blagenthakAvatar border
TS
blagenthak
FILOSOFI PANDAWA LIMA


Ketemu lagi dengan coretan-coretan saya yang mungkin nemabah sedikit wawasan serta pengetahuan kita. Kali ini sedikit coretan berhubungan dengan pewayangan dan 2 (dua) filosofinya. Dalam kisah pewayangan tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa terdapat kisah-kisah tentang Pandawa Lima (eeeiiittttt tunggu dulu, maksudnya bukan Group Band Pandawa Lima itu lho…hehehehehe ^_^).



Dalam pewayangan Pandawa Lima merupakan tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Mahabarata, karena Pandawa Lima merupakan tokoh sentralnya bersama dengan Kurawa. Menarik juga ternyata kisah Mahabharata, dengan kisah peperangan yang populer dengan nama Baratayuda. Perang Baratayuda ini merupakan kisah peperangan antara keluarga Pandawa dan Kurawa yang terjadi di Padang Kurusetra. Sebenarnya mereka, keluarga Pandawa dan Kurawa, adalah saudara sepupu. Namun mereka berselisih mengenai tahta kerajaan Hastinapura.

Banyak pula yang menganalogikan perang Baratayuda ini sebagai pertarungan antara sisi baik manusia dengan sisi jahat manusia. Sisi baik disini adalah Pandawa, sedangkan sisi jahat disini adalah Kurawa. Dari pihak Pandawa sendiri, terkenal dengan Pasukan terdepannya, Pandawa Lima, yang terdiri dari Yudisthira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Pewaris asli tahta kerajaan dari Pandu (Bapaknya Pandawa Lima) dengan dewi Kunti adalah Yudisthira, Bima, dan Arjuna. Sedangkan Nakula dan Sadewa adalah saudara tiri mereka hasil perkimpoian Pandu dengan dewi Madri.
Yang akan sedikit kita bahas disini adapun Pandawa Lima merupakan persemuan/kiasan yang dalam bahasa jawa sering disebut pasemon. Kiasan tersebut merupakan budi pekerti yang luhur. Pembahasan kali ini mengemukakan tentang 2 (dua) filosofi Pandawa Lima.
Mari kita lihat seperti di bawah ini :

PERTAMA
Dalam cerita pewayangan Pandawa Lima adalah lima sosok kesatriya Amarta putra dari Pandu dan Dewi Prita serta Dewi Madri. Mereka adalah Yudistira, Bima, Arjuna, dan si kembar Nakula dan Sadewa. Dikaitkan dengan ajaran Islam ke lima putra Pandawa ini merupakan Rukun Islam yang lima, yaitu:
1. Syahadatain
2. Sholat lima waktu
3. Puasa Ramadhan
4. Zakat
5. Haji

DESKRIPSI
1. Yudistira (Puntadewa)
Yudistira dikenal juga dengan nama Puntadewa atau Darmakusuma adalah putra pertama, merupakan pemuka Pandawa yang di atas mahkotanya terdapat secarik kertas putih yang menjadi agemannya (pakaian) dan merupakan jimat kesaktiannya sehingga tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Jimat Yudistira ini disebut Klimo Sodo yang berupa tulisan kalimat Syahadatain, “Lailahaillallah Muhammadarrasulullah”. Ini merupakan gambaran jika seseorang telah mengucapkan kalimat Syahadat tersebut harus dengan keyakinan yang mendalam sehingga menimbulkan kekuatan jiwa yang mampu mengalahkan sifat angkara murka.

2. Bima ( Werkudoro )
Bima dikenal juga dengan nama Werkudoro. Bima atau Werkudoro bertubuh tinggi besar seperti raksasa, Selalu mengenakan gelang supit urang dengan wajah nampak garang akan tetapi selalu menunduk seperti orang yang sedang melaksanakan Sholat. Bila sedang melakukan sesuatu tidak bisa diganggu sampai apa yang sedang dilakukannya itu selesai. Hal ini menggambarkan jika sedang melakukan ibadah sholat tidak bisa diganggu gugat.
Bima adalah kesatriya pandawa yang paling berani dan gagah perkasa dengan aji kesaktiannya yang terdapat di lengannya yaitu, Aji Pancanaka yang berarti Lima kekuatan yang selalu dipegangnya dengan kuat. Ini merupakan symbol atau lambang bahwa apabila Sholat lima waktu dilaksanakan dengan baik penuh keyakinan dan ketekunan yang mendalam akan memiliki kekuatan yang besar yang mampu mengalahkan segala tantangan baik secara badaniah maupun rohaniah.

3. Arjuna (Janaka)
Arjuna mempunyai banyak nama diantaranya adalah Janaka, Permadi. Arjuna dikenal suka bertapa, berjiwa teguh, dan berwajah tampan. Ini merupakan gambaran orang yang rajin berpuasa (bertapa), akan memiliki jiwa yang kuat dan tenang dalam menghadapi segala tantangan dan cobaan.

4. Nakula dan Sadewa
Nakula dan Sadewa adalah kesatriya Pandawa yang sangat rajin dan giat bekerja. Selain itu penampilannya perlente, rapih dan berpakaian bagus dan bersifat dermawan. Ini menggambarkan seperti orang yang mengeluarkan Zakat dan pergi Haji. Mereka orang-orang yang berzakat dan berhaji adalah orang-orang yang mampu dan kaya baik hartanya maupun jiwa batiniahnya.


Filosofi Pandawa Lima part II


BACA LAINNYA

Memahami Embun dan Petir Sebagai Gejala Alam
Sedikit Keunikan Bilangan
Sedikit Belajar Matematika (Dalil Pythagoras)
Sekilas Proxy dan Web Penyedia Proxy Gratis
Tips Pencarian Google
Potensi Budaya Daerah Ngawi Jawa Timur
Penghasilan Online Bagi Pemula


Diubah oleh blagenthak 27-03-2013 09:08
0
11K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan