- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kali Ini Jokowi Salah Sasaran.
TS
Negosiator
Kali Ini Jokowi Salah Sasaran.
Jokowi: Tak Usah Bicara Wilayah, yang Penting Warga Selamat
Penulis : Noory Okthariza | Sabtu, 8 Desember 2012 | 16:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi jembatan gantung tua yang menghubungkan Kampung Bambon, Kecamatan Srengseng Sawah dan Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2012).Ia tidak mau mempersoalkan apakah jembatan ini masuk wilayah Depok atau Jakarta. Menurutnya, yang harus diutamakan adalah keselamatan para pengguna jembatan.
"Jangan ngomong wilayah. Prinsip kita mau menjaga keselamatan warga," tegas Jokowi.
Sementara itu, menurut warga, seharusnya yang memberi perhatian atas kondisi jembatan itu adalah Pemerintah Kota Depok. Mengingat yang paling banyak memanfaatkan jembatan adalah warga Depok yang tinggal di seberang Srengseng Sawah.
"Paling banyak (yang menggunakan jembatan) anak-anak SD yang tinggal di Kelapa Dua. Kan sekolahnya ada di tempat kita. Mereka bisa lebih cepat ke sekolah dan tidak keluar ongkos," kata Wati, warga Kampung Bambon kepada Kompas.com.
Sekolah yang dimaksud oleh Wati adalah SD Negeri 15 Pagi, Srengseng Sawah yang letaknya sekitar 200 meter dari jembatan. Selain siswa, jembatan juga biasa digunakan warga untuk mengunjungi sanak-saudara yang tinggal berdekatan. Warga mengapresiasi keputusan Jokowi yang datang ke lokasi secara tiba-tiba. Warga mengaku terkejut melihat kedatangan Jokowi yang hadir tanpa pengawalan.
"Tadi cuma dua orang yang duduk-duduk di sini. Kita lihat ada mobil bagus yang parkir. Begitu pintu terbuka, ternyata yang keluar Pak Jokowi," kata Tetet, warga Kampung Bambon.
Dalam kunjungannya, Jokowi juga beramah-tamah dengan warga Kampung Bambon di sebuah pondok kecil yang biasa menjadi tempat warga berkumpul. Jokowi juga menyerahkan bantuan Rp 20 juta kepada Ketua RT 11 Srengseng Sawah.
sumber
Ada satir menarik dari salah satu komentator artikel diatas, silahkan masuk sini
=============
Maaf judulnya "mengerikan"
Maksudnya seharusnya yg lebih memperhatikan jembatanitu ya Pemkot Depok alias Nur Mahmudi krn warga Depok yg lebih banyak pakai itu jembatan. Tapi ya sudahlah, yg penting anak² itu aman kalo nyebrang.
Ini videonya gan, sdh dikemas dgn kegiatan Pak Jokowi Lainnya
Penulis : Noory Okthariza | Sabtu, 8 Desember 2012 | 16:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi jembatan gantung tua yang menghubungkan Kampung Bambon, Kecamatan Srengseng Sawah dan Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/12/2012).Ia tidak mau mempersoalkan apakah jembatan ini masuk wilayah Depok atau Jakarta. Menurutnya, yang harus diutamakan adalah keselamatan para pengguna jembatan.
"Jangan ngomong wilayah. Prinsip kita mau menjaga keselamatan warga," tegas Jokowi.
Sementara itu, menurut warga, seharusnya yang memberi perhatian atas kondisi jembatan itu adalah Pemerintah Kota Depok. Mengingat yang paling banyak memanfaatkan jembatan adalah warga Depok yang tinggal di seberang Srengseng Sawah.
"Paling banyak (yang menggunakan jembatan) anak-anak SD yang tinggal di Kelapa Dua. Kan sekolahnya ada di tempat kita. Mereka bisa lebih cepat ke sekolah dan tidak keluar ongkos," kata Wati, warga Kampung Bambon kepada Kompas.com.
Sekolah yang dimaksud oleh Wati adalah SD Negeri 15 Pagi, Srengseng Sawah yang letaknya sekitar 200 meter dari jembatan. Selain siswa, jembatan juga biasa digunakan warga untuk mengunjungi sanak-saudara yang tinggal berdekatan. Warga mengapresiasi keputusan Jokowi yang datang ke lokasi secara tiba-tiba. Warga mengaku terkejut melihat kedatangan Jokowi yang hadir tanpa pengawalan.
"Tadi cuma dua orang yang duduk-duduk di sini. Kita lihat ada mobil bagus yang parkir. Begitu pintu terbuka, ternyata yang keluar Pak Jokowi," kata Tetet, warga Kampung Bambon.
Dalam kunjungannya, Jokowi juga beramah-tamah dengan warga Kampung Bambon di sebuah pondok kecil yang biasa menjadi tempat warga berkumpul. Jokowi juga menyerahkan bantuan Rp 20 juta kepada Ketua RT 11 Srengseng Sawah.
sumber
Ada satir menarik dari salah satu komentator artikel diatas, silahkan masuk sini
=============
Maaf judulnya "mengerikan"
Maksudnya seharusnya yg lebih memperhatikan jembatanitu ya Pemkot Depok alias Nur Mahmudi krn warga Depok yg lebih banyak pakai itu jembatan. Tapi ya sudahlah, yg penting anak² itu aman kalo nyebrang.
Ini videonya gan, sdh dikemas dgn kegiatan Pak Jokowi Lainnya
Spoiler for klarifikasi atas komentare arek² :
wkekekeke ... ngakak sendiri baca komen agan²
gini lho ya, CMIIW, Gub & wagub itu dapet "insentif" sktr 0.15% dari Pendapatan Asli Daerah. Untuk DKI jumlahnya lumayan gede, di atas 30M/thn. Itu hak Gub & Wagub mau dipake apa, mau dipake bangun rumah pribadi juga boleh, wong itu "komisi" kayak salesman itu lho.
Makanya Pak Jokowi dgn entengnya bagi² sepeda ke warga atau kasih bantuan 20 jt unt bikin tanggul sementara ke warga Kampung Makasar Jaktim pas banjir kemarin. Kalau pakai APBD tentu ada prosedur dan akan lama realisasinya krn pasti hrs ada prosopsal dll.
Demikin apula Pak Ahok pas nantangin mau bangun Pos Polisi sndr dgn spek yg sama spt spek PU, ya duit itu yg dipakai.
Kembali ke Jembatan Indiana Jones di Srengseng, itu jembatan terletak pas di batas Depok & DKI. Dan yg bangun swadaya masyarakat thn 1982. jadi itu jembatan bukan milik DKI atau Depok, tapi milik masyarakat setempat.
Secara formal tdk ada kewajiban pemda manapun unt mengurus jembatan itu. Tapi sebagai manusia, kalau punya nurani, tentu trenyuh lihat kondisi demikian parah dan membahayakan org yg lewat. Tak ada salahnya bantu perbaiki, kita semua kalau mau urunan juga boleh kok.
Nah kebetulan Pak Jokowi yg bantu, sekalipun dia tahu itu bukan kewajiban formalnya sbg Gubernur DKI. Dia juga tdk urusan yg lbh banyak mendapat manfaat dr jembatan itu org Depok atau Jakarta, yg penting keamanan jadi lbh terjamin.
Secara hukum juga gak ada yg salah, wong pakai duit "komisi"nya sendiri. mau nyumbang gempa di Aceh juga boleh kok. Begitu pula Walkot Depok juga boleh kalau mau nyumbang, kalau gak mau juga gak papa, wong memang secara hukum bukan tanggung jawab pemkot Depok, jembatan swasta gitu loh.
Aku pake judul "Salah Sasaran" itu biar rame aja kok.
gitu saja kok repot
ngerti ora, Son?
gini lho ya, CMIIW, Gub & wagub itu dapet "insentif" sktr 0.15% dari Pendapatan Asli Daerah. Untuk DKI jumlahnya lumayan gede, di atas 30M/thn. Itu hak Gub & Wagub mau dipake apa, mau dipake bangun rumah pribadi juga boleh, wong itu "komisi" kayak salesman itu lho.
Makanya Pak Jokowi dgn entengnya bagi² sepeda ke warga atau kasih bantuan 20 jt unt bikin tanggul sementara ke warga Kampung Makasar Jaktim pas banjir kemarin. Kalau pakai APBD tentu ada prosedur dan akan lama realisasinya krn pasti hrs ada prosopsal dll.
Demikin apula Pak Ahok pas nantangin mau bangun Pos Polisi sndr dgn spek yg sama spt spek PU, ya duit itu yg dipakai.
Kembali ke Jembatan Indiana Jones di Srengseng, itu jembatan terletak pas di batas Depok & DKI. Dan yg bangun swadaya masyarakat thn 1982. jadi itu jembatan bukan milik DKI atau Depok, tapi milik masyarakat setempat.
Secara formal tdk ada kewajiban pemda manapun unt mengurus jembatan itu. Tapi sebagai manusia, kalau punya nurani, tentu trenyuh lihat kondisi demikian parah dan membahayakan org yg lewat. Tak ada salahnya bantu perbaiki, kita semua kalau mau urunan juga boleh kok.
Nah kebetulan Pak Jokowi yg bantu, sekalipun dia tahu itu bukan kewajiban formalnya sbg Gubernur DKI. Dia juga tdk urusan yg lbh banyak mendapat manfaat dr jembatan itu org Depok atau Jakarta, yg penting keamanan jadi lbh terjamin.
Secara hukum juga gak ada yg salah, wong pakai duit "komisi"nya sendiri. mau nyumbang gempa di Aceh juga boleh kok. Begitu pula Walkot Depok juga boleh kalau mau nyumbang, kalau gak mau juga gak papa, wong memang secara hukum bukan tanggung jawab pemkot Depok, jembatan swasta gitu loh.
Aku pake judul "Salah Sasaran" itu biar rame aja kok.
gitu saja kok repot
ngerti ora, Son?
0
16.3K
181
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan