Salah seorang pelajar yang tertangkap warga tengah dibawa ke kantor polisi
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Kebrutalan para pelajar di Ibu Kota rasanya tak ada hentinya. Jumat (7/12/2012) petang, kelompok pelajar menganiaya sopir bus Metromini 53 jurusan Kampung Rambutan-Kampung Melayu, di Jalan Dewi Sartika, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Satu pelajar diamankan dan dibawa ke kantor Kepolisian Sektor Jatinegara.
Irfan (17), salah seorang penumpang bus yang menjadi saksi, mengatakan, insiden itu terjadi sekitar pukul 18.50 WIB di Jalan Dewi Sartika, tepatnya selepas Pusat Grosir Cililitan.
Puluhan pelajar lengkap dengan senjata mencegatnya untuk bisa menumpang di bus yang tengah penuh dengan penumpang tersebut.
"Mereka nyegat bus ramai, pakai nendang-nendang segala. Karena sewa (penumpang) lagi penuh, sopirnya enggak mau, jalan terus," ujar Irfan kepada Kompas.com sebelum melapor ke Polsek Jatinegara, Jumat malam.
Saat bus melanjutkan perjalanan meninggalkan para pelajar, rupanya mereka tak terima. Luapan emosi para generasi penerus bangsa tersebut ditumpahkan dengan melempar kaca belakang bus dengan batu hingga pecah. Satu penumpang terluka di bagian kepala akibat ulah para pelajar.
"Penumpang laki-laki kena di kepala, penumpang lainnya langsung pada turun dan naik angkot lain, takut busnya dilemparin lagi," lanjut Irfan.
Tak terima dengan kebrutalan pelajar, Indra (36), sang sopir, pun turun dari kemudinya. Ia hendak mengejar para pelajar tersebut untuk meminta pertanggungjawaban. Namun naas, puluhan pelajar itu malah balik mengejar Indra dan menganiayanya hingga mengalami luka di kepala.
"Puluhan pak yang ngeroyok saya. Mereka mukul kepala saya pakai batu bata pres. Yang lainnya ada yang bawa gesper, ada yang bawa gir," ujar Indra lemas.
Warga setempat yang geram dengan ulah pelajar pun bertindak. Warga yang kebanyakan para pemuda tersebut mengejar para pelajar ke arah Cawang.
Seorang pelajar berhasil diamankan karena terjatuh dan terpisah dari kelompoknya. Pelajar itu pun dibawa ke Polsek Jatinegara.
Kepada petugas, pelajar itu mengaku berinisial FD, berusia 17 tahun dan bersekolah di SMK 1 Jakarta Pusat atau yang biasa disebut Boedoet.
Oleh polisi, FD beserta sang sopir pun dibawa ke Polsek Kramat Jati karena lokasi kasus itu berada di wilayah hukum Polsek Kramat Jati.
sumber
komentar kesal :
Makin lama makin ngelunjak nih pelajar...
Jujur saja saia lebih suka pelajar yang tertangkap warga disuruh berenang di kali seberang PGC..
komentar bijak :
Sepertinya usulan Basuki tentang hukuman kerja sosial untuk para pelajar seperti ini harus segera diterapkan...