkan pembelian kembali 29% saham BUMI milik Bumi Plc senilai US$ 278 juta secara tunai dengan catatan Grup Bakrie hengkang dari perusahan yang tercatat di bursa London tersebut.

Rothschild, melalui NR Investment, memimpin konsorsium untuk menambah modal di Bumi Plc dalam rangka membeli saham-saham milik Samin Tan dan Rosan Perkasa Roeslani dari Bumi Plc. Sehingga Bumi Plc bebas dari tangan Indonesia dan sepenuhnya berada di tangan Rothschild.

Roeslani dan Tan punya saham di Bumi Plc lewat perusahaan investasi Recapital Advisors dan PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN). Recapital menguasai 13% saham Bumi Plc, sementara Borneo 23,8%.

Jika voting ini sampai terlaksana, berarti niatan Nat Rothschild untuk menguasai salah satu tambang batubara terbesar di Indonesia bisa terlaksana. Ini bukan kali pertama Rothschild menguasai tambang di negara orang lain.

Menurut sumber detikFinance, sebelumnya Rothschild juga pernah menjadi financial advisor untuk salah satu orang terkaya di Rusia sekaligus bos dari perusahaan alumunium terbesar di dunia United Company Rusal, Oleg Derpaska.

Nat lalu memanfaatkan anggota Kabinet Inggris Peter Mandelson yang menjadi ketua Komisi Perdagangan Eropa untuk memberikan fasilitas tax cut yang menguntungkan Rusal senilai 50 juta poundsterling setiap tahun.

"Setelah berhasil, Nat juga yang membuka borok-borok dari Peter Mandelson melalui media-media yang dimilikinya di Inggris," kata sumber tersebut.


Kali ini, kata sumber tersebut, Indonesia yang kaya komoditas ini menjadi target incaran Nat berikutnya. Sumber tersebut mengatakan, Nat menilai grup Bakrie sangat pas dengan profil perusahaan yang diperlukan Nat untuk masuk ke Indonesia.

Grup Bakrie yang memiliki beberapa aset tambang yang cukup besar di Indonesia itu sedang mengalami krisis keuangan. Namun, Grup Bakrie dinilai masih ingin mempertahankan asetnya sehingga berani mengambil utang di sana-sini.

Apalagi, salah satu tokoh dari Grup Bakrie, yaitu Aburizal Bakrie, akan maju untuk pemilihan presiden di tahun 2014 sehingga ada sedikit pengaruh politik dalam kegiatan usahanya dan ini sangat cocok dengan kriteria perusahaan yang bisa ditunggangi Nat.


"Nat sudah berpengalaman berurusan dengan orang-orang berkuasa dan perusahaan-perusahaan dari negara berkembang seperti Rusia dan Libya," tambahnya.

[url]http://finance.detik..com/read/2012/12/11/075451/2114828/6/pemegang-saham-minoritas-siap-depak-grup-bakrie-dari-bumi-plc?991101mainnews[/url]

Gara2 kesalahan Ical bekerja sama dengan Rothschild, sekarang salah satu aset tambang akan jatuh ke tangan asing. Coba kalau dulu Ical tidak bermain-main api (bekerja sama) dengan Rothschild, tentu tidak akan bernasib seperti ini. Belum jadi presiden saja, si Ical sudah salah kelola sehingga perusahaannya (Grup Bakrie) banyak yang krisis finansial sehingga harus berhutang sana sini.

Ini masih kasus BUMI, bayangkan jika Ical jadi presiden bisa2 aset Sumber Daya Alam negara kita akan jatuh ke tangan asing akibat salah kelola si Ical.

emoticon-Matabelo
0
2.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan