- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
{ampuuunn} Dosen PTS Jadi Tersangka Penipuan Berkedok Investasi Milyaran...
TS
eKOONTOLL
{ampuuunn} Dosen PTS Jadi Tersangka Penipuan Berkedok Investasi Milyaran...
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kabar ditangkapnya dosen sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, Tohir Ismail SKom (35), membuat warga sekitar rumahnya, di Sorosutan, Pakel Baru Selatan 35 Umbulharjo, tak habis pikir. Sebab, tersangka dugaan penipuan ivestasi bodong berkedok via internet di website AsiaKita.com. dengan cara multi-level marketing (MLM) itu dikenal sebagai pria sekaligus ayah dua anak yang baik.
Hal itu terungkap saat Tribun Jogja berkunjung ke sekitar kediaman Tohir, di Umbulharjo, Senin (26/11/2012). Keluarga Tohir dan sejumlah warga menyebut tersangka sebagai pribadi yang ramah.
Rumah yang ditinggali Tohir merupakan milik ibu mertuanya. Di rumah yang terlihat cukup besar itu, tinggal ibu mertuanya yang biasa dikenal warga dengan nama Ny Hadi. Selain itu tinggal istri Tohir (anak Ny Hadi), berikut dua putra Tohir yang masih kecil.
Rumah itu memiliki tiga teras, yaitu paling tengah menyerupai garasi, sisi kanan teras ruang tamu, dan paling kiri tembus ke ruangan yang dimanfaatkan untuk usaha warung internet.
Mengelilingi halaman itu, berdiri pagar besi. Memasuki halaman rumah, nampak semua pintu tertutup. Begitu bel berbunyi, ibu mertuanya keluar dan langsung membenarkan, di rumahnya itu Tohir, menantunya, tinggal. "Tidak di rumah. Bu Tohir juga sedang istirahat," ungkapnya.
Ibu mertua Tohir nampak tidak terlalu terkejut ketika Tribun menyinggung perihal kasus anak menantunya itu. Namun dia tak percaya, Tohir bersalah dalam kasus tersebut. "Jika memang dia (Tohir) berbuat begitu (sebagaimana disangkakan polisi) semestinya Tohir sudah menjadi orang kaya. Rumah saja masih numpang saya," kata Ny Hadi.
Usaha warung internet di ruang samping pun menurutnya bukan milik Tohir melainkan milik Ny Hadi "Kalau memang benar harusnya dia tidak numpang saya. Buktinya sampai sekarang dia tidak kaya. Kalau benar terus duitnya kemana coba," ujar ibu mertua Tohir.
Ny Hadi mengaku juga tidak pernah mengetahui jika anak menantunya itu berbisnis MLMdan semacamnya. Dia tidak pernah mendengar anaknya bercerita soal pekerjaan selain sebagai dosen. "Saya tetap berharap anak saya dikuatkan. Kami percaya dia tidak bersalah, ini cobaan," tuturnya.
Berdasarkan penelusuran Tribun Jogja, warga sekitar pun mengakui hal nyaris serupa dengan pengakuan ibu mertua Tohir. Menurut sejumlah warga, Tohir dan istrinya belum lama pulang dari naik haji. Karena itu, pengungkapan kasus itu cukup mengejutkan mereka. Selain itu, Tohir memang tidak pernah terlihat neko-neko.
Selasa siang (20/11/2012) pekan lalu, menurut warga sekitar, beberapa laki-laki terlihat datang ke rumah mertua Tohir. Warga mengira tamu tersebut merupakan rekan dosen Tohir. Terlebih karena Tohir dan istrinya baru pulang dari naik haji.
Namun, keberadaan beberapa orang lainnya di luar pagar rumah menimbulkan tandatanya. Sebab, gelagat pria di luar pagar itu seperti sedang mengawasi sesuatu.
Belakangan warga baru tahu, bila tamu itu polisi. "Kami tahunya setelah ada kabar Pak Tohir ditangkap. Kami kaget, dan hanya bisa ikut menghibur keluarganya," kata warga yang enggan disebut namanya.
Rasa tidak percaya senada dengan keluhan keseharian istrinya, bahwa keluarganya harus kerjakeras membiayai sekolah anaknya yang mahal. Tohir bahkan sampai harus utang kesana kemari. Kondisi itu, menurut pemahaman warga, bertolak belakang dengan sangkaan polisi bahwa Tohir diduga melakukan transaksi investasi mencapai nilai miliaran rupiah.
Untuk memastikan keterlibatan Tohir, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY akan bekerja keras mengungkap kasus penipuan menggunakan ini. Di antaranya, akan meminta bantuan akuntan untuk menghitung berapa total transaksi keuangan dalam bisnis ilegal tersebut.
Termasuk diantaranya menunggu laporan para korban yang merasa dirugikan, untuk segera memberikan kesaksian. "Sampai hari ini (kemarin-red), belum ada korban yang melapor langsung ke polisi. Sebagian besar berupa keluhan yang dikirimkan melalui website Polda," kata Direktur Reskrimsus Polda DIY Kombes Pol Joko Lelono.
Selain itu, polisi sudah meminta keterangan saksi Titien Murtini, yang tak lain adalah ibu mertua tersangka. Titien dipanggil polisi dalam kapasitasnya sebagai saksi, lantaran namanya tercantum dalam satu di antara sembilan buku rekening yang digunakan tersangka. "Yang baru diperksa itu masih saksi, nanti segera kita akan panggil saksi lainnya yang namanya tercantum di buku rekening, sebagian besar memang anggota keluarganya," ungkapnya.
Joko mengatakan, penambahan tersangka sangat mungkin terjadi, jika terbukti ada pihak lain yang ikut menikmati aliran dana dari bisnis ilegal tersebut atau menjadi pelaku pencucian uang. Meski begitu, Polda belum bisa memastikan apakah nama-nama yang digunakan dalam rekening itu akan dinaikan statusnya dari saksi menjadi tersangka atau tidak.
Akan tetapi, jika dalam proses penyelidikan ditemukan indikator tindak pidana, maka tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangkanya akan bertambah. "Lihat perkembangan dulu," tandasnya. (*)
SUMBER
TS : TEMPAT KULAIH ORANG BERRRRRRRRRRRRR.....
Hal itu terungkap saat Tribun Jogja berkunjung ke sekitar kediaman Tohir, di Umbulharjo, Senin (26/11/2012). Keluarga Tohir dan sejumlah warga menyebut tersangka sebagai pribadi yang ramah.
Rumah yang ditinggali Tohir merupakan milik ibu mertuanya. Di rumah yang terlihat cukup besar itu, tinggal ibu mertuanya yang biasa dikenal warga dengan nama Ny Hadi. Selain itu tinggal istri Tohir (anak Ny Hadi), berikut dua putra Tohir yang masih kecil.
Rumah itu memiliki tiga teras, yaitu paling tengah menyerupai garasi, sisi kanan teras ruang tamu, dan paling kiri tembus ke ruangan yang dimanfaatkan untuk usaha warung internet.
Mengelilingi halaman itu, berdiri pagar besi. Memasuki halaman rumah, nampak semua pintu tertutup. Begitu bel berbunyi, ibu mertuanya keluar dan langsung membenarkan, di rumahnya itu Tohir, menantunya, tinggal. "Tidak di rumah. Bu Tohir juga sedang istirahat," ungkapnya.
Ibu mertua Tohir nampak tidak terlalu terkejut ketika Tribun menyinggung perihal kasus anak menantunya itu. Namun dia tak percaya, Tohir bersalah dalam kasus tersebut. "Jika memang dia (Tohir) berbuat begitu (sebagaimana disangkakan polisi) semestinya Tohir sudah menjadi orang kaya. Rumah saja masih numpang saya," kata Ny Hadi.
Usaha warung internet di ruang samping pun menurutnya bukan milik Tohir melainkan milik Ny Hadi "Kalau memang benar harusnya dia tidak numpang saya. Buktinya sampai sekarang dia tidak kaya. Kalau benar terus duitnya kemana coba," ujar ibu mertua Tohir.
Ny Hadi mengaku juga tidak pernah mengetahui jika anak menantunya itu berbisnis MLMdan semacamnya. Dia tidak pernah mendengar anaknya bercerita soal pekerjaan selain sebagai dosen. "Saya tetap berharap anak saya dikuatkan. Kami percaya dia tidak bersalah, ini cobaan," tuturnya.
Berdasarkan penelusuran Tribun Jogja, warga sekitar pun mengakui hal nyaris serupa dengan pengakuan ibu mertua Tohir. Menurut sejumlah warga, Tohir dan istrinya belum lama pulang dari naik haji. Karena itu, pengungkapan kasus itu cukup mengejutkan mereka. Selain itu, Tohir memang tidak pernah terlihat neko-neko.
Selasa siang (20/11/2012) pekan lalu, menurut warga sekitar, beberapa laki-laki terlihat datang ke rumah mertua Tohir. Warga mengira tamu tersebut merupakan rekan dosen Tohir. Terlebih karena Tohir dan istrinya baru pulang dari naik haji.
Namun, keberadaan beberapa orang lainnya di luar pagar rumah menimbulkan tandatanya. Sebab, gelagat pria di luar pagar itu seperti sedang mengawasi sesuatu.
Belakangan warga baru tahu, bila tamu itu polisi. "Kami tahunya setelah ada kabar Pak Tohir ditangkap. Kami kaget, dan hanya bisa ikut menghibur keluarganya," kata warga yang enggan disebut namanya.
Rasa tidak percaya senada dengan keluhan keseharian istrinya, bahwa keluarganya harus kerjakeras membiayai sekolah anaknya yang mahal. Tohir bahkan sampai harus utang kesana kemari. Kondisi itu, menurut pemahaman warga, bertolak belakang dengan sangkaan polisi bahwa Tohir diduga melakukan transaksi investasi mencapai nilai miliaran rupiah.
Untuk memastikan keterlibatan Tohir, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY akan bekerja keras mengungkap kasus penipuan menggunakan ini. Di antaranya, akan meminta bantuan akuntan untuk menghitung berapa total transaksi keuangan dalam bisnis ilegal tersebut.
Termasuk diantaranya menunggu laporan para korban yang merasa dirugikan, untuk segera memberikan kesaksian. "Sampai hari ini (kemarin-red), belum ada korban yang melapor langsung ke polisi. Sebagian besar berupa keluhan yang dikirimkan melalui website Polda," kata Direktur Reskrimsus Polda DIY Kombes Pol Joko Lelono.
Selain itu, polisi sudah meminta keterangan saksi Titien Murtini, yang tak lain adalah ibu mertua tersangka. Titien dipanggil polisi dalam kapasitasnya sebagai saksi, lantaran namanya tercantum dalam satu di antara sembilan buku rekening yang digunakan tersangka. "Yang baru diperksa itu masih saksi, nanti segera kita akan panggil saksi lainnya yang namanya tercantum di buku rekening, sebagian besar memang anggota keluarganya," ungkapnya.
Joko mengatakan, penambahan tersangka sangat mungkin terjadi, jika terbukti ada pihak lain yang ikut menikmati aliran dana dari bisnis ilegal tersebut atau menjadi pelaku pencucian uang. Meski begitu, Polda belum bisa memastikan apakah nama-nama yang digunakan dalam rekening itu akan dinaikan statusnya dari saksi menjadi tersangka atau tidak.
Akan tetapi, jika dalam proses penyelidikan ditemukan indikator tindak pidana, maka tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangkanya akan bertambah. "Lihat perkembangan dulu," tandasnya. (*)
SUMBER
TS : TEMPAT KULAIH ORANG BERRRRRRRRRRRRR.....
0
910
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan