Wah ternyata mesin mobil sekarang ini bisa di kasih AC juga, hehehehe dah kayak kamar tidur aja gan, dan ane pun baca2 tentang mobil yg bisa di kasih AC tersebut Ternyata mobil itu pas dikasih ac makin yahudd ngacirnya gan, Cuma ane berfikir gan, andaikata klo mobil ane dikasih AC bisa ngacir kayak gitu juga gak yeee hahahahhaha
Dari yg ane baca2 gan, ternyata mobil type SUV bisa juga ngasepin mobil sedan yg di rancang spesialis buat race, ane sih berfikir andaikata type SUV standar bisa ngasepin sedan padahal gak dimacam2in itu SUV tapi Cuma di kasih pendingin AC aja bisa buat balapan di sirkuit maupun di jalanan ( klo sepi gan )
Mungkin diatara agan2 disini, udah pernah or udah ada yg gunakan AC untuk mesin mobilnya dan gak ada salahnya kan gan klo ente2 yg udah pakai AC untuk mesin mobilnya bisa di share disini juga sapa tau agan bisa berbagi ilmu or pengalaman buat yg lainnya, klo ane sih masih butuh bimbingan dan pencerahan dari agan2 yg udah pakai AC di mesin mobil agan
ane dapetin sih dari tetangga sebelah, Cuma gak ada salahnye ane share disini. Sapa tau ada yg minat juga buat baca or ikutin trick tersebut hehehehe
Sebuah foto rekan redaksi membuat rasa penasaran ketika melihat sosok Ford Everest ‘mengasapi’ Mitsubishi Lancer Evolution pada ajang drag race beberapa waktu lalu.
Untungnya, sang pemilik Everest berkelir silver itu adalah Yudi Tamara, kawan lama yang jarang terdengar kabarnya. Langsung telepon dan bikin janji ketemu, cerita tentang SUV andalannya pun mengalir lancar.
POWER 233 DK
Dari awal, Yudi memang gemar modifikasi. Tak hanya mobil, pengusaha bidang kesehatan ini terbilang sebagai kolektor motor langka dan mobil antik. Serunya, turun drag race tapi tanpa melupakan kodrat sebagai kendaraan keluarga. Buktinya, transmisi otomatis aslinya masih dipakai dan jok berikut karpet masih terpasang rapi.
Kegemaran lain, Yudi cukup pede tampil tanpa modifikasi ekstrem. Bukti di Everest-nya ini. "Jeroan mesin enggak diapa-apain kok, turbo pun masih pakai standarnya," terang pria jangkung ini. Hanya saja, beragam perangkat untuk maksimalisasi kinerja mesin terpasang demi mendapatkan power maksimal 233 dk dengan torsi 500 Nm!
Paling awal, Ia menginstalasi evaporator AC untuk pendinginan udara yang masuk ke ruang bakar. Jadi, slang refrigerant dari kompresor AC dibuat memanjang, diteruskan menuju sebuah evaporator di balik gril. Lalu, saluran intake diarahkan dari evaporator itu, yang berguna menghisap udara dingin menuju ruang bakar.
Tak sekadar udara, air pun ikut dimasukkan supaya komposisi solar dan udara yang masuk tidak terlalu panas. "Pakai sistem WMI (Water Methanol Injection) dari AEM. Tapi, kalau biasanya pakai tabung 5 liter, kali ini pasang yang punya kapasitas 20 liter," papar ayah seorang putra ini.
Nah, begitu udara yang masuk jauh lebih banyak dengan temperatur lebih dingin, Yudi butuh pasokan bahan bakar lebih banyak untuk menyuplai kebutuhan mesin. Solusinya, pasang pompa bahan bakar eksternal yang bisa menghasilkan tekanan hingga 1,5 bar. "Boost turbo dibuat sekitar 1,7 bar kalau lagi balap," sambung Yudi lagi.
Begitu perangkat keras sudah terpasang semua, selanjutnya tinggal install software pendukung agar semua parts bekerja optimal. Tak tanggung-tanggung, 2 buah piggyback terpasang untuk mendongkrak power mesin.
Pilihan Yudi menggunakan piggyback Alpha-Tech GT-Type I dan ECU Shop Cube. "Alpha-Tech untuk menaikkan pulse injektor, lalu Cube dipakai untuk mengatur boost turbo dan common-rail," ujar pria ramah ini.
Upgrade Handling
Ketika tenaga mesin meningkat begitu drastis, Yudi tak alpa meningkatkan stabilitas SUV berpostur gambotnya. Bukan apa-apa, terlahir dengan bodi besar, otomatis butuh usaha ekstra untuk meningkatkan handling. Apalagi, Everest terbilang punya body roll lumayan besar.
Caranya, seperangkat under brace berikut lower arm lansiran TRS terpasang agar bodi lebih rigid. Tujuannya, tentu tak mudah oleng ketika dipakai start drag race. Berikut sokbreker lansiran Bilstein tipe gas berkelir biru dan kuning yang menggantikan keempat sokbreker aslinya.
Berhubung masih dipakai wara-wiri sehari-hari, Yudi hanya mengganti sepasang ban depan yang lebih kecil. Sementara ban belakang pakai Toyo Open Country A/T ukuran 265/70-R16, seperti aslinya. "Kalau dikecilkan justru spin terus soalnya," tutup Yudi sambil tersenyum. (mobil.otomotifnet.com)