TRIBUNNEWS.COM – Mantan pemain Persis Solo asal Paraguay, Diego Mendieta, ternyata pernah harus ikut bertanding sepak bola antar kampung alias tarkam, di Klaten, Oktober 2012 lalu. Dari hasil bermain tarkam itu, Diego mendapat bayaran Rp 800.000 untuk satu putaran turnamen. Diego terpaksa ikut tarkam demi bertahan hidup, karena gajinya selama empat bulan tak kunjung dibayar.

Kisah tersebut diceritakan seorang pengurus Persatuan Sepakbola (PS) Kalimosodo, Ipung (37), warga Desa Senden, Kecamatan Ngawen. Dia menuturkan, perkenalannya dengan Diego dijembatani oleh salah seorang suporter Persis Solo, Pasoepati.

“Saya punya teman bernama Beni yang cerita kepada saya. Dia sering BBM-an dengan Diego. Ia berkeluh kesah kalau kesulitan untuk makan, biar hidup katanya. Dia bilang mau ikut tarkam mana saja, asal ada bayaran untuk menyambung hidup,” jelas Ipung di rumahnya di Klaten, Kamis (6/12/2012).

“Saat ditawari bermain di klub kami, dia (Diego) bilang nominal bayarannya Rp 1.000.000. Namun kami menyanggupi kasih Rp 800 ribu, tapi kami jemput ke asramanya. Dia menerimanya dan ikut dalam tarkam pada Oktober lalu. Para pemain klub kami punya panggilan akrab untuknya (Diego), yaitu Kampret,” paparnya.

Sebenarnya pengurus PS Kalimosodo hendak mengajak Diogo untuk ikut tarkam kedua kalinya di Desa Tambakboyo, Kecamatan Pedan. Namun Diego meninggal sebelum tawaran itu akan disampaikan. “Baru sekali bergabung dengan kami. Orangnya enak, tapi kasihan nasibnya seperti itu,” imbuhnya.

Original Posted By Shuma-Gorath►Masih gosip dari twitter rupanya

Mending nunggu versi beritanya aja biar ada kejelasan