- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
MASIH PERCAYA SUBSIDI BBM ???
TS
the.stats
MASIH PERCAYA SUBSIDI BBM ???
Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas (migas) pada tahun 2012 kembali mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011, bahkan melebihi dari target yang ditetapkan dalam APBN 2012.
Demikian dikatakan Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS) Hadi Prasetyo di Jakarta, Kamis (6/12/2012).
Hadi menambahkan, dalam APBN 2012, penerimaan negara dari sektor migas ditetapkan sebanyak US$ 33,48 miliar, sedangkan yang terealisasi sebanyak US$ 34, 62 miliar ( 329,8 Triliun rupiah ) atau mencapai 103% dari target.
Sedangkan realisasi konsumsi BBM bersubsidi selama Januari-Desember 2012 mencapai 45,27 juta kiloliter. Artinya, subsidi BBM membengkak dari pagu awal Rp 137,4 triliun menjadi Rp 222,8 triliun. Ditambah dengan subsidi listrik, total subsidi energi pada 2012 menjadi sekitar Rp 312 triliun atau 30 persen dari total belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.069,5 triliun.
Nah disinilah letak pertanyaannya, apakah yang dimaksud dengan subsidi itu. Penerimaan migas pemerintah 329,8 T sedangkan pengeluaran subsidi 312 T. artinya pemerintah masih kelebihan 17 Triliun dong.
1. Apakah yang dimaksud subsidi itu pemerintah mengalami kerugian (sudah pasti enggak , karena pemerintah untung )
2. Apakah yang dimaksud subsidi itu pemerintah kehilangan keuntungan karena menjual bensin dengan harga lebih murah ?????
Nah , lanjut lagi deh . alasan pemerintah menaikkan subsidi adalah demi keadilan karena subsidi BBm banyak dinikmati oleh orang-orang kaya. Apakah jawaban itu masuk akal ????
Jawaban itu sangat masuk akal, tetapi kalo masalahnya keadilan , kenapa nggak dinaikan aja pajak kendaraan bermotor sehingga tercipta keadilan tanpa mengganggu perekonomian . perlu diketahui jumlah orang miskin di Indonesia menurut bank dunia sekitar 80 juta orang , dan semakin bertambah karena adanya inflasi. Dengan kenaikan BBM akan meningkatkan inflasi yang tadinya 6,5 persen menjadi sekitar 9,5 persen . permasalahannya siapkah anda dengan inflasi sebesar itu…….Dengan adanya inflasi sebesar itu nilai uang anda akan menyusut 9,5 % jadi kalau anda punya uang 100 juta maka nilai uang anda akan menjadi 91 juta saja.
Dan logika pemerintah itu cocoknya buat anak SD yang nggak ngerti APBN, perlu kita ketahui dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa APBN yang besarnya sekitar 1500 T mengalami kebocoran sekitar 30 %, artinya sekitar 450 T uang negara hilang dikorup oleh pejabat negara………artinya kalau pemerintah mau menghemat APBN nggak perlu dengan menaikkan harga BBM , cukup saja cegah kebocoran anggaran yang terjadi sebesar 450 Triliun.
Masalahnya pemerintah kita tidak lebih hebat dari , Pemda DKI yang mampu menghemat anggaran sebesar 6 T dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Hidup JOKOWI-AHOK
http://www.kabarbisnis.com/read/2835128
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...kan.Harga.BBM.
Demikian dikatakan Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS) Hadi Prasetyo di Jakarta, Kamis (6/12/2012).
Hadi menambahkan, dalam APBN 2012, penerimaan negara dari sektor migas ditetapkan sebanyak US$ 33,48 miliar, sedangkan yang terealisasi sebanyak US$ 34, 62 miliar ( 329,8 Triliun rupiah ) atau mencapai 103% dari target.
Sedangkan realisasi konsumsi BBM bersubsidi selama Januari-Desember 2012 mencapai 45,27 juta kiloliter. Artinya, subsidi BBM membengkak dari pagu awal Rp 137,4 triliun menjadi Rp 222,8 triliun. Ditambah dengan subsidi listrik, total subsidi energi pada 2012 menjadi sekitar Rp 312 triliun atau 30 persen dari total belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.069,5 triliun.
Nah disinilah letak pertanyaannya, apakah yang dimaksud dengan subsidi itu. Penerimaan migas pemerintah 329,8 T sedangkan pengeluaran subsidi 312 T. artinya pemerintah masih kelebihan 17 Triliun dong.
1. Apakah yang dimaksud subsidi itu pemerintah mengalami kerugian (sudah pasti enggak , karena pemerintah untung )
2. Apakah yang dimaksud subsidi itu pemerintah kehilangan keuntungan karena menjual bensin dengan harga lebih murah ?????
Nah , lanjut lagi deh . alasan pemerintah menaikkan subsidi adalah demi keadilan karena subsidi BBm banyak dinikmati oleh orang-orang kaya. Apakah jawaban itu masuk akal ????
Jawaban itu sangat masuk akal, tetapi kalo masalahnya keadilan , kenapa nggak dinaikan aja pajak kendaraan bermotor sehingga tercipta keadilan tanpa mengganggu perekonomian . perlu diketahui jumlah orang miskin di Indonesia menurut bank dunia sekitar 80 juta orang , dan semakin bertambah karena adanya inflasi. Dengan kenaikan BBM akan meningkatkan inflasi yang tadinya 6,5 persen menjadi sekitar 9,5 persen . permasalahannya siapkah anda dengan inflasi sebesar itu…….Dengan adanya inflasi sebesar itu nilai uang anda akan menyusut 9,5 % jadi kalau anda punya uang 100 juta maka nilai uang anda akan menjadi 91 juta saja.
Dan logika pemerintah itu cocoknya buat anak SD yang nggak ngerti APBN, perlu kita ketahui dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa APBN yang besarnya sekitar 1500 T mengalami kebocoran sekitar 30 %, artinya sekitar 450 T uang negara hilang dikorup oleh pejabat negara………artinya kalau pemerintah mau menghemat APBN nggak perlu dengan menaikkan harga BBM , cukup saja cegah kebocoran anggaran yang terjadi sebesar 450 Triliun.
Masalahnya pemerintah kita tidak lebih hebat dari , Pemda DKI yang mampu menghemat anggaran sebesar 6 T dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Hidup JOKOWI-AHOK
http://www.kabarbisnis.com/read/2835128
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...kan.Harga.BBM.
0
971
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan