Quote:
Jakarta- Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini merupakan alumni sarjana perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1977, mengaku kecewa dengan lulusan sarjana perminyakan setelah eranya. Kenapa?
"Ketika generasi kita, generasi sisa yang memang benar-benar mau turun berkotor minyak, turun ke lapangan, mengoperasikan rig (alat pengebor minyak)," kata Rudi di acara diskusi dengan Alumni ITB, dalam diskusi BP Migas BP Migas ke SKSP Migas: Dampak, Tindakan dan Langkah ke Depan, Gedung Binasentra, Bidakara, Jakarta, Kamis (29/11/2012).
Namun dirinya kecewa dengan generasi setelahnya (setelah 1977). Karena generasi tersebut lebih banyak di depan komputer, main Ipad, tidak mau turun ke lapangan, sangat susah saat ini mencari generasi yang benar-benar mau berkotor-kotor ke lapangan migas.
Rudi pun mengaku, banyak anak didiknya yang meneruskan sekolah hingga ke luar negeri, namun ujung-ujungnya balik lagi kerja di manajemen atau ke reservoar, dan tidak ke kerja dengan turun ke lapangan.
"Banyak anak didik saya yang bahkan melanjutkan studinya sampai ke luar negeri. Namun kembali ke Indonesia hanya kerja di manajemen atau sukanya di belakang meja. Hanya di reservoar, tidak benar-benar di drilling atau lapangan, mentok-mentok masuk jadi pegawai ESDM muter situ-situ saja," ucapnya.
Akibatnya, banyak orang-orang yang mengaku sarjana minyak namun tidak pernah turun ke lapangan.
"Lantas berani bicara tentang perminyakan, ini bagaikan orang yang tidak pernah menginjak tanah tetapi hanya bicara di angan-angan, jadi lebih pada noise saja bukan voice," cetus Rudi.
[URL="http://finance.detik..com/read/2012/11/29/160734/2105171/1034/wamen-esdm-kritik-sarjana-perminyakan-malas-turun-ke-lapangan"]SUMBER[/URL]
Well, kenyataannya memang begitu sekarang pak
gaya hidup Sarjana Teknik memang sudah beda
Apalagi lebih banyak Sarjana Perminyakan yang kepincut pada perusahaan minyak asing karena gaji yang ditawarkan lebih menggiurkan

Quote:
Original Posted By abigen►ni orang2 banyak yg komentar tapi gak tau apa2 ya.....
duhhh.... lain kali kalo mau komentar coba cari info dulu yang mau dikomentarin kerjanya kaya gimana, profesinya bagaimana, pahamin pola pikirnya...
para ST di depan jelas nyolot lah... artikel gitu diresponnya langsung menghina mereka, bukan mengkritik... padahal artikel itu isinya mengkritik tp kenapa yg ngerespon malah pada ngehina seolah lebih baik???
sekedar info doang nih.... managp2 kalo salah yah
ex:
- Ada komen yg bilang pas ada troubel para ST malah sibuk telpon2 kantor...... mas.... kalo maen ambil keputusan dan gak sejalan ma atasannya dia hasilnya die tuh orang. Kecuali lagi ngebor ada kick, gak bakal sempet nelpon pak bos... langsung gerak lah pasti
- Ada yang pake contoh para ST yang baru kerja 2-3 bulan.... hahahaha.... baru kerja 2-3 bulan kok dijadiin sampel
- Ada yg bilang pantes lifting minyak nya turun terus.... ini lebih kacau komennya,besok lagi coba tanya dulu deh kenapa bisa turun... udah dari takdirnya produksi minyak turun kecuali ada penemuan baru yg udah di produksi,,mau amerika atau saudi sekalipun pasti turun produksinya kalo eksplorasinya minim
- ada yang bilang kenapa gak ada yang buka usaha.... duit darimana bisa bikin perusahaan migas... kecuali jadi anaknya bakrie ato bob sadino nahhh... cocok tuh buka perusahaan migas
jadi marilah saling menghargai... mas2 yang udh ST juga gak boleh menghina yg bawah... emang mau dari ngambil sampel,muter valve,sampe ngecat pipa sendirian semuanya?? enggak kan
inget diatas langit ada langit lagi
dan buat yg bukan sarjana... jangan karna "nila setitik rusak susu sebaskom" kalo memang kalian bisa daripada komen disini marah2 gara2 atasannya mending kerja penuh semangat dan profesional tunjukin kemampuannya biar duit makin kenceng sukur2 karir meroket
Quote:
Original Posted By bujangsix►tread ini muncul tahun 2012, tapi jadi hot tread di 2013, ...
mungkin yang punya tread aja gak sadar kali yaaa...