- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
"Kalau pakai sepatu berat. Sampai sekolah, sepatu saya lepas,"
TS
Khoontol
"Kalau pakai sepatu berat. Sampai sekolah, sepatu saya lepas,"
Siswa SDN Wonokoyo Senang Nyeker
SDN Wonokoyo II, Jl Wonokoyo, Desa Wonokoyo Kecamatan Kedungkandang bisa dibilang sekolah paling pinggiran di Kota Malang.
Selain akses jalan sulit, fasilitas transportasi dan jaringan komunikasinys juga masih belum tersentuh dengan baik. Bahkan masyarakat setempat masih asing dengan pendidikan. Sebagian warga lebih mengarahkan anaknya untuk bekerja, dari pada bersekolah.
Di SDN Wonokoyo II misalnya, hanya ada 36 siswa padahal jumlah penduduk di desa tersebut ratusan. Tercatat, sebanyak 9 siswa di kelas 1, 5 siswa di kelas II, 7 siswa di kelas III, 7 siswa di kelas IV, 4 siswa di kelas V, dan 6 siswa di kelas VI.
Menurut Asnyoto, Kepala SDN Wonokoyo II, banyak masyarakat yang tidak mau menyekolahkan anaknya. Sebab, orientasi mereka masih pada ekonomi, bukan pendidikan."Kami kesulitan mengajak mereka sekolah. Bahkan kami harus mendatangi rumah warga, agar anaknya mau sekolah," ujar Asnyoto, Minggu (9/12/2012).
Selain itu, kata Asnyoto, siswa yang mau sekolah juga enggan menggunakan sepatu alias nyeker. "Mereka lebih suka telanjang kaki, tapi ada juga yang pakai sepatu. Kami tidak begitu memaksa, mereka mau sekolah saja kami sudah bersyukur," ujar Asnyoto yang sudah 28 tahun menjadi kasek di sekolah itu.
Salah satu siswa, Hafid Umami mengaku lebih senang bertelanjang kaki karena lebih nyaman. "Kalau pakai sepatu berat. Sampai sekolah, sepatu saya lepas," kata siswa kelas III.
Rata-rata, pendidikan masyarakat Desa Wonokoyo hanya sampai SD, paling mentok lulusan SMA. "Namun ada satu anak warga sini yang lulusan perguruan tinggi," katanya bangga.
crut
Komentaarrrr :
Jika melihat upaya dan usaha mereka dalam menempuh Pendidikan
maka ....
Bersyukurlah atas kemudahan Fasilitas Sekolah Anda
0
3.5K
30
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan