FIFA dan AFC lewat surat per tanggal 26 November 2012, meminta kepada Pemerintah yang diwakilkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng (Menpora) untuk mengambil langkah tegas menyelesaikan polemik yang terjadi dalam persepakbolaan Indonesia.


Namun, baru juga menggelar rapat rekonsiliasi antara PSSI dengan KPSI, Rabu (5/6), upaya pemerintah untuk mewujudkan keinginan AFC dan FIFA terancam gagal. Pasalnya, Andi Mallarangeng selaku pihak yang diberikan mandat dari FIFA dan AFC memutuskan meletakkan jabatannya sebagai Menpora, dua hari setelah rapat rekonsiliasi digelar atau tiga hari setelah surat FIFA diterima Menpora.

Kondisi tersebut pun membuat PSSI meminta "belas kasih" dari FIFA. Seperti yang diutarakan Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu meminta agar FIFA dan AFC mau mengundur tenggat waktu palu sanksi yang rencananya dijatuhkan pada Senin (10/12) nanti.

"Dalam kondisi normal, PSSI dan KPSI sejatinya akan menggelar pertemuan lanjutan dengan Menpora untuk membahas tentang upaya rekonsiliasi serta Kongres. Tapi dengan mundurnya Andi, agenda itu akhirnya batal," kata Halim kepada Wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (7/12).

Halim melanjutkan. "Ada hal yang belum mencapai kesepakatan. Karena itu, hari ini PSSI mengirim surat ke FIFA yang isinya meminta FIFA untuk memperpanjang waktu soal penetapan penyelesaian konflik serta agenda Kongres yang awalnya harus dilakukan selambat-lambatnya, Senin nanti. PSSI sudah menyampaikan kalau Kemenpora saat ini sedang dalam tahap transisi. Untuk itu, PSSI meminta kepada FIFA agar memperpanjang tenggat waktu sekurang-kurangnya satu bulan setelah menteri yang baru dilantik," tutup Halim. (Hilman)

http://www.duniasoccer.com/Duniasocc...-Waktu-ke-FIFA

Gimana mau selesai masalahnya kalo di undur2 terus