onduggyAvatar border
TS
onduggy
ternyata anjing kintamani
Anjing Kintamani, Teman Dikala Sendiri





Kintamani, sebuah tempat yang terletak di Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Kawasan ini cukup indah, dingin diantara lembah Gunung Batur dan hamparan Danau Batur yang terkenal dengan kehidupan orang-orang Trunyan. Tanahnya yang subur dipenuhi dengan tegakan tanaman kopi kopyol yang terkenal itu. Kintamani memang layak diberikan acungan jempol.

Perjalanan menuju ke Kintamani memberikan sebuah pengalaman menarik bagi diri saya. Dipandu oleh seorang karyawan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangli, kami menempuh rute pedesaan yang jarang dilalui oleh wisatawan. Nuansa pedesaan sangat kental terasa, berbeda dengan kawasan wisata Kuta yang dipenuhi wisatawan bule. Jalanan menuju Kintamani ini dipenuhi oleh tanaman kopi kopyol yang menjadi andalan para petani di kawasan itu.

Sekitar pukul 11.00 WITA, akhir Desember tahun lalu, kami tiba di Desa Catur Kecamatan Kintamani. Mobil yang kami tumpangi merapat ke sebuah rumah sederhana dibahu bukit Kintamani. Dari kejauhan terlihat kabut mulai mendekat, dan cahaya matahari mulai meredup. Orang-orang yang menghuni rumah itu terlihat telah siap menyambut kedatangan kami, tim dari Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG) Aceh Tengah.

Rumah sederhana itu, ternyata milik Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) sebuah asosiasi para petani kopi di Kintamani. Nuansa dan aroma kopi tercium jelas. Di halamannya terhampar gabah kopi kopyol yang sedang dijemur. Di sudut yang lain, terlihat tiga ekor luwak dikurung dalam kandang kayu dilapis kawat jaring.

Mata saya menyapu semua sudut dan halaman rumah itu. Kondisinya sama dengan rumah petani kopi yang ada di daerah saya, Takengon Aceh Tengah. Di sana ada huller, ada kopi dijemur, ada limbah kulit kopi, dan secangkir kopi panas yang baru diseduh terhidang di atas meja. Tiba-tiba, mata saya bertumpu kepada seekor hewan kecil yang terikat di dinding gudang. Hewan itu adalah seekor anak anjing berwarna hitam, dan warna putih terdapat di kakinya. Anak anjing pendiam, tetapi sangat cantik.

Terus terang, sebenarnya saya kurang suka berteman dengan anjing. Soalnya, anjing di daerah saya suka menyerang orang yang baru dikenalnya. Kemudian, bulu anjing di daerah saya tidak secantik anak anjing ini. Setelah melihat anak anjing di Desa Catur Kecamatan Kintamani ini, saya benar-benar “jatuh cinta” pada anak anjing itu.

Saya jongkok dan memandangi mata anak anjing berusia 3 bulan tersebut. Mata kecilnya begitu bersahabat meski tak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya. Anjing itu diam tak bereaksi. Biasanya anak anjing seumur itu pasti sangat berisik dan ingin bermain dengan orang didepannya. “Ini anjing hebat,” gumam saya dalam hati.

Saya benar-benar penasaran terhadap anak anjing ini. Saya mencoba menanyakan profil anak anjing tersebut kepada Pak Made, karyawan penjemur kopi disitu. Dia menyebut itulah “anjing Kintamani.” Saya berdecak kagum, ternyata ini rupa anjing Kintamani yang terkenal itu. Tetapi kenapa anak anjing yang cantik ini begitu pendiam, tanya saya. “Walaupun pendiam, ini anjing pemberani,” kata Pak Made.

Benarkah anjing pendiam ini sebagai pemberani? Soalnya di daerah saya, anak anjing seusia itu biasanya tidak pernah berhenti menggong-gong, sangat berisik. Kadang-kadang, gonggongan anak anjing itu membuat orang-orang pada jengkel. Jarang ditemukan anak anjing yang pendiam seperti si hitam yang cantik itu.

Pak Made bercerita, semua petani kopi di Kecamatan Kintamani pasti memelihara anjing. Hewan ini sangat berguna untuk menjaga rumah dan kebun kopi mereka. Kalau ada hewan lain yang masuk ke kawasan kebun kopi si pemilik anjing, tanpa diperintah, anjing Kintamani ini segera menyerangnya.

Kelebihan anjing Kintamani, lanjut Pak Made, adalah hewan yang sangat pemberani, sangat tangkas, cerdas dan pencuriga. Kelebihan lainnya, anjing Kintamani sangat setia dan patuh kepada kita, apalagi kepada orang yang memberi makan dan merawatnya. Kepada orang yang tidak dikenalnya, anjing Kintamani tidak segan-segan segera menyerangnya. “Kalau sudah besar, anak anjing jantan ini tingginya bisa mencapai 55 cm, anjing Kintamani termasuk anjing bertubuh besar,” kata Pak MadeDia menambahkan, sejak 16 Oktober 1994, anjing Kintamani sudah diakui dunia dan tergolong sebagai salah satu anjing terbaik. Saat gambar anak anjing itu saya upload, seorang teman Facebook asal Bali, Catila Winarno menuliskan komentarnya: anjing Kintamani itu sudah cantik pintar lagi.

Demikian pula komentar Ketut Wiradnyana, seorang arkeolog asal Jembrana Bali menulis di facebook saya: “Bibit anjing Kintamani itu berbeda dengan bibit anjing lokal lainnya. Anjing Kintamani merupakan salah satu anjing lokal yang kecerdasannya disetarakan dengan anjing dari luar negeri. Dalam sebuah kompetisi, hanya anjing Kintamani yang bisa menyaingi kecerdasan anjing dari luar negeri. Untuk membawa keluar dari Bali, prosedurnya cukup panjang dan harus ada izin dari karantina hewan.”

Duh, timbul obsesi untuk memelihara anjing Kintamani. Saya bujuk Pak Made, bagaimana caranya supaya anak anjing itu saya beli. Saya ingin membawa anjing ini ke Takengon Aceh Tengah. Pak Made tertawa sambil mengatakan bahwa boss-nya sudah menunggu giliran kelahiran anak anjing itu dua tahun yang lalu. Baru beberapa bulan lalu boss-nya mendapat giliran memperoleh anak anjing itu dari induk yang kualitasnya sudah terjamin. Huuuaaa….gagal pula obsesi memelihara anjing Kintamani!
Dia menambahkan, sejak 16 Oktober 1994, anjing Kintamani sudah diakui dunia dan tergolong sebagai salah satu anjing terbaik. Saat gambar anak anjing itu saya upload, seorang teman Facebook asal Bali, Catila Winarno menuliskan komentarnya: anjing Kintamani itu sudah cantik pintar lagi.

Demikian pula komentar Ketut Wiradnyana, seorang arkeolog asal Jembrana Bali menulis di facebook saya: “Bibit anjing Kintamani itu berbeda dengan bibit anjing lokal lainnya. Anjing Kintamani merupakan salah satu anjing lokal yang kecerdasannya disetarakan dengan anjing dari luar negeri. Dalam sebuah kompetisi, hanya anjing Kintamani yang bisa menyaingi kecerdasan anjing dari luar negeri. Untuk membawa keluar dari Bali, prosedurnya cukup panjang dan harus ada izin dari karantina hewan.”

Duh, timbul obsesi untuk memelihara anjing Kintamani. Saya bujuk Pak Made, bagaimana caranya supaya anak anjing itu saya beli. Saya ingin membawa anjing ini ke Takengon Aceh Tengah. Pak Made tertawa sambil mengatakan bahwa boss-nya sudah menunggu giliran kelahiran anak anjing itu dua tahun yang lalu. Baru beberapa bulan lalu boss-nya mendapat giliran memperoleh anak anjing itu dari induk yang kualitasnya sudah terjamin. Huuuaaa….gagal pula obsesi memelihara anjing Kintamani!
0
4.3K
8
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan