- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menteri hendaknya "my loyalty to my party ends where my loyalty to my country begins"


TS
AkuCintaNanea
Menteri hendaknya "my loyalty to my party ends where my loyalty to my country begins"
SBY Minta Menterinya Jaga Etika Sampai 2014
Rabu, 28 November 2012 | 23:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Istana Negara angkat bicara ihwal teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada para menteri yang disampaikan dalam rapat kabinet Selasa, 27 November, kemarin. "Presiden SBY mengingatkan agar para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II tetap pada komitmennya dalam menjalankan tugas di pemerintahan hingga masa bakti 2014," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha melalui pesan pendek, Rabu malam, 28 November 2012.
Menurut Julian, jika ada tugas atau agenda lain dari para menteri asal partai politik maupun di luar partai, Presiden SBY melihatnya sebagai hal yang wajar dalam dunia politik. Namun agenda politik tidak harus diprioritaskan jika ada hal lain yang lebih besar, yakni kepentingan nasional demi rakyat. Karenanya etika politik juga harus dijaga. "Etika politiknya: my loyalty to my party ends where my loyalty to my country begins," ujar Julian. "Dan rencana kerja pemerintah wajib dijalankan sebagai bagian dari amanah tugas dan tanggung jawab." Ia mengatakan, kesuksesan pemerintahan bukan kesuksesan Presiden SBY semata. Tapi kesuksesan kabinet bersama seluruh rakyat. "Berhubung masih bersama dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, etisnya tidak perlu ada agenda sendiri," ucap Julian. "Itu yang diingatkan presiden kepada semua anggota kabinet."
Kemarin, saat menyampaikan sambutan pembuka rapat kabinet, Presiden SBY menegur menteri yang mengabaikan tugas pokoknya. SBY mengaku terus memantau segala hal yang dilakukan menteri-menterinya. "Saya ingatkan, kita ini ada dalam satu kabinet. Kabinet punya rencana kerja, program kerja, APBN, dan sejumlah kebijakan yang saya instruksikan, baik lisan maupun tertulis," ujar SBY saat itu. "Wajib hukumnya semua (menteri) menjalankan itu."
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...ka-Sampai-2014
------------------------
Di Indonesia masyarakatnya menganut paham paternalistik, menjadikan Bapaknya sebagai idola dan keteladanan. Sulitlah seorang SBY mau meneladankan tentang loyalitas menteri pada Negara yang harus didahulukan, baru kemudian ke partai, kalau sebuah contoh seperti kasus pertemuan sang Presiden dengan Dede Yusuf untuk membahas pencalonan Gubernurnya dari partai Demokrat (partai sang Presiden), di sebuah Istana milik Negara, kayak berita diatas itu. Ini tentu tak luput dari perhatian rakyat dan tentu para politisi di negeri ini, termasuk tentunya para menteri SBY sendiri. Bapak kencing berdiri, mestilah akibatnya para anak buahnya ikut kencing pula, bahkan kencingnya sambil menari-nari ...
Rabu, 28 November 2012 | 23:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Istana Negara angkat bicara ihwal teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada para menteri yang disampaikan dalam rapat kabinet Selasa, 27 November, kemarin. "Presiden SBY mengingatkan agar para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II tetap pada komitmennya dalam menjalankan tugas di pemerintahan hingga masa bakti 2014," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha melalui pesan pendek, Rabu malam, 28 November 2012.
Menurut Julian, jika ada tugas atau agenda lain dari para menteri asal partai politik maupun di luar partai, Presiden SBY melihatnya sebagai hal yang wajar dalam dunia politik. Namun agenda politik tidak harus diprioritaskan jika ada hal lain yang lebih besar, yakni kepentingan nasional demi rakyat. Karenanya etika politik juga harus dijaga. "Etika politiknya: my loyalty to my party ends where my loyalty to my country begins," ujar Julian. "Dan rencana kerja pemerintah wajib dijalankan sebagai bagian dari amanah tugas dan tanggung jawab." Ia mengatakan, kesuksesan pemerintahan bukan kesuksesan Presiden SBY semata. Tapi kesuksesan kabinet bersama seluruh rakyat. "Berhubung masih bersama dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, etisnya tidak perlu ada agenda sendiri," ucap Julian. "Itu yang diingatkan presiden kepada semua anggota kabinet."
Kemarin, saat menyampaikan sambutan pembuka rapat kabinet, Presiden SBY menegur menteri yang mengabaikan tugas pokoknya. SBY mengaku terus memantau segala hal yang dilakukan menteri-menterinya. "Saya ingatkan, kita ini ada dalam satu kabinet. Kabinet punya rencana kerja, program kerja, APBN, dan sejumlah kebijakan yang saya instruksikan, baik lisan maupun tertulis," ujar SBY saat itu. "Wajib hukumnya semua (menteri) menjalankan itu."
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...ka-Sampai-2014
Quote:
------------------------
Di Indonesia masyarakatnya menganut paham paternalistik, menjadikan Bapaknya sebagai idola dan keteladanan. Sulitlah seorang SBY mau meneladankan tentang loyalitas menteri pada Negara yang harus didahulukan, baru kemudian ke partai, kalau sebuah contoh seperti kasus pertemuan sang Presiden dengan Dede Yusuf untuk membahas pencalonan Gubernurnya dari partai Demokrat (partai sang Presiden), di sebuah Istana milik Negara, kayak berita diatas itu. Ini tentu tak luput dari perhatian rakyat dan tentu para politisi di negeri ini, termasuk tentunya para menteri SBY sendiri. Bapak kencing berdiri, mestilah akibatnya para anak buahnya ikut kencing pula, bahkan kencingnya sambil menari-nari ...

Diubah oleh AkuCintaNanea 01-12-2012 06:33
0
1.2K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan