- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Persis Keberatan dengan Sanksi BOPI


TS
arfak
Persis Keberatan dengan Sanksi BOPI
SOLO - Meninggalnya striker Persis versi Liga Indonesia (Liga) Diego Mendieta, membuat Badan Olahraga Profsional Indonesia (BOPI) menjatuhkan sanksi tim kebanggan publik Kota Bengawan. Sanksi itu berupa agar tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu dilarang ikut berkompetisi sepak bola profesional apa pun.
Mantan Manager Persis Liga Totok Supriyanto mengaku sangat keberatan terhadap sanksi yang akan dijatuhkan terkait meninggalnya Diego Mendieta. Managemen Persis Liga mengaku sudah bertanggung jawab. Hal itu diwujudkan salah satunya ikut membantu meringankan beban biaya semasa pemain asal Paraguay itu terbaring di rumah sakit, meski saat itu kontrak Diego bersama Persis sudah berakhir.
Lebih lanjut Totok menjelaskan, begitu kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang diikuti Persis berakhir, praktis tim Persis bubar. "Tim ini (Persis Liga) langsung bubar begitu kompetisi yang dikuti berakhir. Memang saat bubar masih ada tunggakan gaji kepada pemain. Tapi sudah kami bayarkan," jelasnya, Kamis (6/12/2012).
Totok keberatan jika Persis Liga dianggap lalai seputar kasus yang dialami pemain yang menempati indekos di sekitar Thiong Thing Solo ini. Bahkan, manajemen juga tidak tinggal diam selama Diego dirawat di rumah sakit. Manajemen selalu menjenguk Diego saat di rawat di RS Yarsis, PKU Muhammadiyah ataupun di RS Dr Moewardi.
"Saat (dirawat) di rumah sakit, Diego sudah tidak lagi bersatus sebagai pemain Persis karena tim sudah dibubarkan. Sehingga biaya perawatan Diego sudah tidak menjadi tanggung jawab manajemen, namun manaemen tetap membantu semampunya," papar Totok.
Kelompok suporter setia Persis yang tergabung dalam Pasoepati juga keberatan dengan sanksi BOPI yang dijatuhkan kepada tim kebanggaan publik Solo. Sebelum menjatuhkan sanksi, sebaiknya BOPI datang dulu ke Solo untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP Pasoepati Anwar Sanusi mengatakan, dalam menjatuhkan sanksi harus terlebih dahulu melakukan investigasi di Solo. "BOPI belum investigasi ke Solo tapi langsung menjatuhkan sanksi. Itu tidak fair. Datanglah ke Solo itu, cari informasi sebanyak-banyaknya apa yang terjadi seputar kematian Diego. Itu penting agar balance, tidak hanya berdasar pada laporan-laporan," kata dia.
Anwar menegaskan, dalam olah raga prinsip fair play harus dijunjung tinggi, termasuk dalam menjatuhkan sanksi. "Jadi, sehari setelah mendengar kabar Diego meninggal, lalu BOPI menjatuhkan sanksi, itu jelas tidak fair. Itu keputusan yang gegabah. Kami tidak bermaksud membela managemen, tapi fair play dalam menjatuhkan sanksi harus dijunjung tinggi," paparnya. (Ridwan Anshori/Koran SI/min)
sumber : http://bola.okezone.com/read/2012/12...an-sanksi-bopi
Nunggak gaji itu termasuk lalai bukan?Masa kontrak sudah habis tapi gaji gak dibayar berapa bulan? bunganya berapa klo nunggak gaji?....
Klo Diego mau bisa nuntut ke pengadilan...Persis bisa pailit dan tutup gak akan main di liga lagi, tapi Diego gak lakuin itu...

Mantan Manager Persis Liga Totok Supriyanto mengaku sangat keberatan terhadap sanksi yang akan dijatuhkan terkait meninggalnya Diego Mendieta. Managemen Persis Liga mengaku sudah bertanggung jawab. Hal itu diwujudkan salah satunya ikut membantu meringankan beban biaya semasa pemain asal Paraguay itu terbaring di rumah sakit, meski saat itu kontrak Diego bersama Persis sudah berakhir.
Lebih lanjut Totok menjelaskan, begitu kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang diikuti Persis berakhir, praktis tim Persis bubar. "Tim ini (Persis Liga) langsung bubar begitu kompetisi yang dikuti berakhir. Memang saat bubar masih ada tunggakan gaji kepada pemain. Tapi sudah kami bayarkan," jelasnya, Kamis (6/12/2012).
Totok keberatan jika Persis Liga dianggap lalai seputar kasus yang dialami pemain yang menempati indekos di sekitar Thiong Thing Solo ini. Bahkan, manajemen juga tidak tinggal diam selama Diego dirawat di rumah sakit. Manajemen selalu menjenguk Diego saat di rawat di RS Yarsis, PKU Muhammadiyah ataupun di RS Dr Moewardi.
"Saat (dirawat) di rumah sakit, Diego sudah tidak lagi bersatus sebagai pemain Persis karena tim sudah dibubarkan. Sehingga biaya perawatan Diego sudah tidak menjadi tanggung jawab manajemen, namun manaemen tetap membantu semampunya," papar Totok.
Kelompok suporter setia Persis yang tergabung dalam Pasoepati juga keberatan dengan sanksi BOPI yang dijatuhkan kepada tim kebanggaan publik Solo. Sebelum menjatuhkan sanksi, sebaiknya BOPI datang dulu ke Solo untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP Pasoepati Anwar Sanusi mengatakan, dalam menjatuhkan sanksi harus terlebih dahulu melakukan investigasi di Solo. "BOPI belum investigasi ke Solo tapi langsung menjatuhkan sanksi. Itu tidak fair. Datanglah ke Solo itu, cari informasi sebanyak-banyaknya apa yang terjadi seputar kematian Diego. Itu penting agar balance, tidak hanya berdasar pada laporan-laporan," kata dia.
Anwar menegaskan, dalam olah raga prinsip fair play harus dijunjung tinggi, termasuk dalam menjatuhkan sanksi. "Jadi, sehari setelah mendengar kabar Diego meninggal, lalu BOPI menjatuhkan sanksi, itu jelas tidak fair. Itu keputusan yang gegabah. Kami tidak bermaksud membela managemen, tapi fair play dalam menjatuhkan sanksi harus dijunjung tinggi," paparnya. (Ridwan Anshori/Koran SI/min)
sumber : http://bola.okezone.com/read/2012/12...an-sanksi-bopi
Nunggak gaji itu termasuk lalai bukan?Masa kontrak sudah habis tapi gaji gak dibayar berapa bulan? bunganya berapa klo nunggak gaji?....

Klo Diego mau bisa nuntut ke pengadilan...Persis bisa pailit dan tutup gak akan main di liga lagi, tapi Diego gak lakuin itu...

Diubah oleh arfak 08-12-2012 09:16
0
1.2K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan