Jumat, 7 Desember 2012 | 19:00 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Arif, penduduk Jalan Karantina, Kecamatan Medan Timur, tepat di depan SD Muhammadiyah 13, akhirnya meregang nyawa setelah dianiaya empat orang diduga polisi yang bertugas di NAD dan seorang warga sipil pada Jumat dinihari (7/12/2012).

Menurut keterangan adik ipar korban, Edi Surya, saat kejadian, korban baru saja pulang makan malam dengan Erwin, warga NAD di kawasan Jalan Sisingamangaraja, Medan. Sekitar pukul 23.00 WIB, korban dan teman lamanya Erwin pulang ke rumah korban. Baru beberapa menit berada di rumah, tiba-tiba datang dua mobil jenis Avanza warna hitam dengan BK 3861 dan BK 1666 yang ditumpangi lima orang pria mencari Erwin.

Kelima pelaku mengaku dari Polda Sumut dan langsung mendobrak pintu, lalu masuk ke rumah. Mereka mencari Erwin yang diduga membawa lari mobil jenis Taft yang saat itu sedang diparkir di depan rumah korban. Oleh para pelaku, korban disuruh tiarap namun karena merasa tidak salah, korban tidak mau menuruti perintah tersebut. Salah satu pelaku langsung memukul korban dengan pistol sehingga korban tersungkur dan tak sadarkan diri.

Melihat korban sudah tak bergerak lagi, para pelaku lalu meninggalkan korban begitu saja sambil membawa Erwin dan mobil Taft-nya. Istri korban, Aling yang menyaksikan kejadian coba menahan pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka terhadap korban, namun dia malah disikut hingga terjatuh. Aling langsung membawa suaminya ke RS Pirngadi Medan, namun di tengah perjalanan nyawanya tak tertolong lagi.

Seusai visum, Aling lalu melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Medan. Menurut Surya, anak-anak korban menyaksikan para pelaku masuk ke rumah mereka sambil memegang pistol. Informasinya, para pelaku sudah diamankan Mapolresta Medan. Namun Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Marzuki saat coba dikonfirmasi mengatakan belum bisa memberikan keterangan banyak tentang kejadian itu. "Nanti siang kita paparkan, ya," kata Yoris, Jumat (07/12/2012).

Informasi yang didapat di lapangan diketahui, salah satu pelaku bernama Anggita yang merupakan anggota Polri dan bertugas di Polres Aceh Tengah. Tiga rekannya juga polisi tapi belum diketahui nama-namanya, sementara seorang lagi warga sipil bernama Riskan, penduduk NAD. Informasinya, Erwin membawa lari mobil Taft milik Riskan sehingga dia meminta bantuan polisi untuk menangkap Erwin.
sumber
lagi2 korban jiwa jatuh,
mau sampai kapan yg kayak gini akan terjadi??
Klo beneran terbukti bersalah harus ditindak tegas.