REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Mantan Ketua Umum Persis Solo FX Hadi Rudiatmo mengatakan pemulangan jenazah almarhum Diego Mendieta ke kampung halamannya di Paraguay, menjadi tanggung jawab Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Perjalanan ke Paraguay butuh waktu 24 jam, tentu harus ada persiapan yang baik," kata Rudi di Solo, Selasa (4/12).

Menurut dia, meninggalnya mantan penyerang Persis Solo ini harus menjadi pengalaman bagi jajaran Persis dan PSSI.

Selepas memimpin Persis Solo, Wali Kota Surakarta ini mengaku tidak lagi mengetahui kondisi internal klub tersebut.

Berkaitan dengan masalah keuangan klub dan gaji para pemainnya, ia enggan berkomentar. "Kalau urusan gaji almarhum yang belum dibayar, silakan tanya ke klub," katanya.

Mantan penyerang Persitara Jakarta Utara yang memiliki nama lengkap Diego Antonio Mendieta Romero di Assuncion meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Dr Moewardi Solo.

Lahir di Paraguay, 13 Juni 1980, Diego meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang semuanya tinggal di Paraguay. Sebelumnya dikabarkan Diego belum menerima gaji sebagai haknya saat membela Persis Solo.

Jakarta - Menpora Andi Mallarangeng merasa prihatin atas nasib Diego Mendieta. Pemain bola yang gajinya selama 4 bulan tak terbayar klub Persis Solo ini akhirnya meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

"Tentu saja kita prihatin jika ada atlet yang meninggal dunia di negeri kita, tidak jadi soal apakah ia seorang WNI atau WNA," kata Andi saat dimintai tanggapan, Selasa (4/12/2012).

Mendieta merupakan pesepakbola asal Paraguay. Dia meninggal pada Senin (3/12) malam karena infeksi virus di otak. Selama ini ia kesulitan keuangan karena gajinya belum dibayar klub.

"Saya belum mendapat laporan tentang hal ini. Namun karena yang bersangkutan adalah pemain profesional, jelas klub tempat ia bermain mestinya ikut bertanggung jawab terutama menyangkut hak-haknya sebagai pemain," jelasnya.

Andi juga meminta pihak liga yang mengurusi Mendieta tak tinggal diam saja melihat kondisi itu. Mendieta bersama istri dan 3 anaknya tinggal di Indonesia.

"Mestinya pula liga tempat yang bersangkutan bermain juga ikut mengurusi," tuturnya.