cendolmachineAvatar border
TS
cendolmachine
Plagiat kopi luwak demi kepentingan bisnis



VIVAnews- Pesona kopi luwak, kopi asli Indonesia, mulai menular di dunia. Berbagai negara berlomba untuk meniru petani kopi Indonesia guna membuat kopi termahal di dunia, salah satunya adalah Peru.

Jose Jorge Durand adalah salah satu petani kopi asal Peru yang meniru pembuatan kopi luwak Indonesia. Tiga puluh tahun lalu, Durand mengungsi dari rumahnya menuju pegunungan Andes, akibat perang yang melanda Peru. Dalam persembunyiannya, ia menanam kopi.

Perang berakhir, Durand balik ke rumahnya dan mendirikan Chanchamayo Highland Coffee. Durand kembali menanam kopi, namun kali ini Durand meniru teknik langka petani kopi Indonesia yang memanfaatkan pencernaan luwak untuk melepas rasa pahit kopi dari biji kopi.

Perusahaan Durand tercatat sebagai perusahaan kedua di Peru yang menjual kopi luwak. Dibantu oleh 60 luwak yang ia pelihara, Durand menghasilkan sekitar 449 kilogram kopi Luwak.

Durand menjual kopi luwaknya dengan harga US$16 per kilogram kepada para distributor. Lalu, dijual kembali oleh para distributor dengan harga mencapai US$112 per kilogram.

Padahal, harga secangkir kopi luwak berkisar US$20-65 per cangkir. Dalam laman Amazon.com, kopi luwak dijual dengan harga US$18-526 per kilogram.

"Dalam keadaan krisis finansial saat ini, orang kaya menjadi lebih kaya dan tidak tahu bagaimana caranya membuang uang, membeli kopi luwak adalah salah satu pilihan," katanya seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa 4 Desember 2012.

Selain Durand, perusahaan Peru lainnya yang memproduksi kopi luwak adalah The Cecovasa Collective, yang telah lebih dulu mengekspor kopi luwak selama empat tahun. Manajer Pemasaraan Cecovasa Collective, Miguel Paz, mengatakan, pertama kali mengenal kopi luwak saat konferensi kopi di Jenewa 2008.


Sepulang dari Jenewa, Miguel langsung mengusulkan kepada manajemen untuk mulai memproduksi kopi termahal di dunia ini. Idenya disetujui dan saat ini perusahaannya mengekspor 100 kilogram kopi luwak ke Jepang dan Inggris.

Menurut Miguel, ekspor tersebut masih dalam jumlah yang kecil, namun menawarkan keuntungan yang besar, karena satu kilogram kopi luwak dibanderol dengan harga US$30. Sebagai gambaran, harga kopi arabika asal Indonesia rata-rata dijual dengan harga US$5-8 per kilogram.

"Saya selalu membuat lelucon, orang Indonesia bisa menjual kotoran hewan sebagai kopi termahal di dunia dan, hei, kami juga bisa melakukannya," katanya.

sumber
0
2.1K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan