TS
shokheh212
Pesawat Tempur di Lanud Iswahyudi Sudah Tua Semua
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Komandan Pangkalan Udara Iswahyudi Marsekal Pertama TNI M Syaugi mengakui, umur pesawat tempur di markasnya sudah berumur alias tua.
"Sejumlah pesawat tempur di Lanud berusia tua," ujar Syaugi dalam pemaparannya di Mako Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur, Rabu (5/12/2012).
Pesawat tempur yang dimaksud Syaugi adalah pesawat tempur Hawk MK-53 dari tahun 1977, F-5 dari tahun 1980, dan pesawat tempur F-16 dari tahun 1989.
Meski umur pesawat-pesawat tempur itu sudah tua, Syaugi menjelaskan bahwa pesawat tempur tidak seperti kendaraan lain, Karena, umur pesawat tempur didasarkan pada jam terbang.
"Walaupun usianya sudah cukup tua, namun jam terbangnya masih ada, maka masih layak pakai. Misalnya, F-16 jam terbangnya 8.000 jam. Lewat dari itu, maka sudah tidak bisa terbang " tutur Syaugi.
Namun, Syaugi mengungkapkan, pihaknya senantiasa maksimal dalam menjaga kedaulatan NKRI, khususnya menjaga kedaulatan di udara.
Karena itu, ia berharap industri pertahanan dalam negeri bisa memproduksi pesawat tempur, karena selama ini Indonesia sangat tergantung pada alutsista luar negeri.
"Saya berharap Komisi I DPR juga dapat menyetujui anggaran alutsista TNI, agar kita bisa mencapai kemampuan pokok minimum (Minimum Esensial Force/MEF) pada 2025 nanti," harap Syaugi. (*)
Sumber : http://www.tribunnews.com/
wah..wah klo gini keadaannya sangat urgent ni pengadaan pesawat tempur2 baru drpd ntar jatuh 1 per satu saat latihan....
"Sejumlah pesawat tempur di Lanud berusia tua," ujar Syaugi dalam pemaparannya di Mako Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur, Rabu (5/12/2012).
Pesawat tempur yang dimaksud Syaugi adalah pesawat tempur Hawk MK-53 dari tahun 1977, F-5 dari tahun 1980, dan pesawat tempur F-16 dari tahun 1989.
Meski umur pesawat-pesawat tempur itu sudah tua, Syaugi menjelaskan bahwa pesawat tempur tidak seperti kendaraan lain, Karena, umur pesawat tempur didasarkan pada jam terbang.
"Walaupun usianya sudah cukup tua, namun jam terbangnya masih ada, maka masih layak pakai. Misalnya, F-16 jam terbangnya 8.000 jam. Lewat dari itu, maka sudah tidak bisa terbang " tutur Syaugi.
Namun, Syaugi mengungkapkan, pihaknya senantiasa maksimal dalam menjaga kedaulatan NKRI, khususnya menjaga kedaulatan di udara.
Karena itu, ia berharap industri pertahanan dalam negeri bisa memproduksi pesawat tempur, karena selama ini Indonesia sangat tergantung pada alutsista luar negeri.
"Saya berharap Komisi I DPR juga dapat menyetujui anggaran alutsista TNI, agar kita bisa mencapai kemampuan pokok minimum (Minimum Esensial Force/MEF) pada 2025 nanti," harap Syaugi. (*)
Sumber : http://www.tribunnews.com/
wah..wah klo gini keadaannya sangat urgent ni pengadaan pesawat tempur2 baru drpd ntar jatuh 1 per satu saat latihan....
0
2.8K
5
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan