TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suasana haru membuncah ketika 29 mantan pekerja seks komersial (PSK) menjalani 'wisuda' atau prosesi alih profesi.

Sekitar 1.000 tamu undangan yang hampir seluruhnya adalah PSK yang masih aktif di beberapa lokalisasi Kota Surabaya, larut dalam kegalauan.

Air mata mulai bercucuran ketika panitia dari Yayasan Sentuhan Kasih Bangsa (YSKB) menampilkan penyanyi yang mengajak para undangan melantunkan lagu 'Semua karena Cinta', sambil bertepuk tangan.

Mata-mata mereka terlihat basah. Ada di antara mereka yang terisak sambil menutupi wajah. Bahkan, ada pula yang menangis sambil memeluk rekan di sebelahnya.

Mereka mengaku terharu saat mendengar dan ikut menyanyikan lagu yang dipopulerkan Joy Tobing, mantan juara Indonesian Idol.

"Tidak tahu... Kok tiba-tiba merasa ingat dosa diri sendiri dan langsung menangis,” ujar salah satu PSK yang menangis dalam acara di SIBEC-ITC Surabaya, Jumat (7/12/2012).

Acara ini dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo. Secara simbolis, panitia menyerahkan selendang dan sertifikat, serta bantuan modal Rp 3 juta kepada 29 mantan PSK dan mucikari asal lokalisasi Dupak Bangunsari.

Kepada para PSK yang belum alih profesi, Rismaharini mengajak mereka untuk segera mengikuti langkah rekan-rekannya.

“Memang tidak mudah, tapi tetap bisa dilakukan. Saya tunggu ya? Mau kan saya tunggu?” tanya Risma yang langsung dijawab koor “ya” oleh para undangan.

Sebanyak 29 PSK yang alih profesi, merupakan bagian dari 90 PSK Bangunsari yang sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dari YSKB. Pelatihan yang diberikan meliputi tata rias wajah dan rambut, kerajinan tangan, pembukuan, tata boga, serta entreprenuer.

Pembina YSKB Celeb Natanielliem menuturkan, selain pelatihan, mereka juga diberi sesi motivasi.

“Harapannya, mereka tidak hanya mengikuti pelatihan sebagai formalitas, tapi juga ada keinginan dan motivasi yang kuat untuk mewujudkan hasil belajarnya sebagai modal usaha,” jelas Celeb.

Salah satu mantan PSK yang diwisuda, sebut saja Rina (42), mengaku siap pulang kampung di Lumajang.

“Saya akan buka usaha di kampung saya di Lumajang, jualan kue. Ini saya sudah dapat modal, pulang kampung sudah ada uang,” ungkapnya.

Rina mengaku sudah menjalani profesi PSK sejak usia 16 tahun. Lokasinya pun berpindah-pindah. Beberapa kali pernah berhenti, saat menikah dan punya anak, tapi terjerumus lagi karena tidak punya uang.

Ia mengakui, dari hasil profesi sebelumnya, dia sudah punya rumah dan sawah. Dengan tambahan modal yang didapatnya kemarin, dia siap buka usaha dan benar-benar tidak akan kembali menjadi PSK.

“Ada juga hal lain yang membuat saya bertekad tidak lagi jual diri,” ucap Rina yang enggan menyebut alasan lain itu.

Wisuda ke-29 PSK berjalan unik. Mereka berdandan memakai kain jarit, kebaya, dan disanggul. Di atas panggung, selendang merah dipakaikan oleh Supomo dan Caleb, layaknya penobatan seorang putri kecantikan.

Selendang itu bertuliskan 'Selangkah Menuju Kehidupan yang Lebih Baik. Tepuk tangan dan sorak-sorai undangan mengiringi setiap mantan PSK mendapat kalungan selendang. Selamat menempuh hidup baru! (*)

EMBER