- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Habiskan 96 Milyar, Restorasi Ciliwung Libatkan Korea Selatan


TS
GuruRumah
Habiskan 96 Milyar, Restorasi Ciliwung Libatkan Korea Selatan
Sumber : http://www.rumah.com/berita-properti
Proyek restorasi Sungai Ciliwung, yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahamanan (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Korea, mulai dilakukan. Proyek ini merupakan kerjasama pertama antara kedua negara di bidang lingkungan hidup.
MoU ditandatangani oleh Balthasar Kambuaya, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan You Young Sook, Menteri Lingkungan Hidup Republik Korea. Balthasar mengatakan, Sungai Ciliwung sudah beralih fungsi hanya menjadi tempat pembuangan sampah sejak 1960-an. Hal ini ditengarai menjadi salah satu penyebab bencana banjir yang kerap melanda Ibu Kota.
“Ini menjadi titik awal penyelamatan Sungai Ciliwung agar lebih bermanfaat bagi masyarakat dan daerah yang dilaluinya, serta diharapkan dapat mengembalikan fungsi sungai sebagai sistem pengendali banjir, sistem ekologi, sarana edukasi, sosial, dan budaya,” kata Balthasar dalam acara penandatanganan MoU Restorasi Sungai Ciliwung di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, hari ini (3/12).
Secara garis besar, kegiatan percontohan restorasi Sungai Ciliwung di kawasan Masjid Istiqlal ini meliputi pembangunan fasilitas pengolahan limbah domestik, pembangunan pusat pendidikan dan penyediaan fasilitas ramah lingkungan.
“Kami siap berbagi pengalaman dan teknologi yang kami miliki dalam merestorasi Sungai Han di Korea untuk diaplikasikan di Sungai Ciliwung. Kami yakin wajah sungai di lokasi ini akan berbeda dalam tiga tahun ke depan,” kata You Young Sook pada kesempatan yang sama.
Proyek yang rencananya akan dikerjakan dalam waktu 36 bulan tersebut memakan biaya hingga Rp96,4 miliar. Sebanyak Rp10 miliar berasal dari anggaran Kementerian Lingkungan Hidup, sedangkan sisanya sebanyak USD9 juta yang setara Rp86,4 miliar, merupakan hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup Korea.
SUMBER
Proyek restorasi Sungai Ciliwung, yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahamanan (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Korea, mulai dilakukan. Proyek ini merupakan kerjasama pertama antara kedua negara di bidang lingkungan hidup.
MoU ditandatangani oleh Balthasar Kambuaya, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan You Young Sook, Menteri Lingkungan Hidup Republik Korea. Balthasar mengatakan, Sungai Ciliwung sudah beralih fungsi hanya menjadi tempat pembuangan sampah sejak 1960-an. Hal ini ditengarai menjadi salah satu penyebab bencana banjir yang kerap melanda Ibu Kota.
“Ini menjadi titik awal penyelamatan Sungai Ciliwung agar lebih bermanfaat bagi masyarakat dan daerah yang dilaluinya, serta diharapkan dapat mengembalikan fungsi sungai sebagai sistem pengendali banjir, sistem ekologi, sarana edukasi, sosial, dan budaya,” kata Balthasar dalam acara penandatanganan MoU Restorasi Sungai Ciliwung di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, hari ini (3/12).
Secara garis besar, kegiatan percontohan restorasi Sungai Ciliwung di kawasan Masjid Istiqlal ini meliputi pembangunan fasilitas pengolahan limbah domestik, pembangunan pusat pendidikan dan penyediaan fasilitas ramah lingkungan.
“Kami siap berbagi pengalaman dan teknologi yang kami miliki dalam merestorasi Sungai Han di Korea untuk diaplikasikan di Sungai Ciliwung. Kami yakin wajah sungai di lokasi ini akan berbeda dalam tiga tahun ke depan,” kata You Young Sook pada kesempatan yang sama.
Proyek yang rencananya akan dikerjakan dalam waktu 36 bulan tersebut memakan biaya hingga Rp96,4 miliar. Sebanyak Rp10 miliar berasal dari anggaran Kementerian Lingkungan Hidup, sedangkan sisanya sebanyak USD9 juta yang setara Rp86,4 miliar, merupakan hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup Korea.
SUMBER
0
1.1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan