- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Lebih Pantas dibanggakan,silahkan masuk gan!
TS
micko41107
Ini Lebih Pantas dibanggakan,silahkan masuk gan!
Quote:
Di saat hebohnya kasus meninggalnya Diego Mendieta akibat carut marutnya persempak bolaan Indonesia ternyata terselip kebanggan yang justru lahir dari orang-orang dianggap sebelah mata gan
Quote:
ini repost gan karna udah ada yg pernah bikin trit tentang ini
Quote:
Jakarta - Sudah dua kali Indonesia mengikuti turnamen street soccer bertajuk Homeless World Cup. Rumah Cemara selaku koordinator merasa bangga pada pencapaian "Anak Tiri Garuda" itu.
Pada HWC tahun ini yang digelar di Mexico City, Meksiko, 6-14 Oktober, Indonesia berhasil menembus babak semifinal sebelum dihentikan tuan rumah. Bonsu Hasibuan dkk. finis di tempat keempat setelah kalah 2-6 dari Brasil di pertandingan perebutan 3-4.
Tahun lalu Indonesia juga mengikuti turnamen ini, dan menduduki peringkat keenam, serta mendapatkan dua penghargaan khusus sebagai Best Newcomer dan Best Player atas nama Ginan Koesmayadi.
Ini adalah kali kedua Rumah Cemara menjadi koordinator tim Indonesia di ajang tersebut. LSM sosial yang bermarkas di Bandung itu mendapat undangan untuk HWC 2010 di Rio de Janeiro, tapi tidak bisa memberangkatkan tim karena tidak ada dana.
Mobilisasi Sumberdaya Rumah Cemara, Yudi Wahyudi, mereka merasa bangga dengan pencapaian tim "Merah Putih" di Mexico City. Salah satu alasannya, di balik kesulitan finansial dan sederet masalah lain yang menerpa persiapan tim, kerja keras mereka akhirnya membuahkan hasil.
"Mereka bisa berangkat (ke Meksiko) saja sudah kami anggap juara, apalagi bisa sampai peringkat keempat," tutur Yudi atau yang biasa dipanggil Uday, saat dihubungi detiksport via telepon, Senin (15/10/2012).
"Masalah dana jadi kendala terbesar, terlebih pemerintah sepertinya tidak menunjukkan ketertarikan dengan kegiatan kami. Padahal ini jelas prestasi, lawan Indonesia di sana 54 negara. Tahun lalu kami peringkat enam, sekarang empat," sambungnya.
Misi Rumah Cemara selanjutnya adalah menyukseskan penyelenggaraan League of Change, sebuah turnamen street soccer yang melibatkan delapan organisasi HIV/AIDS dari delapan kota besar di Jawa, Bali, dan NTB.
Terlepas dari itu semua, Uday dan teman-temannya di Rumah Cemara berharap satu hal di balik keberhasilan Indonesia di Homeless World Cup. Apa itu?
"Supaya mereka (para penderita AIDS, pencandu narkoba, atau anak-anak jalanan) dapat diberi kesempatan untuk menunjukkan hal positif, yang dapat mengubah paradigma masyarakat."
[URL="http://sport.detik..com/sepakbola/read/2012/10/15/163731/2063083/73/rumah-cemara-bangga-pada-tim-indonesia-di-hwc-2012"]sumber[/URL]
Quote:
JAKARTA, (PRLM).- Kalungan rangkaian bunga merah putih menyambut kedatangan tim Homeless World Cup Indonesia yang tiba seusai berlaga di Mexico City, sesampainya di Bandara Intenasional Soekarno Hatta, Rabu (17/10) malam. Rombongan dijemput Ginan Koesmayadi beserta tim Rumah Cemara dan dua stasiun televisi swasta nasional.
Perjalanan selama 16 jam dari Amsterdam dengan transit di Kuala Lumpur membuat tim kelelahan. Namun kerinduan pulang ke Indonesia dan bertemu keluarga membuat semangat yang cukup tinggi, terlebih saat bertemu rekan-rekan yang menjemputnya. Keluar dari pintu gedung bandara, lagu “Garuda di Dadaku” yang dinyanyikan rekan-rekannya dari Rumah Cemara membahana. Satu stasiun televisi nasional bahkan langsung melakukan wawancara khusus di pelataran bandara.
Ginan Koesmayadi yang menyambut kedatangan tim menyatakan kebanggaannya akan prestasi tim Homeless World Cup 2012 . Meski dibelit masalah pendanaan saat keberangkatan menuju Meksiko, prestasi yang mereka perlihatkan semoga bisa membuka mata pemerintah Indonesia. “Saya berharap tahun depan pemerintah bisa lebih memperhatikan ajang ini karena menjadi agenda resmi UEFA dan membawa nama bangsa,” ujar pemain terbaik Homeless World Cup 2011 itu di bandara.
Ditambahkannya, pencapaian terbesar dari mengikuti ajang ini adalah perjalanan berikutnya, bagaimana para pemain ini bisa memberikan inspirasi bagi daerah tempat tinggalnya masing-masing. Meksiko, lanjut Ginan, merupakan awal bagi para pemain untuk berubah menjadi lebih baik.
“Jangan jadikan stigma menjadi penghalang untuk terus berkaya dan berprestasi. Perjalanan terberat adalah langkah berikutnya dimana setiap hari kita mengalaminya. Intinya adalah bagaimana kita bisa mengisi hari ini sebaik-baiknya karena masa lalu adalah sejarah, dan masa depan adalah misteri, “ tutur Ginan.
Ajang Homeless World Cup yang telah berlangsung selama 10 tahun ini untuk kedus kalinya diikuti Indonesia. Tim merah putih pertama uang berlaga di Paris Prancis tahun 2011, merebut posisi keenam dan pemain terbaik melalui Ginan Koesmayadi. Sedangkan tim 2012 Meksiko, merebut posisi keempat plus gelar pelatih terbaik dan penghargaan peliut wasit.
Tim Indonesia yang dibentuk Rumah Cemara ini terdiri dari 4 orang ODHA dan 4 orang dengan keterbatasan/miskin kota. Homeless World Cup merupakan turnamen sepak bola bagi warga yang memiliki keterbatasan ekonomi, ODHA, mantan pecandu, juga isu-isu marjinal lainnya.
Suherman (22) penjaga gawang asal Bandung yang sehari-harinya membantu orangtua untuk proyek-proyek bangunan menyatakan niatnya untuk terus berprestasi di bidang sepakbola. “Saya sih inginnya bisa bergabung dengan Persib,” ujar penerima penghargaan peluit wasit itu mantap.
sumber
website rumah cemara
Menurut ane ini sangat membanggakan,bagaimana menurut agan yg laen?
Diubah oleh micko41107 06-12-2012 09:41
0
1.7K
Kutip
3
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan