- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Giliran Singapura Iklankan “TKI Jawa”
TS
sazabi75
Giliran Singapura Iklankan “TKI Jawa”
SINGAPURA – Pemerintah Indonesia telah mengklarifikasi nama perusahaan agen penyalur TKI di Singapura yang sebelumnya dipertanyakan karena nama perusahaannya dianggap menyinggung etnis tertentu di Indonesia.
Promosi pembantu Jawa di mall-mall Singapura
“Sudah dilakukan klarifikasi pencantuman Javamaids bukanlah untuk diartikan TKI Jawa,” kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, BNP2TKI, Jumhur Hidayat, seperti dikutip situs resmi BNP2TKI, Selasa (6/11).
Sebelumnya timbul protes di jejaring sosial terhadap nama Javamaids yang dianggap identik dengan istilah “TKI Jawa”, yang kemudian diberitakan oleh sejumlah media nasional.
Menurut Jumhur, KBRI di Singapura telah bertemu perusahaan agensi tersebut, guna meminta keterangan terhadap nama perusahaan agensi tersebut.
“Sudah dilakukan klarifikasi pencantuman Javamaids bukanlah untuk diartikan TKI Jawa, melainkan sebuah nama perusahaan perekrut tenaga kerja sektor domestik yang ada di Singapura,” tandas Jumhur, mengutip penjelasan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Andri Hadi.
Sejumlah laporan media nasional menyebutkan, KBRI di Singapura telah meminta agar perusahaan itu untuk mengganti namanya. Alasannya, nama Javamaids bisa menimbulkan kesan identik dengan TKI asal Jawa.
KBRI disebutkan pula telah berkoordinasi dengan otoriitas terkait Singapura perihal perusahaan agensi TKI tersebut.
Akhir Oktober lalu, masyarakat Indonesia juga dikejutkan pemberitaan tentang selebaran ‘obral TKI’ di Malaysia yang dianggap sebagai bentuk perdagangan manusia.
Kementerian Luar Indonesia Indonesia telah memprotes isi iklan tersebut, dan pemerintah Malaysia saat itu berjanji untuk menindaklanjutinya.
Sementara itu, LSM Migrant Care mengaku menemukan sejumlah agensi penyaluran tenaga kerja di Singapura yang memajang calon tenaga kerja di belakang kaca, sehingga konsumen dapat melihatnya dari balik kaca.
Pemajangan PRT asal Indonesia dan Filipina di sebuah counter agensi penyaluran buruh migran di Singapura juga menyulut protes.
“Saya setiap tahun ke Singapura, dan kalau ke Lucky Plasa di lantai 3, ada counter agen TKI yang memang mendisplay TKI seperti kita mau jual baju, boneka,” kata Wahyu Susilo, pegiat LSM Migrant Care, saat dihubungi wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, melalui telepon, Selasa (06/11) sore.
Menurut Wahyu, memajang tenaga kerja seperti itu “sudah diluar batas kewajaran”. “Saya kira batas antara memperdagangkan manusia dan menempatkan dia sebagai pekerja rumah tangga tu sangat tipis,” kata Wahyu.
Berdasarkan pantauannya, setidaknya ada dua atau empat counter agensi PRT di Lucky Plaza yang memajang para calonnya di balik kaca.
Wahyu menambahkan, cara seperti itu tidak perlu dilakukan. “Kalau mekanisme pendokumentasian calon TKI sudah bisa didokumentasi via online, itu bisa diakses internet,” katanya.
“Kalau wawancara (dengan PRT) tidak didisplay secara vulgar. Wawancara bisa dilakukan di tempat yang lebih beradab,” tambahnya.
Di sejumlah counter agen penyaluran PRT di tempat tersebut, demikian Wahyu, bukan hanya PRT dari Indonesia tetapi juga dari Filipina.
Wahyu Susilo mengaku sudah berulangkali protes terkait iklan TKI yang disebutnya identik dengan praktek perdagangan manusia.
“Pada 2004, kita pernah protes iklan menawarkan jasa PRT yang ditempel di bus-bus, yang seperti iklan obat yang didisplay di badan bus,” katanya memberi contoh.
Dia mengharapkan persoalan etika iklan buruh migran ini dapat dibahas dalam ASEAN Forum yang akan digelar pekan depan. “Saya pikir, forum ini tepat untuk membahas masalah ini.” – bbc/dms
http://www.poskotanews.com/2012/12/0...nkan-tki-jawa/
kok kayak barang obralan aja
0
2.5K
25
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan