TOKYO– Insiden mengerikan terjadi di Jepang kemarin. Terowongan Sasago, dengan panjang lima kilometer di Jalan Raya Chou di Otsuki, tiba-tiba runtuh sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Kejadian itu mengakibatkan sejumlah mobil mengalami kecelakaan, terbakar, serta tertimbun reruntuhan.Sedikitnya lima orang tewas dan tujuh hilang, karena terperangkap di dalam mobil yang terbakar di terowongan yang terletak sekitar 80kilometerdisebelahbaratibu kota Jepang, Tokyo, tersebut.

”Sejumlah jasad terbakar dalam kendaraan mereka,”papar juru bicara Polisi Wilayah Yamanashi, dikutip AFP,kemarin. Terowongan Sasago dibangun menembus perbukitan yang tidak jauh dari Gunung Fuji. Sasago merupakan salah satu terowongan terpanjang di Jepang,yang berfungsi sebagai penghubung Tokyo dengan wilayah pusat dan barat Jepang. Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran Jepang (FDMA) kemudian mengonfirmasi ada lima orang tewas dan ada mobil lainnya yang terbakar.

”Mobil-mobil lainnya diduga tertimbun reruntuhan terowongan,” ungkap pernyataan FDMA.”Kami masuk terowongan dan membersihkan puing. Kami berupaya mengeluarkan jasad-jasad itu,” tutur petugas pemadam kebakaran. Operasi penyelamatan sempat terhenti beberapa jam karena bagian lain terowongan berisiko roboh. Satu tim penyelamat terdiri atas 14 orang kemudian kembali masuk terowongan pukul 4.16 sore,setelah beberapa jasad ditemukan.

Tim penyelamat membawa peralatan berat, termasuk kendaraan penarik mobil.Mereka terkendala sistem ventilasi terowongan yang rusak,sehingga tidak bisa melihat apa pun dalam jarak satu meter ke depan. “Langit-langit beton dengan ketebalan 8 inci, sepanjang 50–60 meter runtuh.Sedikitnya ada dua kendaraan yang tertimbun reruntuhan dan satu kendaraan terbakar, tapi api sudah padam pada pukul 11.00 siang,”kata pejabat dari Departemen Pemadam Kebakaran.

Kamera pengawas CCTV dari dalam terowongan Sasago menunjukkan terdapat beberapa ambulans dan petugas pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api dalam terowongan yang diselimuti debu dan asap. Pejabat lalu lintas mengungkapkan, seorang wanita berusia 28 tahun dibawa ke rumah sakit dengan ambulans setelah keluar dari terowongan itu sendirian. Melalui sambungan telepon kepada AFP, wanita itu mengatakan bahwa bersama lima orang lainnya naik mobil van sewaan.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi pada lima orang lainnya.Saya tidak tahu berapa banyak kendaraan yang berada di depan dan di belakang kami,”ujar wanita itu. NHK melaporkan, dua wanita lainnya berhasil diselamatkan dari dalam terowongan. Keduanya telah sadar, salah satunya berusia 28 tahun dan menderita luka di kepala dan kedua tangan.Wanita lainnya berusia 37 tahun menderita luka memar.

Seorang pria berusia sekitar 30-an tahun yang berada 50 meter dari lokasi robohnya langit-langit terowongan, mengatakan, ”Langit-langit terowongan roboh tiba-tiba saat saya sedang mengemudi. Saya melihat api dari sebuah mobil yang hancur.Saya sangat takut dan segera keluar dari mobil dan berjalan sekitar satu jam hingga bisa keluar dari terowongan itu,”ujarnya.

Puluhan orang tampak menunggu di sebuah halte bus di luar pintu keluar terowongan. Mereka menanti kabar kerabat dan teman-temannya yang menjadi korban insiden itu. Televisi menayangkan orangorang keluar dari mulut terowongan dengan berjalan kaki. Mereka meninggalkan kendaraannya di dalam terowongan untuk menyelamatkan diri. Jalanan menuju terowongan itu pun ditutup hingga pemberitahuan selanjutnya.

Foto-foto terkait insiden tersebut