- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Satu Lagi Prestasi JOKOHOK (Normalisasi Sei. Ciliwung Tanpa Kekerasan)


TS
chilika
Satu Lagi Prestasi JOKOHOK (Normalisasi Sei. Ciliwung Tanpa Kekerasan)
[img]
[/img]
SUMBER
Jika Rhoma Menjadi Presiden
Agan-Agan Pernah di Kerjain Kayak Gini Gak?
Ahok Tantang DPRD
Faedah Sholawat Nabi
Choel Menangkis KPK

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memogramkan normalisasi Sungai Ciliwung pada tahun 2013 mendatang dengan mengeruk dan memperlebar sungai. Proyek tersebut otomatis akan menggusur rumah warga yang berada di bantaran kali. Salah satunya warga Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Jumat (7/12/2012) siang, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengunjungi warga Kampung Pulo untuk yang pertama kalinya. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menegaskan, normalisasi merupakan keharusan. Namun, pihaknya mengedepankan proses yang lunak untuk mencarikan solusi tempat tinggal warga.
"Proyek normalisasi itu sebuah keharusan, tapi prosesnya yang enak, jangan sampai kekerasan itu terjadi," ujar Jokowi seusai melakukan dialog dengan warga Kampung Pulo, Jumat siang.
Kunjungan Jokowi untuk yang pertama kalinya ke Kampung Pulo itu, diakuinya sebagai langkah merumuskan kebijakan yang tepat ketika proyek normalisasi dilaksanakan. Meski Jokowi mengaku telah memiliki desain untuk Kampung Pulo, dirinya memilih untuk menyesuaikan terlebih dahulu dengan keinginan warga setempat.
"Sebenarnya sudah ada desainnya. Tapi nanti dulu, kita akan tampung dulu aspirasi, saran warga seperti apa," lanjutnya.
Untuk aspirasi yang telah ditampungnya di hari pertama kunjungannya ke Kampung Pulo, Jokowi akan mengolahnya terlebih dahulu agar benar-benar padu sehingga keputusannya bisa tepat dengan proyek normalisasi 2013 mendatang. Dengan mengakomodasi aspirasi tiap warga, Jokowi ingin membentuk kesadaran bahwa kota Jakarta merupakan milik seluruh warganya.
Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai di Jakarta yang tanggungjawabnya dipegang oleh pemerintah pusat, yakni Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Namun, proyek normalisasi sungai itu terhambat karena banyak permukiman di bantaran sungai. Oleh sebab itu, pemerintah pusat pun bekerjasama dengan Pemprov DKI untuk menata permukiman.
Kondisi yang kini terjadi adalah Sungai Ciliwung, khusus di ruas Kampung Pulo, hanya memiliki lebar 35 meter. Rencananya, normalisasi sungai adalah dengan memperlebar sungai selebar 50 meter. Otomatis pemerintah harus memperlebar 7,5 meter ke selatan dan 7,5 meter ke utara. Setelah dinormalisasi, tepi sungai akan dibangun beton dengan ketinggian dua meter. Jika proyek normalisasi berhasil, kapasitas sungai bisa naik menjadi 400 hingga 500 meter kubik per detik air, berbeda dengan kondisi sekarang yang hanya menampung 30 hingga 40 persen saja.
Jumat (7/12/2012) siang, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengunjungi warga Kampung Pulo untuk yang pertama kalinya. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menegaskan, normalisasi merupakan keharusan. Namun, pihaknya mengedepankan proses yang lunak untuk mencarikan solusi tempat tinggal warga.
"Proyek normalisasi itu sebuah keharusan, tapi prosesnya yang enak, jangan sampai kekerasan itu terjadi," ujar Jokowi seusai melakukan dialog dengan warga Kampung Pulo, Jumat siang.
Kunjungan Jokowi untuk yang pertama kalinya ke Kampung Pulo itu, diakuinya sebagai langkah merumuskan kebijakan yang tepat ketika proyek normalisasi dilaksanakan. Meski Jokowi mengaku telah memiliki desain untuk Kampung Pulo, dirinya memilih untuk menyesuaikan terlebih dahulu dengan keinginan warga setempat.
"Sebenarnya sudah ada desainnya. Tapi nanti dulu, kita akan tampung dulu aspirasi, saran warga seperti apa," lanjutnya.
Untuk aspirasi yang telah ditampungnya di hari pertama kunjungannya ke Kampung Pulo, Jokowi akan mengolahnya terlebih dahulu agar benar-benar padu sehingga keputusannya bisa tepat dengan proyek normalisasi 2013 mendatang. Dengan mengakomodasi aspirasi tiap warga, Jokowi ingin membentuk kesadaran bahwa kota Jakarta merupakan milik seluruh warganya.
Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai di Jakarta yang tanggungjawabnya dipegang oleh pemerintah pusat, yakni Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Namun, proyek normalisasi sungai itu terhambat karena banyak permukiman di bantaran sungai. Oleh sebab itu, pemerintah pusat pun bekerjasama dengan Pemprov DKI untuk menata permukiman.
Kondisi yang kini terjadi adalah Sungai Ciliwung, khusus di ruas Kampung Pulo, hanya memiliki lebar 35 meter. Rencananya, normalisasi sungai adalah dengan memperlebar sungai selebar 50 meter. Otomatis pemerintah harus memperlebar 7,5 meter ke selatan dan 7,5 meter ke utara. Setelah dinormalisasi, tepi sungai akan dibangun beton dengan ketinggian dua meter. Jika proyek normalisasi berhasil, kapasitas sungai bisa naik menjadi 400 hingga 500 meter kubik per detik air, berbeda dengan kondisi sekarang yang hanya menampung 30 hingga 40 persen saja.
SUMBER
Spoiler for "trit yang wajib dibuka":
Jika Rhoma Menjadi Presiden
Agan-Agan Pernah di Kerjain Kayak Gini Gak?
Ahok Tantang DPRD
Faedah Sholawat Nabi
Choel Menangkis KPK
0
5.4K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan