Original Posted By kenyot10►Garda Samudera | Dokumenter terbaru KompasTV, mengungkap detail fungsi kapal-kapal tempur TNI AL, mempertontonkan jitunya rudal-rudal yang dimiliki tentara Indonesia. Formasi kapal perang, manuver sampai penampakan-penampakan kapal selam.Inilah program yang menunjukan kesiapan Indonesia sebagai bangsa maritim yang siaga menjaga kesatuannya dari tengah-tengah samudera.
Sinopsis Episode 1
GARDA SAMUDRA, dokumenter Kompas TV yang digarap saat TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Amrada Jaya selama 15 hari. Melibatkan 10 orang crew dengan pengoperasian 12 kamera. Armada Jaya melibatkan 35 kapal perang, ratusan kendaraan tempur amfibi, ribuan prajurit, sejumlah helicopter dan pesawat fixwing serta rudal-rudal jarak jauh jenis Yakhont buatan Rusia, rudal Exocet buatan Perancis, serta rudal C-802 buatan China. Misi operasi, merebut kembali wilayah Sangatta yang dikuasai musuh.
Armada bergerak dari Armada Timur Surabaya menuju Sangatta Kalimantan Timur. Dalam perjalanan, Armada bergerak dalam kesatuan formasi dengan KRI Surabaya sebagai pusat komando. KRI Surabaya adalah kapal jenis Landing Platform Dock atau kapal angkut yang difungsikan sebagai kapal markas.
KRI Banjarmasin dan KRI Dr. Shoeharso adalah kapal Landing Platform Dock lain yang dimiliki TNI AL. Ratusan prajurit Marinir dan puluhan kendaraan tempur diangkut KRI Banjarmasin. Sementara KRI Dr. Soeharso difungsikan sebagai kapal rumah sakit. Persediaan logistik cair seperti bahan bakar dan air tawar disediakan oleh KRI Arun.
Di posisi terdepan formasi, 2 kapal jenis Sigma, KRI Frans Kaisiepo dan KRI Diponegoro serta kapal selam KRI Cakra membentuk tameng untuk menangkal serangan musuh. Kapal-kapal ini mampu melakukan pertempuran anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti serangan udara. Aerial shot dari helicopter membuat formasi armada terekam jelas. Saksikan selengkapnya pada Rabu 26 Desember pukul 21.00 WIB hanya di Kompas TV.
Sinopsis Episode 2
Episode ke-dua GARDA SAMUDRA. Penyerbuan pantai Sangatta dimulai. 6 titik pertahanan musuh harus direbut hari ini juga. 2 kameraman Kompas TV telah berada di pantai. Menunggu pendaratan marinir lewat laut saat matahari terbit. 1 kameraman lainnya berada di sebuah kendaraan tempur amfibi bersama 1 kompi prajurit Marinir. Sementara 1 kameraman lagi mengikuti pendaratan Marinir lewat udara.
Terjangan peluru kaliber 100 mm menghancurkan kekuatan musuh di perbukitan. Sementara 1700 prajurit yang telah didaratkan, mengejar pasukan musuh yang telah terpisah-pisah. Tembakan artileri menambah gencar serangan. Suara cumiakan telinga terdengar saat 40 roket RM-70 Grad ditembakkan bertubi-tubi. Setelah 6 jam, prajurit infantry Marinir dapat menguasai kembali wilayah Sangatta.
Misi belumlah usai. Sebuah kapal musuh diketahui bergerak menuju Laut Sulawesi. Empat orang kameraman Kompas TV yang masih berada di daratan kembali ke kapal bersama ribuan prajurit Marinir.
Pengejaran dilakukan dengan kekuatan penuh. Armada membentuk formasi penembakan. Rudal Yakhont, rudal Exocet, dan rudal C-802 akan diluncurkan untuk melumpuhkan kapal musuh. Kameraman Kompas TV yang berada di KRI Surabaya mengabadikan penembakan Yakhont dari KRI Oswald Siahaan. Saksikan selengkapnya pada Jumat 28 Desember pukul 21.00 WIB hanya di Kompas TV.