Dengan alasan menjaga bisnis kartu kredit perbankan tetap berada dalam koridor aman, Bank Indonesia merilis aturan maksimum bunga kartu kredit yang dibebankan sebesar 2,95 persen untuk pembelanjaan dan tarik tunai.

Perusahan pelat merah, Bank Negara Indonesia (BNI) mengaku aturan tersebut tidak akan berdampak terlalu besar terhadap kinerja bisnis kartu kredit BNI.

"Kita tidak terlalu kena dampak karena bunga kita sudah 2,95 persen, tapi itu yang klasik. Paling kita kita tingkatkan volume transaksi," kata Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Kamis (6/12).

Darmadi mengatakan hanya kartu kredit dengan seri platinum yang akan terpengaruh. Namun karena porsinya tidak besar, maka pengaruhnya tidak signifikan. "Kita tidak banyak, cuma 25 persen porsinya," ungkap Darmadi.

BNI mengklaim telah mematok bunga kartu kredit untuk seri klasik sebesar 2,95 persen baik untuk pembelanjaan maupun tarik tunai. Sedangkan untuk seri titanium dan platinum, perseroan mematok bunga 3,25 persen untuk pembelanjaan dan 4 persen untuk tarik tunai.

http://www.merdeka.com/uang/bunga-ka...u-masalah.html

semoga bs diikuti bank2 yg lain
Sekali lagi Kartu kredit bukan alat utang, tapi alat pembayaran (jd kalo bayar tepat waktu&sesuai; tagihan y g mungkin kena bunga). Jd jgn anti dulu sm yg namanya kartu kredit