AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Tragedi DEMOKRAT: Runtuhnya Partai Kami (karena kebanyakan elitnya yg korupsi)
M Qodari: "SBY Sudah Luar Biasa Berantas Korupsi"
Banyak Koruptor, Demokrat Bisa Terlempar dari 3 Besar di 2014
Sabtu, 08 Desember 2012 14:31 WIB

Ditetapkannya satu per satu petinggi Partai Demokrat sebagai tersangka kasus korupsi, diprediksi bakal melemparkan partai berlambang segitiga bintang mercy ini 3 besar dominasi parpol besar pasca Pemilu 2014 mendatang. “Suara Partai Demokrat turun dan bisa di bawah 10 persen. Bahkan sangat mungkin keluar dari 3 besar. Ini terkait sudah tetapkannya Angelina Sondakh, Hartati Murdaya dan terbaru Andi Mallarangeng,” ungkap M Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Sabtu (08/12/2012) di Jakarta. Menurut Qodari, peran SBY sudah luar biasa dalam usaha memberantas korupsi dibanding presiden-presiden yang lain.

Sayangnya, pelaku korupsi yang terungkap secara kebetulan banyak terjadi di tubuh Partai Demokrat yang dibentuknya sendiri. “Kalau tidak ada Angelina Sondakh, Hartati, dan Andi Mallarangeng, mungkin tidak ada badai di Partai Demokrat. Partai ini di tahun 2009 lalu dianggap sebagai partai yang bersih. Namun pasca 2009, masalah korupsi menjadi luar biasa di tubuh Demokrat,” tegasnya
[url]http://www.lensaindonesia..com/2012/12/08/banyak-koruptor-demokrat-bisa-terlempar-dari-3-besar-di-2014.html[/url]

Jika Anas Tersangka, Organisasi Partai Demokrat Bisa Bubar!
Sabtu, 08 Desember 2012 15:16 WIB

Pasca ditetapkannya Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus korupsi megaproyek Hambalang, membuat posisi Partai Demokrat makin sulit. Bahkan, kondisi ini diprediksi bisa memburuk jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menjerat petinggi Demokrat lainnya. “Kalau sampai Anas Urbaningrum yang banyak disebut-sebut baik oleh Nazaruddin dan sejumlah saksi di persidangan dijadikan tersangka oleh KPK, akan ada gejolak politik besar di tubuh Partai Demokrat,” ujar M Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Sabtu (08/12/2012) di Jakarta.

Bahkan, Qodari berani memprediksi, jika Ketua Umum Partai Demokrat ditetapkan sebagai tersangka, skenario terburuk adalah Partai Demokrat bisa bubar secara organisasi. “Bisa saja itu terjadi. Apalagi bisa dibuktikan tudingan Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu dibiayai oleh uang haram, hasil korupsi dan memainkan uang proyek. Bisa bubar itu,” tegas Qodari. Dalam pemberitaan sebelumnya, ditetapkannya satu per satu petinggi Partai Demokrat sebagai tersangka kasus korupsi, diprediksi bakal melemparkan partai berlambang segitiga bintang mercy ini 3 besar dominasi parpol besar pasca Pemilu 2014 mendatang. “Suara Partai Demokrat turun dan bisa di bawah 10 persen. Bahkan sangat mungkin keluar dari 3 besar. Ini terkait sudah tetapkannya Angelina Sondakh, Hartati Murdaya dan terbaru Andi Mallarangeng,” ungkap M Qodari.

Menurut Qodari, peran SBY sudah luar biasa dalam usaha memberantas korupsi dibanding presiden-presiden yang lain. Sayangnya, pelaku korupsi yang terungkap secara kebetulan banyak terjadi di tubuh Partai Demokrat yang dibentuknya sendiri. “Kalau tidak ada Angelina Sondakh, Hartati, dan Andi Mallarangeng, mungkin tidak ada badai di Partai Demokrat. Partai ini di tahun 2009 lalu dianggap sebagai partai yang bersih. Namun pasca 2009, masalah korupsi menjadi luar biasa di tubuh Demokrat,” tegasnya
[url]http://www.lensaindonesia..com/2012/12/08/jika-anas-tersangka-organisasi-partai-demokrat-bisa-bubar.html[/url]

2014, Demokrat Terancam Alami Nasib Seperti Foke
Jumat, 21 September 2012 13:24 WIB

JAKARTA--MICOM: Partai Gerindra menilai politikus Partai Demokrat Ramadhan Pohan telah melontarkan pernyataan tidak cerdas dengan menyebutkan kekalahan Fauzi Bowo pada putaran kedua Pemilu Kada DKI Jakarta adalah lampu kuning bagi calon presiden yang sudah berumur 60 tahun. Selain tidak cerdas, Ramadhan dinilai ingin menutupi permasalahan sejati di balik kekalahan Foke. Partai Gerindra menyarankan Ramadhan segera mengingatkan Partai Demokrat agar siap-siap mengalami nasib yang sama seperti Foke pada Pemilu 2014 jika tidak ada perbaikan dalam pengelolaan negara. "Ramadhan Pohan malu untuk mengungkapkan bahwa faktor paling penting dari kekalahan Foke adalah rasa frustasi warga atas tidak terselesaikannya permasalahan utama DKI yaitu macet, banjir, dan ketidakamanan di bawah kepemimpinan Fauzi Bowo," demikian pernyataan Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Advokasi Habiburokhman, Jumat (21/9).

