- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Memalukan...! Gaji Tidak Dibayar, Pemain PERSIS Asal Paraguay Meninggal di RS


TS
ito2
Memalukan...! Gaji Tidak Dibayar, Pemain PERSIS Asal Paraguay Meninggal di RS
Quote:
Solo- Diego Mendieta, eks striker Persis Solo versi PT LI, meninggal karena sakit. Di masa-masa akhirnya Mendeita mengalami kesulitan ekonomi dan mengaku lebih dari Rp 100 juta gajinya belum dibayar. Dia sempat dirawat di tiga rumah sakit di Solo dengan biaya sendiri dan donasi para penggemar bola.
Mendieta meninggal, Senin (3/12/2012) sekitar pukul 23.30 WIB di Rumah Sakit dr Moewardi Solo. Pemain bola berusia 32 tahun tersebut dalam beberapa hari terakhir dirawat di rumah sakit milik pemerintah tersebut dengan dugaan kena penyakit typhus. Kondisinya semakin memburuk pada Senin malam hingga meninggal di ruang ICU.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Mendieta masih berada di ruang jenazah RS dr Moewardi. SejumlAh rekan sesama pemain bola baik pemain lokal maupun yang sama-sama berasal dari Paraguay terlihat menunggu di ruang jenazah. Namun para mantan pengurus Persis baik dari versi PT LI maupun versi LPIS tidak terlihat di rumah sakit.
Dalam dua bulan Mendeita didera sakit. Awal November lalu dia dirawat selama sepekan di RS Islam Yarsis Solo dengan diagnosa terkena typhus. Karena kesulitan biaya dia kemudian pulang ke kamar kos-nya di Kalitan, Solo. Namun karena penyakitnya tak kunjung sembuh, dia kemudian dirawat lagi selama lima hari di RS PKU Muhammadiyah Solo.
Akhir bulan November kondisi Mendeita kembali memburuk dan kemudian dilarikan ke RS dr Moewardi hingga akhirnya dia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit tersebut.
Di masa akhir karirnya di sepak bola, Mendeita mengalami kesulitan ekonomi. Dia mengklaim lebih dari Rp 100 juta gajinya belum dibayar oleh Persis PT LI. Padahal saat ini kepengurusan Persis baik yang PT LI maupun yang LPIS telah dibubarkan. Karena kesulitan ekonomi itu, dia bahkan sempat mengaku belum membayar sewa kamar kos selama delapan bulan terakhir.
Mendieta meninggal, Senin (3/12/2012) sekitar pukul 23.30 WIB di Rumah Sakit dr Moewardi Solo. Pemain bola berusia 32 tahun tersebut dalam beberapa hari terakhir dirawat di rumah sakit milik pemerintah tersebut dengan dugaan kena penyakit typhus. Kondisinya semakin memburuk pada Senin malam hingga meninggal di ruang ICU.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah Mendieta masih berada di ruang jenazah RS dr Moewardi. SejumlAh rekan sesama pemain bola baik pemain lokal maupun yang sama-sama berasal dari Paraguay terlihat menunggu di ruang jenazah. Namun para mantan pengurus Persis baik dari versi PT LI maupun versi LPIS tidak terlihat di rumah sakit.
Dalam dua bulan Mendeita didera sakit. Awal November lalu dia dirawat selama sepekan di RS Islam Yarsis Solo dengan diagnosa terkena typhus. Karena kesulitan biaya dia kemudian pulang ke kamar kos-nya di Kalitan, Solo. Namun karena penyakitnya tak kunjung sembuh, dia kemudian dirawat lagi selama lima hari di RS PKU Muhammadiyah Solo.
Akhir bulan November kondisi Mendeita kembali memburuk dan kemudian dilarikan ke RS dr Moewardi hingga akhirnya dia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit tersebut.
Di masa akhir karirnya di sepak bola, Mendeita mengalami kesulitan ekonomi. Dia mengklaim lebih dari Rp 100 juta gajinya belum dibayar oleh Persis PT LI. Padahal saat ini kepengurusan Persis baik yang PT LI maupun yang LPIS telah dibubarkan. Karena kesulitan ekonomi itu, dia bahkan sempat mengaku belum membayar sewa kamar kos selama delapan bulan terakhir.
Kisah Pilu Diego Mendieta
Quote:
Solo- Nasib malang kembali dialami pemain asing yang mengadu nasib di Indonesia. Tak sanggup melunasi biaya rumah sakit karena gajinya belum dibayar, Diego Mendieta akhirnya meninggal dunia.
Diego sebelumnya bermain untuk Persis Solo versi PT Liga Indonesia. Musim lalu, penyerang asal Paraguay itu menyumbangkan delapan gol untuk Laskar Sambernyawa.
Pekan lalu, Diego dilarikan ke RS Dr Muwardi Solo. Dia mengeluh tidak enak badan, kepala pusing, dan sering muntah. Dari hasil pemeriksaan, pemain kelahiran 13 Juni 1980 itu terserang penyakit tifus dan lever.
Itu bukan kali pertama Diego masuk rumah sakit. Dia sebelumnya juga pernah diopname di RS Islam Surakarta Yarsis dan RS PKU Muhammadiyah. Tapi, dia terpaksa pulang karena tak bisa membayar biaya perawatan.
Diego tak punya uang karena gaji selama empat bulan dan uang muka kontrak yang menjadi haknya dikabarkan belum dibayarkan oleh pihak klub. Beruntung, masih ada beberapa teman yang mau memberikan bantuan.
Untuk membantu biaya pengobatan Diego, Pasoepati, kelompok suporter Persis, sempat melakukan aksi penggalangan dana. Aksi galang dana tersebut dilakukan bersamaan dengan acara nonton bareng timnas Indonesia yang tampil di Piala AFF 2012.
Tapi, belakangan kondisi Diego makin memburuk. Setelah sempat kritis, pemain bernama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero itu akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Selasa (4/12/2012) dinihari WIB di RS Dr Muwardi.
Diego meninggal dengan meninggalkan satu istri dan tiga orang anak: Enzo, Cielo Belin, dan Gaston. Jenazahnya rencananya akan dimakamkan di tanah airnya.
Ini bukan kali pertama seorang pemain asing meninggal di Indonesia. Bulan Oktober silam, mantan pemain Persita Tangerang, Persikota, Persiba Balikpapan, dan PSIS Semarang, Bruno Zandonadi, tutup usia akibat penyakit kanker otak.
Diego sebelumnya bermain untuk Persis Solo versi PT Liga Indonesia. Musim lalu, penyerang asal Paraguay itu menyumbangkan delapan gol untuk Laskar Sambernyawa.
Pekan lalu, Diego dilarikan ke RS Dr Muwardi Solo. Dia mengeluh tidak enak badan, kepala pusing, dan sering muntah. Dari hasil pemeriksaan, pemain kelahiran 13 Juni 1980 itu terserang penyakit tifus dan lever.
Itu bukan kali pertama Diego masuk rumah sakit. Dia sebelumnya juga pernah diopname di RS Islam Surakarta Yarsis dan RS PKU Muhammadiyah. Tapi, dia terpaksa pulang karena tak bisa membayar biaya perawatan.
Diego tak punya uang karena gaji selama empat bulan dan uang muka kontrak yang menjadi haknya dikabarkan belum dibayarkan oleh pihak klub. Beruntung, masih ada beberapa teman yang mau memberikan bantuan.
Untuk membantu biaya pengobatan Diego, Pasoepati, kelompok suporter Persis, sempat melakukan aksi penggalangan dana. Aksi galang dana tersebut dilakukan bersamaan dengan acara nonton bareng timnas Indonesia yang tampil di Piala AFF 2012.
Tapi, belakangan kondisi Diego makin memburuk. Setelah sempat kritis, pemain bernama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero itu akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Selasa (4/12/2012) dinihari WIB di RS Dr Muwardi.
Diego meninggal dengan meninggalkan satu istri dan tiga orang anak: Enzo, Cielo Belin, dan Gaston. Jenazahnya rencananya akan dimakamkan di tanah airnya.
Ini bukan kali pertama seorang pemain asing meninggal di Indonesia. Bulan Oktober silam, mantan pemain Persita Tangerang, Persikota, Persiba Balikpapan, dan PSIS Semarang, Bruno Zandonadi, tutup usia akibat penyakit kanker otak.
Nasib Pesepakbola Mendieta, Jenazahnya Terkatung-katung di RS Solo
Quote:
Solo- Nasib tragis dialami pesepakbola asal Paraguay, Diego Mendieta. Semasa hidup eks pemain Persis Solo ini disebut-sebut mengalami kesulitan ekonomi dan gajinya lebih dari Rp 100 juta tak dibayarkan. Jenazahnya saat ini terkatung-katung di rumah sakit.
Mendieta meninggal di RS Moewardi Solo sekitar pukul 23.30 WIB, Senin (3/12/2012). Hingga kini, jenazah masih di kamar mayat. Tidak ada kejelasan, apakah jenazah akan dikirim ke tanah airnya di Paraguay atau akan dimakamkan di Indonesia.
Hal yang cukup menyulitkan, tidak diketahui agen yang membawa dan mendampingi Mendieta selama di Indonesia. Tim medis tak bisa menjawab saat ditanya nasib jenazah. Mereka hanya bisa menunggu.
Sementara Walikota Surakarta Hadi Rudyatmo tidak bisa memastikan soal pemulangan jenazah. "Seharusnya PSSI yang menangani," katanya, Selasa (4/11/2012).
Mengenai biaya administrasi, Rudy, sapaan akrab Hadi Rudyatmo, mengaku telah meminta Direktur RS dr Moewardi untuk mencatatnya. "Semua biaya perawatan termasuk peti janazah dan kebutuhan lain, saya tanggung dari kocek pribadi saya. Untuk biaya pemulangan seharusnya PSSI yang menyelesaikan. Pemulangan ini kan butuh penanganan khusus, karena perjalanannya 24 jam," jelasnya.
Mendieta yang bernama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero tinggal sendiri di Indonesia. Istri dan tiga anaknya menetap di Paraguay.
Selama di Solo, pemain yang pernah merumput di Persitara Jakarta Utara ini tinggal di sebuah kontrakan. Ia mengaku gajinya lebih dari Rp 100 juta belum dibayar, sementara klub terakhirnya, Persis Solo, bubar pada awal 2011 lalu.
Mendieta meninggal di Rumah Sakit dr Moewardi Solo pada pukul 23.30 WIB, Senin (3/12/2012). Awalnya dia diduga terserang tifus, tapi berdasarkan diagnosa medis, pesepakbola berusia 32 tahun tersebut terkena infeksi virus di otak dan mengalami tekanan psikis.
Mendieta meninggal di RS Moewardi Solo sekitar pukul 23.30 WIB, Senin (3/12/2012). Hingga kini, jenazah masih di kamar mayat. Tidak ada kejelasan, apakah jenazah akan dikirim ke tanah airnya di Paraguay atau akan dimakamkan di Indonesia.
Hal yang cukup menyulitkan, tidak diketahui agen yang membawa dan mendampingi Mendieta selama di Indonesia. Tim medis tak bisa menjawab saat ditanya nasib jenazah. Mereka hanya bisa menunggu.
Sementara Walikota Surakarta Hadi Rudyatmo tidak bisa memastikan soal pemulangan jenazah. "Seharusnya PSSI yang menangani," katanya, Selasa (4/11/2012).
Mengenai biaya administrasi, Rudy, sapaan akrab Hadi Rudyatmo, mengaku telah meminta Direktur RS dr Moewardi untuk mencatatnya. "Semua biaya perawatan termasuk peti janazah dan kebutuhan lain, saya tanggung dari kocek pribadi saya. Untuk biaya pemulangan seharusnya PSSI yang menyelesaikan. Pemulangan ini kan butuh penanganan khusus, karena perjalanannya 24 jam," jelasnya.
Mendieta yang bernama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero tinggal sendiri di Indonesia. Istri dan tiga anaknya menetap di Paraguay.
Selama di Solo, pemain yang pernah merumput di Persitara Jakarta Utara ini tinggal di sebuah kontrakan. Ia mengaku gajinya lebih dari Rp 100 juta belum dibayar, sementara klub terakhirnya, Persis Solo, bubar pada awal 2011 lalu.
Mendieta meninggal di Rumah Sakit dr Moewardi Solo pada pukul 23.30 WIB, Senin (3/12/2012). Awalnya dia diduga terserang tifus, tapi berdasarkan diagnosa medis, pesepakbola berusia 32 tahun tersebut terkena infeksi virus di otak dan mengalami tekanan psikis.
Kolega Pastikan Jenazah Mendieta akan Dipulangkan ke Paraguay
Quote:
Solo- Jenazah Diego Mendieta masih berada di ruang jenazah RS dr Moewardi, Solo. Salah satu teman almarhum, Alejandro Tobar, memastikan jenazah Mendieta akan dipulangkan ke Paraguay. Soal kapan dan siapa yang memulangkan, ia mengaku tidak tahu.
Tobar, panggilan Alejandro Tobar, menyatakan, jenazah Mendieta tidak akan dipulangkan ke Paraguay hari ini. Untuk sementara sambil menunggu proses administrasi dan lain-lain, jenazah ditempatkan di ruang jenazah rumah sakit.
"Keluarganya di Paraguay sudah kita beritahu. Jenazah Mendieta akan tetap dipulangkan ke Paraguay," ujar Tobar kepada wartawan di RS, Selasa (4/12/2012).
Tobar tidak menjelaskan siapa yang akan memulangkan jenazah. Pesepakbola yang kini merumput di Persiku Kudus itu mengaku tidak tahu, hanya bisa memastikan jenazah akan dibawa ke Paraguay.
Diego Antonio Mendieta Romero, nama lengkap Mendieta, tinggal sendiri di Indonesia. Istri dan tiga anaknya menetap di Paraguay. Sebelum merumput di Persis Solo, ia sempat bergabung dengan Persitara Jakarta Utara.
Mendieta meninggal di RS dr Moewardi Solo pada pukul 23.30 WIB, Senin (3/12/2012). Awalnya, dia diduga terserang tifus, tapi berdasarkan diagnosa medis, pesepakbola berusia 32 tahun tersebut terkena infeksi virus di otak dan mengalami tekanan psikis.
Kolega Mendieta di Persis Solo: Ia Rindu Keluarga Tapi Tak Punya Uang
Quote:
Solo- Sebelum meninggal, Diego Mendieta mengaku ingin pulang ke Paraguay untuk menjenguk istri dan ketiga anaknya yang masih kecil. Ia sempat mencari utangan tapi tidak mendapatkannya.
"Dia (Mendieta) mengaku sangat rindu. Di saat-saat akhir, ia ingin sekali menjenguk istri dan ketiga anaknya di Paraguay. Tapi tidak dapat utangan untuk biaya perjalanan," kata eks striker Persis Solo, Puji Widodo, di mes Persis Solo di Sriwedari, Selasa (4/12/2012).
Puji mengaku sempat menjenguk almarhum yang sakit keras selama beberapa waktu. Saat itulah, Mendieta menyampaikan keinginan dan harapannya.
"Saya katakan kepada dia bahwa kita akan segera bermain di Papua. Saya katakan ke dia, agar cepat sembuh, setelah itu kita akan main di Papua," kenangnya.
Mendieta adalah eks striker Persis Solo. Klub tersebut bubar pada awal 2011 lalu. Sejak itu, pemain berusia 32 tahun itu tidak memiliki klub.
Mendieta meninggal dunia di RS dr. Moewardi, Solo, pada Senin kemarin pukul 23.30 WIB karena sakit. Menurut keterangan dokter, ia terinfeksi virus yang telah menyebar ke seluruh bagian tubuh, bahkan hingga ke bagian mata dan otaknya. Ia juga terserang jamur candidiasis di bagian tenggorokan hingga saluran pencernaan, serta positif menderita demam berdarah.
"Dia (Mendieta) mengaku sangat rindu. Di saat-saat akhir, ia ingin sekali menjenguk istri dan ketiga anaknya di Paraguay. Tapi tidak dapat utangan untuk biaya perjalanan," kata eks striker Persis Solo, Puji Widodo, di mes Persis Solo di Sriwedari, Selasa (4/12/2012).
Puji mengaku sempat menjenguk almarhum yang sakit keras selama beberapa waktu. Saat itulah, Mendieta menyampaikan keinginan dan harapannya.
"Saya katakan kepada dia bahwa kita akan segera bermain di Papua. Saya katakan ke dia, agar cepat sembuh, setelah itu kita akan main di Papua," kenangnya.
Mendieta adalah eks striker Persis Solo. Klub tersebut bubar pada awal 2011 lalu. Sejak itu, pemain berusia 32 tahun itu tidak memiliki klub.
Mendieta meninggal dunia di RS dr. Moewardi, Solo, pada Senin kemarin pukul 23.30 WIB karena sakit. Menurut keterangan dokter, ia terinfeksi virus yang telah menyebar ke seluruh bagian tubuh, bahkan hingga ke bagian mata dan otaknya. Ia juga terserang jamur candidiasis di bagian tenggorokan hingga saluran pencernaan, serta positif menderita demam berdarah.
[url=http://sport.detik..com/sepakbola/read/2012/12/04/081122/2108443/76/kisah-pilu-diego-mendieta?991104topnews]SUMBER[/url]
Quote:
Sungguh memalukan dan trenyuh, seorang pemain bola dari luar negeri yang mengadu nasib di sini, meninggal di RS akibat tidak ada uang untuk berobat... Gaji gak pernah dibayar
Diubah oleh ito2 04-12-2012 19:17
0
5.7K
Kutip
49
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan