- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perang ideologi


TS
arabngakus
Perang ideologi
tulisan ane gan, tolong di kritisi!
thank you yak





Quote:
Islam. Sebuah pemikiran cerdas yang disandarkan pada hati dan akal. Suatu kebenaran yang banyak dikucilkan oleh dunia saat ini. Sebuah kekuatan besar yang kekuatan penganutnya perlu diperhitungkan. Suatu ajaran yang di dalamnya hanya terdapat keindahan, kelembutan, kedamaian, dan sesuatu yang disebut cinta. Islam bukan sekedar ajaran Agama. Islam juga mengajarkan kita cara berpikir. Jadi, Islam bukan sekedar syahadatain, tapi Islam adalah kondisi non-fisik orang tersebut.
Memang, seperti yang kita lihat saat ini, kebenaran selalu diperlakukan tidak adil. Para petopeng di secret society selalu berusaha untuk memusnahkan, membunuh, dan membumi-hanguskan kebenaran. Tidak peduli siapapun pemegangnya. Tidak peduli di manapun letaknya. Tidak peduli sebanyak apapun pembawanya, harus hancur. Karena satu-satunya dinding yang menghalangi rencana New World Ordermereka adalah ajaran kebenaran.
Namun, seiring berkembanganya ideologi/pemikiran manusia, para pemegang kebenaran mulai meneriakkan revolusi. Revolusi untuk menegakkan keadilan. Revolusi untuk menuntut hak-hak mereka, sebagai orang yang memiliki keyakinan, sebagai pemegang kebenaran. Alhamdulillah usaha mereka membuahkan hasil. Musuh kualahan menekan kebanaran secara fisik. Karena kebenaran tidak takut mati. Kebenaran menjanjikan kehidupan setelah kematian. Maka, kebenaran bukan hal yang mudah ditaklukan secara fisik.
Tapi musuh bukan orang bahlul. Mereka pantang menyerah. Mereka tidak hanya mengandalkan ‘otot’. Rencana A tidak lancar, mereka beralih ke rencana B. Rencana B ini perlu di perhitungkan. Rencana B menyerang sesuatu yang tidak tampak secara fisik. Rencana ini memasuki titik paling rawan dalam umat manusia saat ini. Sesuatu yang hanya bisa dipertahankan dengan belajar, dan mengkaji. Sesuatu yang pada kenyataannya, saat ini hanya menjadi buah bibir manusia. Hanya segelintir orang yang benar-benar memegang dan memilikinya. Mereka membuat sebagian besar dari kita terlena dengan urusan-urusan sepele perihal dunia, sehingga melupakan hal kecil ini. Otak, akal, hati, iman, keyakinan, atau mungkin lebih tepat disebut ideologi.
Perang. Saat ini dunia sedang menghadapi perang yang melibatkan ideologi manusia. Mereka yang tidak memiliki pemikiran yang luas, atau cara berpikir yang maju hanya menjadi sasaran empuk para musuh. Karena perang ini menyerang pemikiran dan keyakinan seseorang. Maka tidak bisa dihadapi hanya bermodalkan keberanian.
Untuk menyerang kalangan tua, mereka memiliki rintangan yang lebih besar daripada kaum muda. Karena kaum senior lebih bijaksana dalam berpikir dan sudah memiliki pendirian yang kuat. Tapi sulit bukan berarti tidak bisa. Faktanya, musuh berhasil menyerang otak kalang tua dengan iming-iming dunia seperti, uang, kekuasaan, dll. Kita sering lihat banyak pejabat-pejabat agama yang berhasil dipengaruhi musuh untuk memfitnah sesamanya. Itu untuk kalang tua, dan untuk kalangan muda lebih memprihatinkan. Masa muda adalah perjalanan mencari jati diri. Kalangan muda lebih terbuka masalah ini, karena mereka sedang menimbang-nimbang mana yang benar dan mana yang salah. Jadi ketika doktrin musuh lebih menguntungkan daripada kebenaran, mereka dengan mudahnya mengikuti musuh. Atau bagi pemuda-pemuda yang sudah memiliki wawasan yang cukup mengenai kebenaran, musuh menyerang mereka dengan kemasan yang lebih licik, bukan doktrin, tapi globalisasi. Mereka membungkus racun mereka dengan kemasan teknologi, trend, dan berbagai macam kemasan lainnya. Mereka membuat kalang muda berpikr bahwa musuh kita sebenarnya baik. Karena mereka berusaha memberikan kemudahan dalam hidup kita dengan alat-alat dan terobosan yang mereka buat.
Melihat serangan musuh yang begitu gencar dan sayangnya mulai berhasil, Islam tidak tinggal diam. Para pejabat-pejabat agama mulai menyuarakan revolusi pemikiran. Mereka ingin mengambil kembali hak mereka dalam ‘mengontrol’ dan ‘menguasai’ generasi muda. Para pejabat agama ini sedang berusaha menyelamatkan generasi muda yang akan menjadi penerus ideologi kebenaran. Mereka mulai membuat doktrin kebenaran lewat media-media yang dibuat musuh. Pada awalnya generasi muda menganggap remeh hal ini. Karena mereka belum cukup pintar untuk membedakan yang mana kawan mana lawan. Tapi seiring berjalannya waktu, para pejabat agama mulai pintar dalam membungkus kebenaran dengan kemasan yang mudah diterima kalangan muda. Kemasan yang tidak menipu seperti yang dilakukan musuh. Dan masih terus berlanjut hingga sekarang.
Perang inilah yang menetukan mana yang lebih kuat, kebenaran atau kebatilan. Perang ini yang akan menetukan siapa yang akan memegang dunia. Karena perang ini menentukan kualitas suatu pemikiran yang bisa menarik kuantitas.
Kita, sebagai pengikut kebenaran sudah tahu siapa pemenangnya. Karena kita memiliki gambaran akhir zaman yang jelas. Hanya saja sekarang masalahnya adalah kita akan berada di pihak mana? Tidak ada yang tahu apa yang akan kita lakukan ketika besok. Apa yang akan kita lakukan ketika musuh menggoda kita dengan iming-iming teknologi, kekayaan, dan kekuasaan. Dan mumpung anda sadar akan ancaman musuh, bantulah ideologi ini. Bantu dengan cara mengikuti larangan-larang dari pejabat-pejabat agama. Lebih banyak mengkaji kebenaran. Dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lepaskan label budaya barat dari tubuh kalian. Lalu berdoalah agar Allah menjauhi kita dari godaan para musuh. Amieen.[m.b.a]
Memang, seperti yang kita lihat saat ini, kebenaran selalu diperlakukan tidak adil. Para petopeng di secret society selalu berusaha untuk memusnahkan, membunuh, dan membumi-hanguskan kebenaran. Tidak peduli siapapun pemegangnya. Tidak peduli di manapun letaknya. Tidak peduli sebanyak apapun pembawanya, harus hancur. Karena satu-satunya dinding yang menghalangi rencana New World Ordermereka adalah ajaran kebenaran.
Namun, seiring berkembanganya ideologi/pemikiran manusia, para pemegang kebenaran mulai meneriakkan revolusi. Revolusi untuk menegakkan keadilan. Revolusi untuk menuntut hak-hak mereka, sebagai orang yang memiliki keyakinan, sebagai pemegang kebenaran. Alhamdulillah usaha mereka membuahkan hasil. Musuh kualahan menekan kebanaran secara fisik. Karena kebenaran tidak takut mati. Kebenaran menjanjikan kehidupan setelah kematian. Maka, kebenaran bukan hal yang mudah ditaklukan secara fisik.
Tapi musuh bukan orang bahlul. Mereka pantang menyerah. Mereka tidak hanya mengandalkan ‘otot’. Rencana A tidak lancar, mereka beralih ke rencana B. Rencana B ini perlu di perhitungkan. Rencana B menyerang sesuatu yang tidak tampak secara fisik. Rencana ini memasuki titik paling rawan dalam umat manusia saat ini. Sesuatu yang hanya bisa dipertahankan dengan belajar, dan mengkaji. Sesuatu yang pada kenyataannya, saat ini hanya menjadi buah bibir manusia. Hanya segelintir orang yang benar-benar memegang dan memilikinya. Mereka membuat sebagian besar dari kita terlena dengan urusan-urusan sepele perihal dunia, sehingga melupakan hal kecil ini. Otak, akal, hati, iman, keyakinan, atau mungkin lebih tepat disebut ideologi.
Perang. Saat ini dunia sedang menghadapi perang yang melibatkan ideologi manusia. Mereka yang tidak memiliki pemikiran yang luas, atau cara berpikir yang maju hanya menjadi sasaran empuk para musuh. Karena perang ini menyerang pemikiran dan keyakinan seseorang. Maka tidak bisa dihadapi hanya bermodalkan keberanian.
Untuk menyerang kalangan tua, mereka memiliki rintangan yang lebih besar daripada kaum muda. Karena kaum senior lebih bijaksana dalam berpikir dan sudah memiliki pendirian yang kuat. Tapi sulit bukan berarti tidak bisa. Faktanya, musuh berhasil menyerang otak kalang tua dengan iming-iming dunia seperti, uang, kekuasaan, dll. Kita sering lihat banyak pejabat-pejabat agama yang berhasil dipengaruhi musuh untuk memfitnah sesamanya. Itu untuk kalang tua, dan untuk kalangan muda lebih memprihatinkan. Masa muda adalah perjalanan mencari jati diri. Kalangan muda lebih terbuka masalah ini, karena mereka sedang menimbang-nimbang mana yang benar dan mana yang salah. Jadi ketika doktrin musuh lebih menguntungkan daripada kebenaran, mereka dengan mudahnya mengikuti musuh. Atau bagi pemuda-pemuda yang sudah memiliki wawasan yang cukup mengenai kebenaran, musuh menyerang mereka dengan kemasan yang lebih licik, bukan doktrin, tapi globalisasi. Mereka membungkus racun mereka dengan kemasan teknologi, trend, dan berbagai macam kemasan lainnya. Mereka membuat kalang muda berpikr bahwa musuh kita sebenarnya baik. Karena mereka berusaha memberikan kemudahan dalam hidup kita dengan alat-alat dan terobosan yang mereka buat.
Melihat serangan musuh yang begitu gencar dan sayangnya mulai berhasil, Islam tidak tinggal diam. Para pejabat-pejabat agama mulai menyuarakan revolusi pemikiran. Mereka ingin mengambil kembali hak mereka dalam ‘mengontrol’ dan ‘menguasai’ generasi muda. Para pejabat agama ini sedang berusaha menyelamatkan generasi muda yang akan menjadi penerus ideologi kebenaran. Mereka mulai membuat doktrin kebenaran lewat media-media yang dibuat musuh. Pada awalnya generasi muda menganggap remeh hal ini. Karena mereka belum cukup pintar untuk membedakan yang mana kawan mana lawan. Tapi seiring berjalannya waktu, para pejabat agama mulai pintar dalam membungkus kebenaran dengan kemasan yang mudah diterima kalangan muda. Kemasan yang tidak menipu seperti yang dilakukan musuh. Dan masih terus berlanjut hingga sekarang.
Perang inilah yang menetukan mana yang lebih kuat, kebenaran atau kebatilan. Perang ini yang akan menetukan siapa yang akan memegang dunia. Karena perang ini menentukan kualitas suatu pemikiran yang bisa menarik kuantitas.
Kita, sebagai pengikut kebenaran sudah tahu siapa pemenangnya. Karena kita memiliki gambaran akhir zaman yang jelas. Hanya saja sekarang masalahnya adalah kita akan berada di pihak mana? Tidak ada yang tahu apa yang akan kita lakukan ketika besok. Apa yang akan kita lakukan ketika musuh menggoda kita dengan iming-iming teknologi, kekayaan, dan kekuasaan. Dan mumpung anda sadar akan ancaman musuh, bantulah ideologi ini. Bantu dengan cara mengikuti larangan-larang dari pejabat-pejabat agama. Lebih banyak mengkaji kebenaran. Dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lepaskan label budaya barat dari tubuh kalian. Lalu berdoalah agar Allah menjauhi kita dari godaan para musuh. Amieen.[m.b.a]
Diubah oleh arabngakus 07-12-2012 01:17
0
1.2K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan