- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
INDUSTRI MIGAS: Pertamina-SK Global Bangun Fasilitas Produksi Petrokimia Terintegrasi


TS
Graft
INDUSTRI MIGAS: Pertamina-SK Global Bangun Fasilitas Produksi Petrokimia Terintegrasi
JAKARTA-- PT Pertamina (Persero) bersama SK Global Chemical menjajaki kerja sama pembangunan kompleks fasilitas produksi petrokimia terintegrasi di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam siaran pers di Jakarta, Senin mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menguat, membuat permintaan produk-produk petrokimia juga meningkat tajam.
"Dengan kemitraan ini, membuka peluang meningkatkan keekonomian kilang, sekaligus menguasai pasar petrokimia nasional," katanya.
Kedua perusahaan sudah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) kerja sama tersebut di Jakarta, Senin (3/12/2012)
"Kami mengharapkan kerja sama ini memberikan manfaat bagi upaya pemenuhan kebutuhan produk petrokimia nasional yang masih sangat bergantung pada impor," ujar Karen.
Saat ini, produksi petrokimia Indonesia tidak mencukupi kebutuhan industri hilir, mesti impor lebih dari lima miliar dolar AS per tahun.
Petrokimia digunakan antara lain untuk konstruksi, otomotif, kemasan makanan dan minuman, serta elektronik.
Menurut dia, Pertamina bertekad menjadi pelaku utama industri petrokimia di Indonesia dan melayani konsumen industri dengan jaminan pasokan yang handal serta biaya efisien.
Karen melanjutkan, petrokimia merupakan salah satu pilar inti mencapai visi sebagai "World Class Energy Company" dan menjadi "Champion" di Asia pada 2025.
"Kami berkomitmen mengintegrasikan bisnis kilang dengan petrokimia, sehingga memaksimalkan nilai tambah terhadap sumber daya alam Indonesia," katanya.
Pertamina merupakan perusahaan dengan aset kilang terbesar di kawasan Asia Tenggara dan terbesar ke-5 di Asia.
source
Berita terkait lainnya: PETROKIMIA: Pertamina Gandeng Chandra Asri Bangun Kilang US$200 Juta
Hilirisasi SDA indonesia terus dilakukan sesuai dengan MP3EI
Mari dukung pertamina menjadi "World Class Energy Company" dan menjadi "Champion" di Asia pada 2025.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam siaran pers di Jakarta, Senin mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menguat, membuat permintaan produk-produk petrokimia juga meningkat tajam.
"Dengan kemitraan ini, membuka peluang meningkatkan keekonomian kilang, sekaligus menguasai pasar petrokimia nasional," katanya.
Kedua perusahaan sudah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) kerja sama tersebut di Jakarta, Senin (3/12/2012)
"Kami mengharapkan kerja sama ini memberikan manfaat bagi upaya pemenuhan kebutuhan produk petrokimia nasional yang masih sangat bergantung pada impor," ujar Karen.
Saat ini, produksi petrokimia Indonesia tidak mencukupi kebutuhan industri hilir, mesti impor lebih dari lima miliar dolar AS per tahun.
Petrokimia digunakan antara lain untuk konstruksi, otomotif, kemasan makanan dan minuman, serta elektronik.
Menurut dia, Pertamina bertekad menjadi pelaku utama industri petrokimia di Indonesia dan melayani konsumen industri dengan jaminan pasokan yang handal serta biaya efisien.
Karen melanjutkan, petrokimia merupakan salah satu pilar inti mencapai visi sebagai "World Class Energy Company" dan menjadi "Champion" di Asia pada 2025.
"Kami berkomitmen mengintegrasikan bisnis kilang dengan petrokimia, sehingga memaksimalkan nilai tambah terhadap sumber daya alam Indonesia," katanya.
Pertamina merupakan perusahaan dengan aset kilang terbesar di kawasan Asia Tenggara dan terbesar ke-5 di Asia.
source
Berita terkait lainnya: PETROKIMIA: Pertamina Gandeng Chandra Asri Bangun Kilang US$200 Juta
Hilirisasi SDA indonesia terus dilakukan sesuai dengan MP3EI

Mari dukung pertamina menjadi "World Class Energy Company" dan menjadi "Champion" di Asia pada 2025.

0
904
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan