Diego Mendieta Meninggal, Manajer Persis Tak Mau Disalahkan
TS
peter0203
Diego Mendieta Meninggal, Manajer Persis Tak Mau Disalahkan
Diego Mendieta Meninggal, Manajer Persis Tak Mau Disalahkan
Quote:
TRIBUNNEWS.COM – Setelah sempat menginap di RSUD Rd Moewardi, jenazah mantan striker Persis Solo PT Liga Indonesia Diego Mendieta akhirnya dipulangkan ke nagara asalnya Paraguay. Pemulangan itu juga diikuti oleh pihak klub yang langsung membayarkan sisa gaji Diego yang selama ini belum dibayarkan.
Manajer Persis Solo PT LI, Totok Supriyanto, tampak dalam kerumunan para pelayat yang menjenguk Diego sebelum dipulangkan ke Paraguay. Mengenakan batik coklat, pria yang juga seorang PNS di Pemkot Solo ini langsung menunjukan selembar kertas yang ternyata adalah sebuah bukti transfer uang. “Gaji Diego yang selama ini belum terbayar sudah kami lunasi semua. Kami kirimkan langsung ke rekening pribadi istrinya di Paraguay,” katanya.
Jumlah uang yang ditranfer tersebut adalah senilai Rp 131 juta. Menurut Totok jumlah itu terdiri dari gaji Diego selama empat bulan yang belum dibayar dimana per bulannya senilai Rp 21 juta. Lalu kekurangan kekurang uang muka kontrak Diego senilai Rp 47 juta (30 persen dari uang muka). “Kami juga memberikan uang untuk ongkos kepulangan Diego sebesar Rp 50 juta,” katanya.
Totok tak mau klubnya disalahkan terkait kematian salah satu pemainnya tersebut. Sebab, saat mengarungi kompetisi tahun lalu Persis memang mengalami kesulitan finansial. Kondisi ini memaksa sejumlah pemain harus telat menerima gaji. “Ini jelas jadi pelajaran untuk sepak bola indonesia. Adanya kendala gaji, dampaknya bisa seperti ini. Harus menjadi cambuk bagi PSSI,” ujar Totok.
gini ya klubnya, mati dulu baru di pulangkan dan baru akan di bayar gajinya..
ga mau di salahkan ya, jangan cari pemain yang bisa di gaji tinggi
kalo ga mampu bayar gaji ya jangan ambil pemain luar donk..
DM itu juga manusia yang harus hidup dengan layak..
Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Dunia siap Lapor FIFA
Quote:
Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Dunia (FIFPro) berencana melapor ke FIFA tentang kasus pesepak bola asal Paraguay Diego Medieta yang meninggal dunia di Solo.
Dalam situsnya, FIFPro menyatakan terkejut atas kematian Diego Mendieta dan menyerukan kepada PSSI untuk mengatasi salah urus di berbagai klub sepak bola di Indonesia.
Asosiasi itu sekarang menunggu semua dokumen terkait kematian pemain sepak bola asal Uruguay itu.
"Begitu kita menerima dokumen, maka kita akan membawa kasus menyedihkan ini ke FIFA," kata Sekjen FIFPro Divisi Asia.
PSSI selaku organisasi induk sepak bola di Indonesia menilai kasus ini semestinya bisa dihindari jika semua klub mengikuti peraturan yang telah di keluarkan PSSI terkait pemenuhan hak dan kewajiban klub terhadap pemain.
Saleh Mukadar, Sekjen PSSI urusan kompetisi menyalahkan perpecahan di tubuh PSSI sebagai sumber utama permasalahan.
"Sudah kita bikin regulasi itu tapi ketika terjadi gesekan antara ISL dan PTLI, kebijakan itu berantakan kalau kita ikuti kebijakan itu, seluruh pemain akan lari ke sana dan tidak aka nada yang bermain di IPL sehingga kebijakan itu dibatalkan," kata Saleh Rabu (05/12) kepada BBC Indonesia.
"Nah, kalau FIFA dan AFC bisa tegas dan kita tunduk peraturan yang ketat itu, saya yakin tidak akan terjadi lagi pemain tidak dibayar gajinya."
Perpecahan di PSSI ini berujung pada dualisme liga yang saat ini berkompetisi di Indonesia. Dibawah naungan PSSI ada Liga Prima, sementara Liga Super Indonesia dikelola oleh PT Liga Indonesia.
Dalam catatan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia, APPI, ada 21 klub di dua kompetisi berbeda yang menunggak gaji pemain.
pengelola sepakbola negri ini ibarat kerbau yang di cambuk baru mau kerja, di cambuk dulu baru sadar..
cari kambing hitam, nunjuk sana sini..
malu sama negara lain, masa tunggu peraturan ketat baru bisa menaati aturan..
gini ya sikap pemerintah??
kalah tuh ama anak sd.. ada peraturan pasti di taati..