Menurut Habiburokhman, terpilihnya Jokowi-Ahok bukan sekedar karena mereka muda. Sebab banyak politisi muda malah terseret kasus korupsi seperti Nazaruddin dan Angelina Sondakh. Jokowi-Ahok mendapat banyak dukungan karena bersih, punya visi dan misi sederhana namun solutif. Habiburokhman menambahkan, kekalahan Foke adalah bukti hal-hal besar bisa terjadi jika rakyat bersatu dan bekerja keras. Meskipun, lanjut Habiburokhman, awalnya tidak diperkirakan sama sekali Foke yang didukung hampir seluruh partai besar ternyata bisa dikalahkan. "Model kerja-sama kaum pro perubahan yang melibatkan parpol, relawan dan organisasi rakyat yang berhasil memenangkan Jokowi-Ahok ini hendaknya terus dipertahankan hingga perubahan yang lebih signifikan bisa benar-benar terwujud di 2014," pungkasnya
http://www.mediaindonesia.com/read/2...-Seperti-Foke-

Nasib Demokrat
Korupsi hantam PD, Demokrat Rontok 2014
Minggu, 14 Oktober 2012, 22:19

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga melansir hasil survei terbarunya. Dalam survei itu SMRC menemukan besarnya potensi swing voter atau pemilih yang berpindah pilihan partai pada pemilu 2014. Kecenderungan ini telah terlihat sejak pemilu 1999, 2004 dan 2009. Tren itu diprediksi akan berlanjut pada pemilu 2014. Pada pemilu 2004 suara PDIP turun menjadi 15,5%. Partai Demokrat yang baru ikut dalam pemilu 2004 langsung mendapat 7%. Suara Partai Keadilan Sejahtera meningkat dari 1% menjadi sekitar 7%.

Dalam simulasi pertanyaan terbuka, sebanyak 14% responden memilih Partai Golkar. 9% responden memilih PDI Perjuangan, dan 8% responden memilih Partai Demokrat. Sedangkan, NasDem memimpin papan tengah dengan perolehan 4% suara responden. Gerindra, PKS, PPP, dan PKB masing-masing hanya 3%. PAN 2% dan Hanura 0,5%. Sementara partai-partai lain yang jumlahnya sangat banyak--termasuk partainya Tommy Soeharto, Nasrep--memperoleh suara dengan total hanya 0,5%. Partai yang diprediksi kehilangan banyak pemilih pada 2014 adalah Partai Demokrat. Sekitar 65% suara partai pemenang dalam pemilu 2009 ini diprediksi akan pindah ke partai lainnya. Demokrat diprediksi tak akan menjadi pemenang lagi pada pemilu 2014. "Partai ini merosot 12%, hampir dua pertiganya dari hasil pemilu 2009 sebesar 21%. Golkar punya modal dasar paling baik karena angka spontannya rata-rata kurang lebih sama dengan hasil Pemilu 2009," ujar Grace.

Penyebab utama larinya suara Demokrat adalah skandal korupsi yang menimpa sejumlah kader utamanya. Kepindahan pemilih Demokrat, kata Grace, tidak disebabkan kemarahan pemilih atas kondisi ekonomi nasional atau kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diusungnya. Sebab, persepsi atas kondisi ekonomi nasional dan kinerja Presiden secara umum positif. Saat ini masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihananya untuk pemilu mendatang. "Masih ada sekitar 50% pemilih yang mengambang, belum menentukan pilihan secara spontan. Yang mengambang ini kemungkinan pemilih pemula. Jumlah ini sangat besar dan dapat merombak peta kekuatan partai pada 2014 nanti," ujar Grace.

Partai Demokrat tidak mempersoalkan hasil survei SMRC ini. Wakil Ketua Umum Demokrat, Max Sopacua, mengaku bisa menerima hasil survei itu. "Kami tidak membantah jika suara Demokrat akan pindah ke partai lain," kata Max kepada VIVAnews. Hasil survei itu, lanjutnya, merupakan masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di dalam Partai Demokrat. "Saya anggap itu sebagai trigger untuk melihat ke dalam, bagaimana mengakomodasi persoalan yang ada," katanya.

Namun, kata Max, Demokrat tidak gusar dengan hasil buruk sebagaimana ditunjukkan berbagai survei itu. Sebab, hasil survei akan berubah seiring apa yang akan dilakukan sebuah partai. Bagi Demokrat, tidak ada kata terlambat untuk merebut kembali hati rakyat pada pemilu 2014 mendatang. "Kami masih punya waktu 1,5 tahun untuk membenahi itu," tutur dia. Max juga tidak menampik bahwa kasus korupsi yang menjerat sejumlah kader memiliki andil besar terhadap merosotnya citra Demokrat. Fenomena itu, kata dia, memang terjadi. Demokrat, harus menerima dampak buruk perbuatan para kader itu. "Imbasnya tidak bisa dihalang-halangi. Survei ini terus terang saya terima sebagai masukan untuk kami, bahwa inilah yang harus diperbaiki," katanya.
http://fokus.news.viva.co.id/news/re...at-rontok-2014

---------------------

Kehadiran partai Demokrat dalam khasanah perpolitikan nasional itu ibarat kembang bangkai (bunga Raflesia). Langka, begitu berbunga, menarik banyak perhatian manusia dan hewan-hewan lainnya, terutama lalat ijo, yang tertarik baunya itu. Tapi yaa itu, mekarnya hanya sebentar, kemudian tenggelam untuk beberapa lama kemudian, baru nanti berbunga lagi.
0
4.1K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan