- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Program Studi Bahasa Indonesia Sudah Ada di 45 Negara


TS
BERlSlK
Program Studi Bahasa Indonesia Sudah Ada di 45 Negara
Profesor Dr Handayani, Guru Besar Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menyatakan, hingga kini, program studi bahasa Indonesia sudah diajarkan di 45 negara.
Menurut Prof Dr Handayani, di Australia saja, sudah ada 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Ia juga mengatakan, bahasa Indonesia berpotensi menajdi bahasa internasional.
Dilanjutkan profesor yang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bahasa Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS ini, saat ini, sudah hampir seluruh perguruan tinggi di ASEAN membuka program studi Bahasa Indonesia.
"Baru-baru ini di salah satu perguruan tinggi di Filipina juga telah membuka program studi Bahasa Indonesia dan begitu juga di Inggris," katanya.
"Tidak mengherankan kalau beberapa tahun ke depan, bahasa Indonesia akan banyak dipelajari dan menjadi bahasa internasional," paparnya.
EMBER
Nama-nama pusat perbelanjaan, perumahan, gelaran jabatan dalam perusahaan, dan lain-lain, sudah terlanjur dibiarkan diterapkan dalam bahasa Inggris. Jepang tidak begitu, mereka kukuh dalam pemakaian bahasa, aksara, dan budaya Jepang tanpa takut menjadi terkucil di mata internasional.
Di Indonesia, sering pemerintah pusat juga memberi contoh ketidakberpihakan pada bahasa Indonesia secara lebih serius. Di antaranya nama resmi program MP3I (Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia) yang sebetulnya bisa diindonesiakan menjadi Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia.
Contoh lain adalah JORR (Jakarta Outer Ring Road/Jaringan Jalan Lingkar Luar Jakarta) atau Traffic Management Centre Ditlantas Polda Metro Jaya, yang sepadan dengan Pusat Tatakelola Lalu-lintas Ditlantas Polda Metro Jaya.
Menurut Prof Dr Handayani, di Australia saja, sudah ada 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia. Ia juga mengatakan, bahasa Indonesia berpotensi menajdi bahasa internasional.
Dilanjutkan profesor yang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bahasa Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS ini, saat ini, sudah hampir seluruh perguruan tinggi di ASEAN membuka program studi Bahasa Indonesia.
"Baru-baru ini di salah satu perguruan tinggi di Filipina juga telah membuka program studi Bahasa Indonesia dan begitu juga di Inggris," katanya.
"Tidak mengherankan kalau beberapa tahun ke depan, bahasa Indonesia akan banyak dipelajari dan menjadi bahasa internasional," paparnya.
EMBER
Quote:
Nama-nama pusat perbelanjaan, perumahan, gelaran jabatan dalam perusahaan, dan lain-lain, sudah terlanjur dibiarkan diterapkan dalam bahasa Inggris. Jepang tidak begitu, mereka kukuh dalam pemakaian bahasa, aksara, dan budaya Jepang tanpa takut menjadi terkucil di mata internasional.
Di Indonesia, sering pemerintah pusat juga memberi contoh ketidakberpihakan pada bahasa Indonesia secara lebih serius. Di antaranya nama resmi program MP3I (Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia) yang sebetulnya bisa diindonesiakan menjadi Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia.
Contoh lain adalah JORR (Jakarta Outer Ring Road/Jaringan Jalan Lingkar Luar Jakarta) atau Traffic Management Centre Ditlantas Polda Metro Jaya, yang sepadan dengan Pusat Tatakelola Lalu-lintas Ditlantas Polda Metro Jaya.
Diubah oleh BERlSlK 03-12-2012 15:10
0
947
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan