

TS
eCIPUTRA.com
Menakertrans Beri Penghargaan 14 UMKM Berkualitas
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar memberi penghargaan Kualitas dan Produktivitas "Paramakarya" kepada 14 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yaitu tujuh penghargaan kepada perusahaan kecil dan tujuh perusahaan menengah terbaik.
Pemberian penghargaan adalah sebagai upaya lebih memasyarakatkan konsep kualitas dan produktivitas sekaligus memberikan pengakuan kepada perusahaan yang telah berhasil menerapkan konsep kualitas dan produktivitas dengan baik.
"Perusahaan ini perlu ditonjolkan, karena mereka diharapkan dapat menjadi panutan di dalam penerapan konsep tersebut bagi perusahaan-perusahaan lain," kata Muhaimin ketika memberikan penghargaan di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta, Senin.
Ke tujuh Perusahaan Kecil yang mendapatkan penghargaan untuk 2012 yakni CV. Sispra Jaya Logam (Suku Cadang) dari Provinsi Riau; Baruasa (Kue) dari Provinsi Sulawesi Tenggara; Limbah Jaya Mambiri (Industri tekstil) dari Provinsi Lampung; GM. ART (Industri kerajinan dari bahan kelapa) dari Provinsi Sulawesi Utara; Salama Nusantara (Industri obat) dari Provinsi DI Yogyakarta; Batik Hafsah (Bahan baju dan kain sarung) dari Provinsi Jambi dan Surya Indigo (Kain selendang) dari Provinsi Bali.
Sedangkan untuk kategori Perusahaan Menengah yang mendapatkan penghargaan adalah Zainal Songket (Kerajinan Songket) dari Provinsi Sumatera Selatan; CV. Mubarok Food (Makanan jenang, dodol) dari Provinsi Jawa Tengah; PT. Lestari Dini Unggul (Garmen) dari Provinsi DKI Jakarta dan CV. Kajeye Food (lndustri makanan) dari Provinsi Jawa Timur.
Selain itu juga La Mentique by Pasha (Industri batik) dari Provinsi Bengkulu; CV. Srikandi (Bordir) dari Provinsi Sumatera Utara dan Borneo Lentera Prima (Industri keramik) dari Provinsi Kalimantan Barat.
Muhaimin mengatakan peningkatan produktivitas dan daya saing merupakan upaya yang perlu dilakukan secara terus-menerus, baik di tingkat pusat maupun daerah pada skala makro rnaupun skala mikro.
"Upaya-upaya tersebut perlu terus digali dan dikembangkan, baik yang terkait dengan perbaikan sistem birokrasi, manajemen, pengembangan rekayasa, inovasi teknologi, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan kewirausahaan dan budaya produktif," paparnya.
Selain peningkatan produktivitas, Muhaimin menambahkan bahwa dalam menghadapi persaingan global, setiap negara yang ingin menang harus memiliki kemampuan menciptakan nilai tambah yang merupakan keunggulan kompetitif di mana kemampuan menciptakan nilai tambah sangat dipengaruhi efisiensi, efektifitas dan peningkatan kualitas.
"Di samping itu juga menuntut dilakukannya inovasi dan kreatifitas yang terus-menerus di segala bidang pembagunan ekonomi," ujarnya.
Bekerja berkualitas dan produktif akan menjadi persyaratan yang perlu dipenuhi oleh dunia usaha agar ia dapat tetap kompetitif dan berkembang dengan langgeng.
Menggalakkan pengelolaan kualitas dan produktivitas perlu dijadikan suatu upaya nasional yang menjangkau semua kegiatan produktif di seluruh Indonesia.
Dewasa ini sudah ada banyak perusahaan yang sadar akan makna dan menerapkan prinsip-prinsip produktivitas dan peningkatan kualitas karya serta kerja produktif dengan baik, kata Muhaimin.
Untuk meningkatkan produktivitas, pemerintah mencanangkan Gerakan Produktivitas Nasional yang diartikan sebagai upaya seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan produktivitas nasional secara terencana, menyeluruh, terkoordinasi, berkesinambungan, dan terpadu, untuk memberikan kontribusi dalam rangka memperkuat struktur perekonomian.
"Melalui Gerakan Produktivitas Nasional ini diharapkan dapat dicapai peningkatan pertumbuhan, kesejahteraan dan daya saing bangsa, sehingga pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan serendah mungkin," katanya.
Selain itu, dalam upaya memasyarakatan Gerakan Produktivitas Nasional di Indonesia, juga ditetapkan bulan November sebagai Bulan Mutu dan Produktivitas (BMP) yang pertama kali disampaikan pemerintah melalui Pidato Kenegaraan Presiden pada 16 Agustus 1986.
BMP merupakan sarana Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional di berbagai aspek kehidupan dengan melibatkan Instansi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa.
Selain penghargaan kualitas dan produktivitas "Paramakarya" juga diberikan penghargaan "Siddhakarya" yang diartikan sebagai Karya Prima atau merupakan penghargaan kualitas dan produktivitas tertinggi di tingkat provinsi dan diserahkan oleh Gubernur di tingkat Provinsi.
http://eciputra.com/berita-1859-mena...rkualitas.html
Pemberian penghargaan adalah sebagai upaya lebih memasyarakatkan konsep kualitas dan produktivitas sekaligus memberikan pengakuan kepada perusahaan yang telah berhasil menerapkan konsep kualitas dan produktivitas dengan baik.
"Perusahaan ini perlu ditonjolkan, karena mereka diharapkan dapat menjadi panutan di dalam penerapan konsep tersebut bagi perusahaan-perusahaan lain," kata Muhaimin ketika memberikan penghargaan di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta, Senin.
Ke tujuh Perusahaan Kecil yang mendapatkan penghargaan untuk 2012 yakni CV. Sispra Jaya Logam (Suku Cadang) dari Provinsi Riau; Baruasa (Kue) dari Provinsi Sulawesi Tenggara; Limbah Jaya Mambiri (Industri tekstil) dari Provinsi Lampung; GM. ART (Industri kerajinan dari bahan kelapa) dari Provinsi Sulawesi Utara; Salama Nusantara (Industri obat) dari Provinsi DI Yogyakarta; Batik Hafsah (Bahan baju dan kain sarung) dari Provinsi Jambi dan Surya Indigo (Kain selendang) dari Provinsi Bali.
Sedangkan untuk kategori Perusahaan Menengah yang mendapatkan penghargaan adalah Zainal Songket (Kerajinan Songket) dari Provinsi Sumatera Selatan; CV. Mubarok Food (Makanan jenang, dodol) dari Provinsi Jawa Tengah; PT. Lestari Dini Unggul (Garmen) dari Provinsi DKI Jakarta dan CV. Kajeye Food (lndustri makanan) dari Provinsi Jawa Timur.
Selain itu juga La Mentique by Pasha (Industri batik) dari Provinsi Bengkulu; CV. Srikandi (Bordir) dari Provinsi Sumatera Utara dan Borneo Lentera Prima (Industri keramik) dari Provinsi Kalimantan Barat.
Muhaimin mengatakan peningkatan produktivitas dan daya saing merupakan upaya yang perlu dilakukan secara terus-menerus, baik di tingkat pusat maupun daerah pada skala makro rnaupun skala mikro.
"Upaya-upaya tersebut perlu terus digali dan dikembangkan, baik yang terkait dengan perbaikan sistem birokrasi, manajemen, pengembangan rekayasa, inovasi teknologi, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan kewirausahaan dan budaya produktif," paparnya.
Selain peningkatan produktivitas, Muhaimin menambahkan bahwa dalam menghadapi persaingan global, setiap negara yang ingin menang harus memiliki kemampuan menciptakan nilai tambah yang merupakan keunggulan kompetitif di mana kemampuan menciptakan nilai tambah sangat dipengaruhi efisiensi, efektifitas dan peningkatan kualitas.
"Di samping itu juga menuntut dilakukannya inovasi dan kreatifitas yang terus-menerus di segala bidang pembagunan ekonomi," ujarnya.
Bekerja berkualitas dan produktif akan menjadi persyaratan yang perlu dipenuhi oleh dunia usaha agar ia dapat tetap kompetitif dan berkembang dengan langgeng.
Menggalakkan pengelolaan kualitas dan produktivitas perlu dijadikan suatu upaya nasional yang menjangkau semua kegiatan produktif di seluruh Indonesia.
Dewasa ini sudah ada banyak perusahaan yang sadar akan makna dan menerapkan prinsip-prinsip produktivitas dan peningkatan kualitas karya serta kerja produktif dengan baik, kata Muhaimin.
Untuk meningkatkan produktivitas, pemerintah mencanangkan Gerakan Produktivitas Nasional yang diartikan sebagai upaya seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan produktivitas nasional secara terencana, menyeluruh, terkoordinasi, berkesinambungan, dan terpadu, untuk memberikan kontribusi dalam rangka memperkuat struktur perekonomian.
"Melalui Gerakan Produktivitas Nasional ini diharapkan dapat dicapai peningkatan pertumbuhan, kesejahteraan dan daya saing bangsa, sehingga pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan serendah mungkin," katanya.
Selain itu, dalam upaya memasyarakatan Gerakan Produktivitas Nasional di Indonesia, juga ditetapkan bulan November sebagai Bulan Mutu dan Produktivitas (BMP) yang pertama kali disampaikan pemerintah melalui Pidato Kenegaraan Presiden pada 16 Agustus 1986.
BMP merupakan sarana Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional di berbagai aspek kehidupan dengan melibatkan Instansi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa.
Selain penghargaan kualitas dan produktivitas "Paramakarya" juga diberikan penghargaan "Siddhakarya" yang diartikan sebagai Karya Prima atau merupakan penghargaan kualitas dan produktivitas tertinggi di tingkat provinsi dan diserahkan oleh Gubernur di tingkat Provinsi.
http://eciputra.com/berita-1859-mena...rkualitas.html
0
791
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan