Quote:
Kuota BBM jebol, ESDM salahkan BPH Migas
Michael Agustinus - Sindonews
Sindonews.com - Menteri ESDM Jero Wacik menyalahkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang dinilai tidak becus menjalankan fungsi pengawasan penyaluran BBM subsidi.
"Pengawasan dan pengendalian di lapangan masih bolong di sana sini, jadi saya minta BPH Migas untuk bekerja lebih keras lagi," kata Jero Wacik dalam Raker dengan Komisi VII di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/12/2012).
Jero mengakui, kurang berfungsinya BPH Migas menyebabkan para penyelundup dan penimbun BBM subsidi bisa bergerak dengan leluasa sehingga pasokan terus mengalami gangguan.
"Penyelundupan masih terjadi, penimbunan masih ada. Sudah ditangkap masih timbul lagi," tuturnya.
Sebelumnya, DPR menyebut kegagalan pemerintah dalam mengatasi penyelundupan BBM subsidi sebagai penyebab jebolnya kuota.
Sementara BPH Migas mengakui lemahnya pengawasan terhadap penyaluran BBM subsidi yang dilakukannya sebagai salah satu penyebab jebolnya kuota.
"Kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi ini kita akui masih terjadi karena pengaturan yang belum terlaksana dengan baik, dan ini harus diatur dengan baik," tutur Direktur BPH Migas Djoko Siswanto beberapa waktu lalu.
(gpr)
Sumber
Quote:
Pertamina akui gagal kendalikan konsumsi BBM subsidi
Michael Agustinus - Sindonews
Sindonews.com - Pertamina mengakui kegagalan upayanya mendorong golongan mampu untuk membeli BBM non subsidi menjadi salah satu penyebab jebolnya kuota BBM subsidi pada akhir tahun 2012 ini.
"Kita telah melakukan berbagai upaya untuk menekan konsumsi BBM subsidi tapi hasilnya memang masih belum optimal," jelas Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan dalam Raker dengan Komisi VII di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/12/2012).
Seperti diketahui, siang ini rapat pembahasan tambahan kuota BBM subsidi yang diajukan pemerintah dibahas dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII sejak pukul 13.00 WIB.
"Sebagaimana undangan yang telah kami sampaikan bahwa hari ini kita mengadakan Raker dengan Menteri ESDM terkait pembahasan kuota BBM subsidi tahun 2012," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon.
Sebelumnya, dua pekan lalu Pertamina mengaku khawatir kuota BBM bersubsidi tidak mencukupi hingga akhir tahun 2012 ini. Pasalnya, permintaan BBM bersubsidi hingga 20 November 2012 selalu melampaui jatah yang telah ditetapkan.
"Artinya telah terjadi over penyaluran terhadap kuota bulan berjalan masing-masing sekitar 1 persen untuk Premium dan 4 persen untuk Solar dan masih ada potensi terjadi over kuota sampai akhir 2012," terang VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.
(gpr)
Sumber
Hadoh, maen salah-salahan ni jadinya. ada juga yg mengakui kesalahannya. yang salah sebenernya siapa sih? satu per satu saling menyalahkan. tahun lalu juga begitu, krisis bbm. gak ada perubahan yang signifikan. cuma naik aja harga BBM

