Kaskus

News

eCiputraAvatar border
TS
eCiputra
Jonathan Tahir, Rintis Bisnis TV Berbayar
Jonathan Tahir, Rintis Bisnis TV Berbayar

Tampaknya pepatah "like father like son" tidak berlaku bagi putra mahkota bos Mayapada Group, Jonathan Tahir. Bila sang ayah sukses mengibarkan bisnis Bank Mayapada, Topas Multifinence hingga group properti seperti Mayapada Tower termasuk bisnis penerbangan Mayapada Crystal, namun Jonathan memilih untuk memulai bisnis di bidang yang sama sekali dijauhi oleh sang ayah, Dato' Sri Tahir. Bisnis tersebut adalah bisnis televisi berbayar Topas TV.

PT Karya Kreatif Bersama atau lebih populer dengan sebutan Topas TV didirikan Jonathan karena melihat pasarnya yang prospektif walaupun persaingan industri televisi berbayar sangat ketat di Indonesia. "Saya melihat penetrasi pasarnya masih kurang dari 5 % jadi cukup potensial," katanya.

Agar tidak bertarung terbuka dengan pemain lain, Topas TV memilih untuk menyasar segmen menengah ke bawah. Sasarannya adalah keluarga yang berpenghasilan antara Rp 1,5 juta sampai 3 juta per bulan. MEski demikian, Topas TV juga menawarkan beberapa paket untuk segmen premium.

Jonathan mengakui sudah mempersiapkan riset selama setahun sebelum akhirnya nyemplung ke bisnis televisi berbayar tersebut. Ia bahkan sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menggaet pelanggannya sambil membaca persaingan di bisnis tersebut.

Guna bersaing di pasaran, Jonathan mengakui menyiapkan dana tidak kurang dari Rp 500 miliar. Dana itu digunakan untuk sewa satelit, decoder, server, program pemasaran, dan infrastruktur lainnya.

Meski belum menjangkau seluruh Indonesia, Topas TV sudah bisa dinikmati di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali termasuk Jakarta. Rencananya dalam waktu dekat ini Topas akan menyasar daerah di luar Jakarta.

Jonathan optimistis Topas TV akan diterima pemirsa sebab Topas TV memiliki tujuh inhouse program seperti: Sine Film, My Movie, Bin Fen, Animation, My Beat, Hidayah, dan Arus Hayat. Saat ini kami mempunyai 64 channel di mana 50% di antaranya adalah konten lokal.

"Dari riset yang kami lakukan, orang Indonesia memiliki kecenderungan menonton tayangan tertentu saja. Inhouse program dibuat agar penonton mendapat tayangan yang baru, fresh dan berbeda," katanya.

Nah, sebagai pemain baru, Jonathan mengaku tidak memasang tarif yang tinggi. Yang jelas untuk awalnya dulu, Topas TV bisa menjangkau seluruh Indonesia, dengan gambar yang jernih serta kualitas suara digital yang jernih.

Hingga akhir tahun, Topas TV menargetkan bisa meraup 70 ribu pelanggan dan diharapkan investasi yang ditanam tersebut bisa kembali dalam jangka waktu lima tahun. (asm)

http://eciputra.com/berita-1880-jona...berbayar-.html
0
1.1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan